Ketika Oh Sehun terjatuh dalam sebuah permainan perasaan yang telah ia buat sendiri. Membuatnya begitu sulit untuk terlepas dari permainan perasaan itu.
Lee Jieun, gadis cantik berkepribadian tomboi dan anti dengan seorang laki-laki. Secara tiba-ti...
Sehun sudah siap dengan tuxedo hitam dengan di padukan oleh kemeja putih untuk dalamannya serta dasi kupu-kupu hitam yang sudah bertengger manis di lehernya. Itu semua ibu tersayangnya yang sudah menyiapkan. Bahkan ibunya juga yang sudah mendandani Sehun dengan begitu tampan. Namun sejak tadi, Yoon Hana atau ibu kandung Sehun terus melihat Sehun yang seolah tak punya semangat. Raut wajahnya terlihat murung dan ia terus melamun di depan cermin.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Nak," panggil Hana dengan lembut seraya memegang pundak Sehun
Pria itu sedikit menoleh dan namun tak berniat untuk memperlihatkan kesedihan di wajahnya pada sang ibu.
"Kau baik-baik saja?" Tanya Hana memastikan.
Sehun terdiam, sejujurnya ia sangat sedih dan gelisah. Ia tak ingin melakukan pertunangan itu dan ia gelisah karena sejak kemarin Jihun tidak memberi kabar apapun tentang Jieun. Yang ia tahu tidak ada yang boleh masuk ke dalam kamarnya selain ayahnya dan bodyguard saja. Bahkan ibunya baru bisa masuk tadi pagi ketika ingin membantu Sehun bersiap. Mungkinkah ia mengatakan semuanya pada sang ibu.
"Hosh... Eomma."
"Ne ?" Hana menyambut hangat Sehun yang bersiap ingin bercerita.
"Aku tidak ingin melakukan pertunangan ini."
Hana menatap sendu sang putra sambil membelai lembut rambut belakangnya. "Andaikan saja Eomma bisa membantumu, maka Eomma akan melakukannya nak."
Sehun menunduk sedih dengan setetes air mata yang keluar. Kemudian ia mengangguk mengerti seraya tersenyum tipis.
"Eomma."
"Ne ?"
"Mungkin jika aku mengatakan ini pada Eomma. Eomma akan marah padaku. Mianhamnida."
"Mengatakan apa nak? Katakan lah. Eomma akan berusaha untuk tidak marah."
Sehun mendongak dan menatap ibunya yang kini tengah berdiri di sampingnya duduk. "Ku rasa, aku sudah membuat masa depan Lee Jieun hancur."
Hana menggernyitkan dahi bingung. "Maksud mu?"
Lagi-lagi Sehun menunduk takut, ia bukan takut di marahi ibunya. Tapi ia takut mengecewakan ibunya. "Aku... aku sudah... aku sudah membuat Lee Jieun mengandung anak ku Eomma." Ungkap Sehun dengan rasa bersalah yang menyerang dalam sekejap.
