Hai semua? Apa kabar, semoga baik baik aja dan selalu jaga kesehatan ya!
Aku kembali dengan cerita Absurd ini, juga memohon maaf sudah lama tak update:) sekarang aku bakal lanjut update sambil revisi bagian awal cerita ini, karena banyak Puebi yg salah juga Typo nya.
Semoga masih pada suka sama cerita ini ya, sayang kalian.
Oh iya, Happy Eid Adha!
Happy Reading!!
.
.
.
.Rey tengah berada di Ruang Osis bersama dengan Rica dan beberapa Anggota OSIS lainnya untuk membahas Rencana Acara Akhir tahun Nanti.
"Kesimpulan nya, Persiapan untuk Acara Akhir Tahun Nanti Aman cuma ada beberapa hal ada yang perlu di bahas Ulang, Nanti Kita bisa Bahas Di Grup Chat" Ujar Rama Kepada Anggota, Mewakili Rey.
"Gue Rasa Rapat Hari ini Cukup sampe Sini, dan Thanks udah mau Hadir" Lanjut laki laki itu.
Usai mempersilahkan Anggota nya Pulang, Rama meminta Rey untuk berdiam Sebentar karena Ada yang ingin Dibicarakan Oleh nya.
Rey Menyetujui Permintaan Rama, Namun Rica terus saja merecok nya dan Selalu ingin ikut kemana pun Dia Berada.
"Lo bisa ga sih, Ga Usah Ikut ikut Mulu? Gue Mau ngomong penting sama Rama!" Bentak Rey, Sangat Kesal Terhadap Perlakuan Rica.
"Rey, Kok Kamu sekarang jadi Emosian sih? Bukannya Dulu, Kamu sendiri yang ngedeketin Aku?" Ujar Rica tak terima di bentak Oleh Rey.
"Lo Sadar Ga Sih? Gue ngedeketin Lo itu karena Ada Alasannya. Gue Romantis ke Lo Kalo Ada Naya Doang!" Kesal Rey, kemudian berlalu bersama Rama, Meninggalkan Rica sendirian.
"Brengsek!" Umpat Rica.
'Lo liat aja, Rey! Apa yg bakal gue lakuin ke Naya!' batin gadis itu seraya memamerkan senyum licik nya.
***
Dikelas X IPA 2, Nandhiyah dan teman temannya kembali akur yang memancing teman sekelasnya bergosip ria tentang mereka.
"Kok bisa yah, Mereka baikan mana Arjun sama Gishell tiba tiba pindah sekolah lagi, bisa kompakan gitu" sindir Meyta kepada mereka, Nandhiyah Cs hanya diam saja memilih untuk bersikap bodo amat.
"Iya, jangan jangan ada yang ga beres, nih!" sahut Danu, Si Cowok mulut Lemes.
"Woi, Kalian! Kok mau sih deket deket sama anak pelakor, Hahaha" teriak Rani yang mengundang mereka tertawa keras.
"Eh, diem lo pada! Gausah sok iye deh, lu!" bentak Desya kepada mereka semua.
"Widih, pawang nya marah gais" celetuk Danu, "Apa lo?! Ayo sini, kita duel!" tantang Desya yang sudah sangat geram dengan mereka.
"udah des, gausah di ladenin, makin emosi lo ntar" ujar Dita mencoba menenangkan Desya.
"Ini lagi, munafik banget sih jadi orang! Kemarin ngikut kita bully Naya, sekarang malah disana!" tunjuk Kila kepada dita, "emang ya, kalian sama Naya itu sama sama munafik! Kalian tau? persahabatan kalian itu Toxic!" lanjut nya.
"Toxic lo bilang? Kalian ga ngaca? Perbuatan kalian sendiri kaya apa? Lebih parah tau ga! Gue udah kumpulin bukti atas pembullyan yang kalian lakuin, dan kalo kedepannya kalian masih gangguin Naya...
...Gue ga segan segan buat laporin ke polisi atas pencemaran nama baik dan kasus pembullyan" Ancam Samudra yang sedari tadi diam diam merekam aksi mereka.
"Ngancem kita, lo? siapa takut!" ujar Danu yang sudah siap bangku Hantam dengan Samudra.
"Sam, udah. Kesini aja" ujar Nandhiyah melerai dan meminta Samudra mendekati nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Story Of Nandhiyah ( On Going )
Teen Fiction-Story Of Nandhiyah- Tentang Lukanya. Tentang Sedihnya. Tentang Senyum dibalik Rapuhnya. Hingga Tentang Bahagianya. 'Nandhiyah Senja Alauna'. Nandhiyah yang Ceria, memiliki kisah kelam di hidup nya yang harus membawa nya dalam Kesedihan. Sampai saat...