Vote And Comen:)
Weekend ini Rey bangun lebih awal, Pukul 6 pagi. Tak biasanya laki laki itu akan bangun pagi jika sedang weekend, kecuali dia ada Urusan penting.
Seperti Hari ini, Rey menerima Ajakan Nandhiyah untuk menemani nya pergi ke pesta Anniv Orang tua Sahabatnya. Rey menerika Ajakan itu hanya karena Rasa bersalahnya dengan Nandhiyah. Rey juga sudah menghubungi teman temannya untuk ikut ke Pesta itu.Saat ini, Rey tengah men Searching di Google tentang Pakaian yg cocok di pakai untuk Acara ini, Fokus nya terhenti kala mendengar Suara Dering telpon Ponsel nya.
'Rey Acara nya Dimana nih?' Suara Deka Membuat Rey mendengus Kesal.
'Wa Alaikum Salam!' Peringat Rey.
'Eh Iya Lupa Hahaa! Eh jadi Dimana nih?' Deka mengulangi pertanyaannya tadi.
'Iya ntar gue Shareloc, dah ya Gue sibuk!' Rey mematika Telepon Sepihak.
Rey mengirimkan Alamat Lokasi Acara yg dia dapat dari Nandhiyah tadi kepada Deka melalu WhatsApp, Rey juga Berpesan agar Deka mengirimkan Alamat itu Ke Daniel dan juga Arya. Lalu ia melanjutkan kegiatanya yang sempat terhenti tadi.
Tidak terasa Hari sudah menunjukkan pukul 2 siang, Rey sendiri gelabakan karena sejak pukul 6 tadi ia sama sekali tidak menemukan Pakaian yg akan ia kenakan Nanti.
"Shit! Kok gue jadi Gini sih?! Masa 8 jam gue buang buang cuma buat milih baju?! Tanpa sarapan, Mandi, makan Siang? Gila Emang! Mana baju nya juga nggak dapet dapet!" Rey merutuki kebodohannya. Entahlah, Hari ini Rey merasa Diri nya Aneh.
Tokk Tokk Tokk
"Aa! Iyeu Abun" Panggil Raras setelah mengetuk Pintu kamar Rey.
(Aa! Ini Abun)
"Kenapa Abun?" Tanya Rey kala membuka Pintu Kamarnya Dan membiarkan Ibu nya masuk Ke dalam.
"Anjeun naha teu kaluar ti kamar? Emam oge henteu deih" Balas Raras yang merasa Heran dengan Sikap Rey hari ini.
( Kamu kenapa nggak keluar keluar dari kamar? Makan juga nggak )
Rey Tersenyum Kikuk, Ternyata bukan Hanya Dia yang merasa Diri nya Heran tapi Abunnya juga ikut merasakan.
"Rey Mau pergi Ke Acara Anniversarry Orangtua Teman Rey Bun, tapi Rey bingung mau Pake Baju apa? Kan Abun Tau Sendiri, Rey Lemah kalo soal Ginian" Jelas Rey dengan sedikit keluhan, Raras Tertawa Ringan menanggapi Anak Lelaki nya ini.
"Diyeu atuh Abun mantuan pangmilihkeun" Ujar Raras memberikan Saran, Rey mengangguk kemudian mempersilahkan Raras membuka lemari nya untuk memilihkan Pakaian yang Cocok untuk Rey.
( yaudah, sini ibu Abun bantu pilihin )
Rey yg tengah duduk di tepian Springbed nya memperhatikan Raras yang terlihat Antusian akan membantunya.
"Abun" Panggil Rey kemudian secara Perlahan Rey menghampiri Raras yang masih sibuk memilihkan Pakaian untuknya.
"Abun" Lirih Rey, Air matanya perlahan mulai menetes membuat Raras memberi nya tatapan Bingung.
"Rey sayang banget sama Abun, Rey nggak bisa lihat Abun Kenapa kenapa, Apalagi cuma Karena... Papa Reza. Rey tau mungkin Semua Ini berat buat Abun Lalui, Tapi Rey mohon Abun jangan Kayak Gini yah. Jangan Bertingkah Kalo Abun itu baik baik saja. Abun bisa berbagi sama Rey tentang Perasaan Abun, Rey nggak mau Abun mgerasain Pahitnya Sendirian" Ujar Rey Tulus, Mendengar itu Raras menghela nafas panjang dan turut menangis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Story Of Nandhiyah ( On Going )
Teen Fiction-Story Of Nandhiyah- Tentang Lukanya. Tentang Sedihnya. Tentang Senyum dibalik Rapuhnya. Hingga Tentang Bahagianya. 'Nandhiyah Senja Alauna'. Nandhiyah yang Ceria, memiliki kisah kelam di hidup nya yang harus membawa nya dalam Kesedihan. Sampai saat...