Ketika Oh Sehun terjatuh dalam sebuah permainan perasaan yang telah ia buat sendiri. Membuatnya begitu sulit untuk terlepas dari permainan perasaan itu.
Lee Jieun, gadis cantik berkepribadian tomboi dan anti dengan seorang laki-laki. Secara tiba-ti...
Gadis cantik itu masih berdiri setia di teras depan gedung agensi SN-Entertainment. Udara dingin yang menyeruak ke kulit nya tak membuatnya menyerah begitu saja untuk tetap menunggu seseorang yang telah berjanji padanya. Lee Jieun, gadis itu masih setia menunggu pria yang sudah menjanjikan untuk menjemput. Meskipun sudah telat dari 1 jam ia menunggu pria itu. Bahkan sudah berulang kali Jungkook, Taehyung, sampai members Bangtans boys lainnya menawarinya untuk pulang bersama. Tapi tetap saja gadis itu keukeuh untuk tetap menunggu pria yang sekarang menjadi kekasihnya, Oh Sehun.
Entahlah apa yang di pikirkan oleh Jieun hingga membuat gadis itu tetap ingin menunggu Sehun. Padahal awal pacaran mereka tak pernah Jieun terima atau pun tolak. Bahkan perasaan pada pria itu saja masih di atas abu. Ia bingung dengan perasaannya sendiri.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Hosh... sebenarnya dia jadi menjemputku tidak sih?" Gumam Jieun yang lelah.
Pelukkan pada tubuhnya ia pererat akibat dingin yang semakin menjadi. Bisa flu jika ia tak segera masuk ke dalam tempat yang lebih hangat.
Sampai akhirnya mendarat sebuah mobil sport di depan Jieun berada. Jieun tersenyum manis menyambut kedatangan seseorang yang keluar dari mobil dengan tergesah.
"Mianhae, pasti kau menunggu sangat lama." Ujar Oh Sehun dengan penuh rasa bersalah.
Jieun masih memandangi Sehun dengan penampilan formalnya. Dimatanya Sehun semakin tampan, tapi ia masih merasa kesal dengan keterlambatan pria itu.
"1 jam aku di sini untuk menunggu mu sampai aku kedinginan. Kemana saja kau? Jika tak berniat untuk menjemput jangan membuat janji." Omel Jieun kesal.
"Pfft... mianhae," sesal Sehun lalu melepas jasnya dan memakaikannya pada tubuh Jieun yang tampak bergetar.
Sehun segera meraih kedua tangan Jieun dan menghangatkan. Perlakukan manis Sehun benar-benar membuat Jieun melemah dan tak merasa kesal lagi. Namun matanya langung menangkap suatu objek yang tak biasa. Ia baru menyadari jika pipi Sehun memar dengan suddut bibir yang terluka. Dengan cepat Jieun menangkup wajah Sehun dan melihat dengan dekat memar dan luka itu. Tampangnya berubah sangat khawatir.
"Apa yang terjadi pada mu? Kau berkelahi?" Tanya Jieun dengan cemas.
Sehun tersenyum melihat raut wajah Jieun yang sedang mengkhawatirkan nya. Hatinya pun bahagia karena akhirnya ada orang yang memperhatikannya sedemikian besar.
Jieun pun menatap kedua manik Sehun karena pria itu tak kunjung menjawab pertanyaannya. Tiba-tiba tangan Sehun terangkat dan memegang telapak tangan Jieun dengan lembut. Namun lagi-lagi mata Jieun menangkap hal mengerikan lainnya. Punggung tangan Sehun terluka dan mengeluarkan darah, meskipun sudah setengah mengering. Lekas gadis itu berganti meraih tangan Sehun dan melihatnya.
