Nandhiyah masih menunggu Bis Sekolah yang akan mengantarnya Pulang, Namun sampai detik Ini tak ada Tanda tanda Bis Sekolah akan Datang, membuat Para penumpang Bis Sesi 2 berdecak Kesal.
"Ya Allah... Udah setengah Jam nih nunggu, Pak Muksin mana sih?" keluh Nandhiyah.
"Para Neng dan Akang, Kayak nya Bis Sekolah bakal Lama nih sampe nya. Soalnya tadi Pak Muksin Telpon Saya, Katanya Ban Mobil nya Pecah tadi di Persimpangan. Jadi, Kata Pak Muksin kemungkinan Bis Sekolah Sesi 2 ngga Bisa Antar Kalian Pulang." Ujar Pak Dedeng, Selaku Satpam sekolah sekaligus Teman Pak Muksin.
"Yahhh..."
"Huh! Tau Gitu Gue pulang Aja Dari Tadi"
"Heh, Sebel!"
Nandhiyah mengabaikan keluhan dari Temannya, yang dia Pikirkan adalah 'Pulang Naik Apa, nih?'
Nandhiyah tidak Bodoh. Dijaman modern seperti ini Nandhiyah Bisa Saja Pergi dan Pulang Sekolah Hari ini menggunakan Ojek Online, Masalah nya Kuota Internet Nandhiyah Sudah Habis Semalam dan belum Sempat mengisi ulang.
"Pergi Sekolah Jalan, Pulang Jalan. Nggak guna banget Gue Sewa Bis Sekolah, mending Nggak Usah Aja Sekalian...
... Apes bener deh Gue Kalo nggak ada kuota, banyak Cobaan" Celoteh Nandhiyah yang mulai Berjalan meninggalkan Sekolah. Setelah Berpikir tadi, Akhirnya Nandhiyah memutuskan untuk pulang dengan berjalan kaki.
Nandhiyah melewati Jalan tikus yang mengakses Jalan Kerumah nya, namun buruknya Jalan itu sangat sepi, Jarang Dilewati Orang Orang.
Selama diperjalanan perasaan Nandhiyah tidak enak, namun ia mengabaikannya dan mempercepat langkahnya. Tiba tiba ia melihat mobil putih mendekatinya lalu si pengemudi mensejajarkan posisi mobil dengan Nandhiyah, Nandhiyah tampak Risih dan bingung serta rasa takut menghampirinya.
Kaca mobil itu terbuka dan Nandhiyah melihat 3 orang berada didalamnya.
"Haii Neng, sendirian aja nih" sapa salah satu dari mereka. Nandhiyah pura pura tidak tahu.
"Yuk neng pulang bareng kita, kita lagi ga sibuk nih uhuy!" goda temannya dan dua dari mereka keluar menghampiri Nandhiyah. Sumpah demi apapun saat ini Nandhiyah benar benar takut.
Salah satu dari mereka mencengkram tangan Nandhiyah.
"Ayooo neng, Ikut kami Aja!" paksa Orang itu."Aduh! Aaa!" Nandhiyah Berteriak kesakitan karena pria itu mencengkram dan menarik paksa tangannya "Lepasin Saya! Saya nggak Mau! Toloooong!" Nandhiyah menjerit.
"Bodoh banget si enengnya,Ini kan Jalan sepi! Mana ada yang bakal denger neng." Mereka tertawa penuh kemenangan.
"Lepas Nggak! TOLOOOONG" teriakan Nandhiyah sia sia karena tak ada siapapun disitu.
"Lepas! Lepasin gue! Gue nggak tau kalian siapa! Gue nggak mau ikut kalian! Tolooooong!" ujar Nandhiyah takut.
"Makanya, Ikut Kami! Biar Kita Kenalan Hahahaa"
Tanpa disangka Pria itu mendapat Tendangan Dari Samping, terlihat seorang lelaki membantu Nandhiyah dan Memukul Mereka, Terjadi Pergulatan antara lelaki itu dan dua orang pria tadi.
Nandhiyah terkesiap melihat siapa yang membantunya "Kak Rey?" batinnya.
"Toloong! Toloooong! Tolongin Teman saya!" Nandhiyah berharap ada orang yg melihat kejadian itu agar bisa membantu Rey, namun Hasilnya Nihil.
Brugh!
Rey Terjatuh akibat terjangan mendadak dari rekan mereka yang sedari tadi berada di dalam mobil.
KAMU SEDANG MEMBACA
Story Of Nandhiyah ( On Going )
Jugendliteratur-Story Of Nandhiyah- Tentang Lukanya. Tentang Sedihnya. Tentang Senyum dibalik Rapuhnya. Hingga Tentang Bahagianya. 'Nandhiyah Senja Alauna'. Nandhiyah yang Ceria, memiliki kisah kelam di hidup nya yang harus membawa nya dalam Kesedihan. Sampai saat...