Jangan Lupa Vote dan Komen yaa
.
.
.
Happy Reading...Di tepian lapangan Cheers, Rey terduduk disalah satu kursi yang disediakan, tatapannya tak beralih dari Nandhiyah. Setelah memikirkan Perkataan Kiran beberapa waktu lalu, Rey pikir ada benarnya juga. Nandhiyah yg Rey kenal bukanlah Seorang cewek penyebar Gosip, lagipula Nandhiyah juga tidak punya akun Facebook, jadi bisa saja itu memang benar sebuah Fitnah kan?.
Rey kesini tidak ingin benar benar menemani Rica latihan Cheers, itu hanya dalihnya saja, yang sebenarnya adalah Rey kesini untuk melihat Nandhiyah. Tak bisa dipungkiri, Rey merindukan Nandhiyah. Semakin Kesini Rey semakin Percaya, gadis itu tidak mungkin membuat status 'alay' seperti itu. Tapi jika Nandhiyah di fitnah, siapa pelakunya?
Gishell kah? Mengingat Jika Gishell yang sepertinya masih membenci Nandhiyah karena kesalahpahaman waktu itu, ada kemungkinan jika Gishell ingin balas dendam kepada Nandhiyah.
Atau Arlin? Bisa saja Arlin menjadi pelakunya, tapi Rey tidak banyak tahu tentang Nandhiyah dan Arlin. Yang Rey tahu hanya Mereka memiliki hubungan sepupu.
Rica? Rey tahu betul jika Rica adalah Gadis Licik yang bersembunyi dibalik Topeng kebaikan. tapi apa Motif Rica memfitnah Nandhiyah?
Ah, Rey sudah seperti Detektif saja. Rey pusing sendiri menerka-nerka tentang fitnah itu, baiklah Rey akan meminta bantuan Teman temannya untuk menyelidiki Gishell dan Arlin.
tapi untuk Rica, Rey akan bertindak Sendiri. Rey juga tahu, selain Licik Rica Juga Gadis yang nekat. Maka dari itu untuk beberapa waktu, Rey tetap memilih menjauhi Nandhiyah dan menjaga nya dari kejauhan. Karena jika Rey mendekati Nandhiyah secara terang terangan, bisa Saja Rica akan melukai Nandhiyah, mengingat Gadis itu sudah Jatuh Cinta kepada Rey.
Rey masih mengamati Pergerakan Nandhiyah yang mulai menaiki bahu Rica untuk mencapai posisinya. Kemudian tatapannya beralih pada Rica yang Sengaja mengacaukan Keseimbangan Nandhiyah dengan menggoyang goyangkan Bahunya. Beruntung, Rica menanggung akibat dari perbuatannya sendiri, meskipun Nandhiyah dan yang lainnya juga ikut terjatuh sih. Batin Rey.
"Ihhhhh, Lo Bego Banget Sih! Kalo Nggak Bisa Tuh Ngomong! Badan Gue jadi Sakit!"
Mendengar bentakan itu, Tim Cheers yang lain mengalihkan Fokus ke Arah Tim Nandhiyah, begitu juga dengan Rey yang langsung berlari kecil ke arah Nandhiyah dan mengulurkan Tangannya untuk memberi Gadis itu bantuan, tersadar perbuatannya mengundang kilat Marah dari Rica, Rey segera beralih untuk membantu Rica dan Meninggalkan Nandhiyah yang masih terduduk.
Manik matanya menangkap senyum lebar yang terbentuk di bibir Rica, Rey tersenyum sinis menyadari senyuman Rica adalah senyuman Kemenangan. Lalu matanya beralih menatap Nandhiyah yang juga menatap nya dengan Tatapan Sendu. Jika Nandhiyah mengira Senyum sinis Rey tadi untuk Nandhiyah, maka Gadis itu salah. Karena Rey tersenyum Sinis untuk Rica bukan Nandhiyah.
"Nay Lo nggak papa?" Tanya Nabila -Wakil Ketua Cheers-, Seraya membantu Nandhiyah berdiri.
"Nggak papa Kak." Jawab Nandhiyah.
"Dir, Naya tuh nggak Cocok Jadi Flyers, Biar Gue aja. Gue lebih Berpengalaman, Dulu Gue juga Flyers kan?" Ujar Rica terang terangan.
"Ga Bisa. Lo jangan Egois Dong! Jangan mentang mentang Lo berpengalaman, Lo Mau Seenaknya! Kan Dulu Lo Sendiri yang Milih Berhenti jadi Flyers" Geram Dira, Nabila Menatap Dira seolah berkata 'Woles mbakk'
Dira menghela nafasnya, mencoba mengatur Emosi.
"Lagi Pula, Ini Pertama Kali Naya Latihan Jadi Flyers kan? Wajar Kalo jatuh. Lo dulu juga Gitu Kan?" Tanya Dira, Nada bicara nya sudah mulai Normal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Story Of Nandhiyah ( On Going )
Roman pour Adolescents-Story Of Nandhiyah- Tentang Lukanya. Tentang Sedihnya. Tentang Senyum dibalik Rapuhnya. Hingga Tentang Bahagianya. 'Nandhiyah Senja Alauna'. Nandhiyah yang Ceria, memiliki kisah kelam di hidup nya yang harus membawa nya dalam Kesedihan. Sampai saat...