Part 021 : A Dream

529 106 5
                                    

A/N kalau kalian semangat VOTE dan KOMEN nya. Gue juga makin semanga nulis.

expect some typos.

Lisa itu ibarat kata Tempat Pembuangan Akhir (TPA) berjalan kisah hidup Rosa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lisa itu ibarat kata Tempat Pembuangan Akhir (TPA) berjalan kisah hidup Rosa. Tidak ada hal penting yang terlewat dari bibir Rosa ke telinga Lisa. Jangankan yang penting, hal remeh temeh saja Rosa selalu cerita.

Jadi, saat sampai dirumah yang ada dipikiran Rosa adalah langsung menemui Lisa untuk curhat. Mulut Rosa rasanya sudah gatal untuk bercerita tentang kejadian kemarin. Rosa tidak mau melewatkan satu hal kecil pun.

"makasih ya kak Bima, tumpangannya"

"sama-sama, salam untuk orang rumah ya" Bima memberikan salam terakhirnya sebelum kembali melanjutkan perjalanannya. Bima bilang dia mau mampir ke caffee sebelum meeting malam nanti.

Rumah Lisa memang selalu sepi kalau sore-sore seperti sekarang. Tante Diana dan om Aris biasanya masih di showroom mobil, Tyo kalau gak kuliah ya main, begitu juga Lisa.

"Hola Guguu" Rosa menyempatkan diri untuk menyapa anjing Lisa sebelum masuk kedalam rumah. Tangan kanan Rosa merogoh ponselnya yang ada didalam tas, Rosa berniat untuk mengabarkan Juna kalau dia sudah sampai di rumah dengan selamat.

"hai, anak gadis tante sudah pulang" suara Dianda dari ruang keluarga mengagetkan Rosa. Ponsel ditangannya terpeleset dan hampir mencium ubin. Untung reflek Rosa masih cepat, jadi acara cium-mencium tadi tidak sampai terjadi.

"tante Diana" Rosa yang mulai sadar dari ke kagetannya menghampiri Diana.

"gimana mamahnya Juna?" Diana bertanya saat Rosa sudah duduk manis di sebelahnya.

"udah baikan tante"

"ya baguslah kalau begitu"

"maaf ya tante, Rosa tiba-tiba ngabarin mau nginep di rumah Juna semalem. Rosa beneran gak ada niatan mau nginep tan. Tapi waktu itu udah malem, dan Juna pasti capek banget kalau harus balik lagi ke jakarta malam itu juga" merasa tidak enak dengan sikapnya kemarin malam, Rosa berusaha menjelaskan posisinya pada Diana.

"iya, gak apa-apa Rosa. toh kejadian kemarin juga diluar perkiran kita semua" sebagai seorang ibu yang penyayang, dan pengertian, Diana mencoba untuk mengerti. "tante percaya kalau Rosa bisa jaga diri. Arjuna juga kemarin telephone tante minta ijin. Dia sampe janji jagain kamu dan jamin kamu gak akan kenapa-kenapa"

"makasih tante" Rosa memeluk tantenya itu dengan sayang.

"karena tante percaya sama kamu, sekarang tugas kamu adalah menjaga kepercayaan tante. Jangan sampai kamu rusak ya"

Rosa mengangguk cepat.

Ia tannn!!! Aku janji.

"terus lain kali, jangan dibiasain nginep dirumah cowok"

Rosa mengangguk lagi.

"tante begini karena tante sayang sama kamu loh Rosa"

"iya tanteeeeeeee~ makasih"

Mawar Untuk Arjuna ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang