Part 026 : Horror

515 94 6
                                    

A/N

Adakah yang nungguin update work ini?

Jangan lupa VOTE dan KOMEN!!

"atau mungkin kamu juga suka sama Dinda" sebenarnya Rosa hanya asal bicara, sama sekali tidak menebak kalau pertanyaannya barusan sukses membuat Juna menegang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"atau mungkin kamu juga suka sama Dinda" sebenarnya Rosa hanya asal bicara, sama sekali tidak menebak kalau pertanyaannya barusan sukses membuat Juna menegang.

Bahkan hingga beberapa detik berlalu, Juna tidak juga memberikan respon. Cowok itu hanya diam dan tidak berani melihat mata Rosa.

"jawab dong Juna! kamu jangan diem aja" desak Rosa.

"ya-ya enggak lah. Aku sama Dinda cuma sahabat gak lebih" jawab Juna hampir terbata.

Rosa yang sejak awal memang tidak menaruh curiga apapun, tentu saja langsung percaya. Tapi dia tidak mengungkapkannya. Hal itu malah membuat Juna risau. Juna sempat berkali-kali mencoba untuk meyakinkan Rosa. Hingga akhirnya Rosa berucap.

"aku percaya sama kamu"

"thanks Ros" helaan napas lega keluar dari bibir Juna.

Tidak lama kemudian pemberitahuan tentang pintu teater dibuka terdengar.

"kamu masuk duluan aja, aku mau ke toilet dulu" ucap Rosa saat mereka sudah sama-sama bangkit dari sofa.

"gak apa-apa aku tungguin disini" Juna memutuskan untuk kembali duduk di sofa sambil menunggu.

Rosapun bergegas menuju toilet.

Tangan Rosa sedang sibuk mencari tissue basah di dalam tasnya saat dia tiba-tiba menabrak seseorang. Ponsel orang yang ditabrak Rosa terhempas.

"eh maaf mas" merasa bersalah, Rosa buru-buru mengambil ponsel orang itu yang terjatuh tidak jauh dari tempatnya berdiri. Saat Rosa mengambil ponsel itu, layarnya sedang menyala dan menampilkan sebuah wallpaper foto.

"HP saya" orang yang ditabrak Rosa mengambil ponselnya dari tangan Rosa, dan tanpa menunggu balasan dari Rosa, orang itu langsung berlalu kearah pintu keluar bioskop.

Hingga orang yang ditabrak Rosa menghilang dari pandangannya, Rosa masih terpaku di tempatnya semula. Memorinya memutar ingatan beberapa saat yang lalu saat Rosa melihat wallpaper di ponsel orang tadi.

Loh yang tadi itu bukannya fotonya...

Ah mungkin gue salah liat.

Tidak ingin memikirkannya lebih jauh, Rosa buru-buru melanjutkan perjalanannya mencari toilet.

Tidak ingin memikirkannya lebih jauh, Rosa buru-buru melanjutkan perjalanannya mencari toilet

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Mawar Untuk Arjuna ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang