Part 27

19 2 1
                                    

Happy Reading!



  “ Angga, sini dulu, nak! “ perintah papanya. Tapi Angga menggeleng, “ sebentar aja, Ga, “ bujuknya.

“ Angga capek, Pa, “ ujarnya masih sambil berlalu menuju tangga.

Lalu terdengar suara hentakan high heels yang bergerak menujunya, dan seseorang memegang tangan Angga, menahannya.

Angga berbalik badan.

“ Kamu kenapa, Ga? “

“ Alya? Kamu ngapain di sini? “

“ Main. Kenapa? Aku nggak boleh main ke sini? “

“ Maksud aku, kamu tau rumah aku dari mana? “

“ Angga, sini duduk. Masa sama tamu ngomongnya di tangga, “ Om Randi menyela.

Lalu Angga dan Alya pun berjalan menuju sofa di ruang tamu dan duduk di sana.

“ Angga, kamu kok nggak pernah cerita sih punya temen perempuan cantik gini, selain Sinta? “

“ Ah, Om bisa aja, “ Alya tersipu malu.
Sedangkan Angga masih masih merasa janggal dengan kehadiran Alya. Dia kali ini yakin bahwa ada yang tidak beres dengan wanita di sampingnya ini.

“ Mau tambah minum, Alya? “ tanya Om Randi.

“ Eh, nggak usah, Om. “

“ Kamu dari kapan di sini? “ tanya Angga, masih dengan raut wajah kesal dan tak menyangka sekaligus.

“ Dari satu jam yang lalu. “

“ Kamu tau rumah aku dari mana? “ nadanya mulai meninggi.

“ Angga, kenapa sih? Temennya cuma mau main aja sampe segitunya, “ Om Randi menyudahi pertanyaan-pertanyaan dari Angga, “ Eh iya, Ga, Alya ini ternyata jurusan Manajemen Bisnis loh. Kamu bisa belajar sama dia. “

Angga mengerutkan alisnya. Apaan lagi, nih?

“ Kalo kamu belajar sama Alya, kamu nggak harus lanjutin belajar bisnis di London. Kamu langsung bisa mengelola bisnis Papa yang ada di Jakarta. “

Angga terdiam.

“ Kamu mau, kan, Alya, ajarin Angga? “ tanya Om Randi sambil tersenyum kepada Alya. Alya mengangguk.

“ Gimana, Angga? “ kali ini perhatian Om Randi pindah kepada Angga.

Angga masih terdiam. Dia mencerna kata-kata Om Randi. Kalau dia belajar mengenai bisnis bersama Alya, dia tidak akan pergi ke London untuk sekolah bisnis. Artinya dia bisa menetap di Jakarta dan bisa terus bersama Sinta untuk menjaganya.

Sebenarnya dia enggan, membayangkan dirinya akan menghabiskan waktu bersama Alya untuk belajar. Perempuan aneh yang Angga sendiri tidak mengerti maksud kehadiran Alya di kehidupannya apa.

Tapi memang selama apa waktu yang dibutuhkannya untuk belajar dengan Alya? Dibandingkan menempuh Pendidikan di Inggris, bukankah belajar  dengan Alya akan lebih singkat? Dan Angga juga masih bisa berada dekat Sinta. Jadi…

“ Ya udah, Aku mau, Pa. “

○□○□○

Tok tok tok!
Suara ketukan pintu terdengar beberapa kali dari pintu kamar Angga, bahkan masuk ke mimpi Angga. Sampai akhirnya dia terbangun. Di balik selimutnya, dia menggerutu. Siapa gerangan yang berani membangunkannya sepagi ini di hari liburnya? Pasti orang itu benar-benar tidak tau sopan santun, pikirnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 20, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

House Of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang