Dear Biru 21

5.6K 633 76
                                    

Entah sudah berapa jam lelaki itu berdiri dibalik pohon besar disamping pagar rumah Navy. Ia bahkan sempat melihat kakaknya pergi membawa mobil Grey entah kemana. Namun Atlas masih berdiri disana. Sesekali ia melangkah mencoba mengalahkan perasaannya sendiri dan mencoba masuk kedalam. Namun detik kemudian ia kembali berbalik pada tempatnya semula.

Atlas sudah duduk di trotoar, memainkan ponselnya atau bahkan memandangi wajahnya sendiri di spion motor namun anak itu tetap belum beranjak dari sana.

Hingga matanya terpaku pada seorang gadis yang baru saja turun dari ojek online. Atlas tau wanita itu. Jadi ia langsung berlari cepat mendekati gadis itu sebelum ia benar-benar masuk kedalam rumah.

"Hey!!" Teriaknya. Jujur saja Atlas lupa namanya.

"Kalo sampe ngomong 'hey tayo' liatin aja, gue gampar." Seru gadis itu tanpa membalikan tubuhnya, karena memang gadis itu tau tidak ada orang lain di sana selain dirinya, jadi pasti lelaki itu memanggilnya.

"Apaan sih?" Mendengar jawaban itu, Nana lansung menoleh kebelakang dan ia agak sedikut terkejut karena ternyata Atlas yang memanggilnya. Nana ingat lelaki itu.

"Atlas kan?"

Lelaki itu menganggukan kepalanya. "Eh siapa ya nama lo? Lupa gue."

Nana langsung memutar matanya malas mendengar ucapan lelaki itu. Namun sejurus kemudian ia teringat akan ucapan lelaki itu beberapa waktu lalu di rumah sakit.

"Kalo mau kenalan bilang, gak usah basa basi. Gue Nana." Ujar gadis itu membalas Atlas.

"Dih. Itukan kata-kata gue."

"Biarin." Gadis itu langsung berbalik badan dan berniat untuk masuk kedalam rumah, tidak memperdulikan lelaki itu,

"E-eh mau kemana? Tar dulu dong." Ujar Atlas refleks memegang lengan Nana agar gadis itu tidak pergi. Namun detik kemudian ia sadar akan perbuatannya agak sedikit tidak nyaman, Atlas pun melepaskan tangan gadis itu.

"Lu tuh suka sama gue ya?"

Atlas melongo mendengar ucapan gadis itu. "Belajar gila lo ya?"

"Kalo di novel nih ya. Lo itu kaya pemeran protagonis yang nantinya bakalan berubah antagonis terus mencoba ngerebut pemeran utama cewek dari pemeran utama cowoknya. Terus konfliknya itu, lo bakalan suka sama itu cewek. Iya kan?" Nana menyipitkan matanya dengan jari telunjuk yang mengarah kearah Atlas.

Atlas mengernyitkan dahinya bingung, "Apaan dah? Siapa juga pemeran utama cowok?"

"Navy." Jawab Nana santai.

"Terus yang cewek?"

"Ya gue."

"Maksud lo, nanti gue bakalan suka sama lo gitu? Wah.. wah.. lu tuh beneran gila? Gak nyangka loh gue. Kasian. Padahal masih muda." Ujar Atlas tidak sepenuhnya bercanda, karena memang omongan Nana terlalu aneh untuknya.

Nana langsung memukul lengan Atlas sambil berkata, "Gue gak gila!"

"Cuma gak waras doang ya?"

Dear BiruTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang