Jangan Lupa Kasih Vote Dan Tinggalkan Coment yah👌
.
.
.Happy Reading ✨
Disinilah Rey berada sekarang, Dirumah Nandhiyah yang bernuansa Biru dan Kuning muda. Sebenarnya Rey Tidak berniat untuk bertamu Di Rumah Nandhiyah, Tetapi setelah mengantar Nandhiyah dan Dinda Pulang, Nandhiyah tiba tiba mengajaknya untuk mampir ke Rumah Nandhiyah dan mau tak mau Rey akhirnya mengalah untuk menuruti keinginan Nandhiyah.
Rey mengikuti langkah Nandhiyah yang menuju keDapur, Dilihatnya Nandhiyah sedang memasak Makan siang untuk mereka, gadis itu terlihat sangat bahagia dan memancarkan senyum yang merekah membuat Bibir Rey sedikit Terangkat membentuk senyuman yang sangat tipis, Tapi Rey tak menyadari Hal itu.
"Cicik Masak apa?" Tanya Dinda yang baru muncul dengan pakaian santainya.
"Telur dadar sama sayur kol aja, ga papa kan Dek?" Jawab dan tanya Nandhiyah.
"Iya gapapa kok Cik, asalkan itu masakan cicik Dinda pasti suka" Balas Dinda Antusias, Nandhiyah yang mendengarnya Tersenyum senang.
"Kak Rey udah pernah nyoba masakan cicik?" Tanya gadis kecil itu kepada Rey yang sedang Terduduk Di kursi meja makan, Rey menggeleng sebagai jawaban.
"Hari ini kak Rey Harus coba, soalnya masakan cicik selalu enak, Mau masak apapun itu pasti enak" Tutur Dinda membuat Rey Mengangguk Gemas, menurut Rey Gadis kecil yang berkenalan dengannya di mobil tadi sifatnya sama seperti Nandhiyah yang Ceria *Eh? Tau apa dia tentang Nandhiyah?.
"Nih masakan nya udah siap" Seru Nandhiyah sembari membawa makanan yang sudah Ia masak tadi ke meja makan.
"Makan ini aja gapapa kan kak?" Tanya Nandhiyah memastikan, Rey Hanya mengangguk sebagai jawaban, Nandhiyah ingin menyedokkan Nasi ke piring Rey, tapi tertahan karena Rey yang bersuara "Gue bisa ambil sendiri" Ucap Rey Datar, Nandhiyah mengerti lalu membubuhkan Nasi yang diambilnya tadi ke piring Dinda dan menambahkan Lauk Telur Dadar & Sayur kol ke piring itu.
Nandhiyah mengamati Rey yang mulai mengunyah makanan yang ia masak tadi, terlihat Rey menikmatinya.
"Ciikkk... Mama kapan Pulangnya? Kok mama kerjanya lama banget sih kak?" Gerutu Dinda disela sela makannya
"Kayaknya seminggu lagi deh" Jawab Nandhiyah, Rey memperhatikan Raut muka Dinda yang berubah menjadi sedih pun menghiburnya "Emang mama kemana Din?" Tanya Rey lembut, membuat Nandhiyah sedikit kecewa karena Rey Bertanya kepada Dinda dan bukan kepada nya. 'tak apa, kan dinda calon adik iparnya' batin Nandhiyah.
"Mama kerja" Jawab Dinda kepada Rey.
"Terus abang kapan Pulangnya?" Lanjut Dinda kembali bertanya kepada Nandhiyah.
"Belum tau Sayang, kan kerjaan abang masih banyak. Kalau Adek kangen nanti malem kita Video call Abang yah" Balas Nandhiyah, Dinda mengangguk setuju.
"Jadi kalian berdua aja?" Tanya Rey kepada Dinda, Tetapi yang menjawab malah Nandhiyah "Enggak, kami bertiga".
"Iya kami bertiga, satunya lagi sama Kak Arlin, Kak" Jawab Dinda.
"Arlin?" Gumam Rey Heran.
"Iya, Arlin yang ngejar ngejar kakak itu lho. Dia, sepupu aku dan Tinggal di sini" Jelas Nandhiyah, Rey Hanya ber 'Oh' mendengarnya, lalu mereka pun melanjutkan makannya.
Setelah menikmati makan siang buatan Nandhiyah, Dinda berpamitan untuk masuk kekamar. Sementara Nandhiyah mengajak Rey ke ruang tamu.
"Nandhiyah! Cuciin Sepatu Gue!" Perintah Arlin yang baru pulang langsung menuju Kamarnya dan tidak menyadari kehadiran Rey.
KAMU SEDANG MEMBACA
Story Of Nandhiyah ( On Going )
Teen Fiction-Story Of Nandhiyah- Tentang Lukanya. Tentang Sedihnya. Tentang Senyum dibalik Rapuhnya. Hingga Tentang Bahagianya. 'Nandhiyah Senja Alauna'. Nandhiyah yang Ceria, memiliki kisah kelam di hidup nya yang harus membawa nya dalam Kesedihan. Sampai saat...