Moza Queen Alexandria

35.5K 867 6
                                    

Moza Queen Alexandria. Gadis sederhana, polos dan juga ceria. Gadis berusia 18 tahun, telah berhasil lulus sekolah menengah akhir satu tahun lalu dengan hasil yang memuaskan. Moza tidak berniat untuk melanjut-kan pendidikannya. Moza, gadis yang memiliki sejuta impian yang ingin ia capai, walaupun sederhana, tapi Moza tetap ingin mewujudkannya. Moza ingin menjadi wirausaha Impiannya adalah memiliki Café bersamaan dengan toko bunga dalam satu tempat.

Terinspirasi dari hobi kedua orang tuanya. Ayahnya, Philip Alexandria adalah pencinta kopi, sedangkan Ibunya Renata Alexandria sangat menyukai bunga. Moza sendiri sangat menyukai kedua itu. Sampai akhirnya ayah dan ibunya membelikan satu tempat untuknya, agar Moza bisa membuka usaha yang sudah lama ia impikan. Apa mereka terlalu memanja-kan Moza? Jawabannya, mungkin. Moza adalah anak mereka satu-satunya saat ini. Sebenarnya Moza memiliki seorang adik pria, tapi dia sudah terlebi Manulu dipanggil Tuhan karena penyakit tumor otak Sue itu Moza sangat menyalahkan takdir Tuhan yang tida adil kepada adiknya, tapi seiringnya waktu Moza sada kepergiannya adalah yang terbaik untuknya agar ia ber henti merasakan sakit.

Philip yang merupakan ayah Moza bekerja sebagai manajer di sebuah perusahaan Eson Group, yang merupakan salah satu perusahaan developer terbesar Perusahaan ini melakukan terobosan dengan menambah ragam usaha baru yang terintegrasi berupa hunian perumahan dan apartemen, rumah sakit, hotel, mall, serta pengelolaan area industri. Jadi tidak salah lagi banyaknya peminat yang ingin bekerja di sana dan Philip adalah salah satu orang yang beruntung bisa mendapatkan pekerjaan di sana.

Sedangkan Renata, ibu Moza. Beliau bagaikan bidadari. Lembut dan penuh kasih sayang. Renata hanya seorang ibu rumah tangga biasa. Tapi meskipun seperti itu, jangan meremehkan keahliannya. Renata pandai dalam segala hal apa pun seperti memasak, berkebun, menyulam dan lainnya. Terutama dengan memasak, bagi Moza dan Philip masakan Renata selalu berhasil memanjakan lidah mereka. Maka dari itu Moza dan Philip selalu rebutan makanan yang Renata masak. Tapi percayalah hal sederhana inilah yang membuat mereka sangat bahagia.

Hari ini adalah hari peresmian Cafe milik Moza. 'Flower Cafe'.

Dan ini menjadi hari terbahagia bagi Moza. la tidak mengundang banyak tamu untuk peresmian ini, hanya mengundang teman dekatnya, saudara dan kerabat dekat Ayah dan ibunya.

Moza terlihat sibuk hari ini, menyapa semua tamu, mengantar makanan dan minuman, walaupun ada yang membantu, tetapi Moza juga ingin turun tangan lang- sung. Karena terlalu bersemangat, atau karena dia yang ceroboh, tanpa sengaja Moza menjatuhkan kopi panas kepada rekan kerja ayahnya, dan itu adalah awal dari kesialan dalam hidupnya.

Bastard CEO Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang