Es tut mir leid. (Im Sorry)

1.4K 121 0
                                    


Setelah sampai di Timezone mereka bermainn apa saja yang ada di timezone.

*Anggep aja itu (Namakamu) sama Danty yang lagi main:v*

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*Anggep aja itu (Namakamu) sama Danty yang lagi main:v*

Ketika telah puas mereka berkeliling dan mampir disalah satu toko aksesoris yang dulu sering mereka kunjungi sampe mbak nya aja hapal muka mereka.

"Haloo mbak (Namakamu) mbak Dianty apa kabar, udah lama nih kita nggak liat kalian mampir biasanya dulu mampir terus, sekali pun mampir pasti Mba Dianty sama pacarnya" Sapa salah satu Karyawan yang tengah menjadi kasir itu.

"Eh halo mba kabar baik. iyaa nih heheh saya kemarin merantau dulu ngejer ilmu di negeri orang, dan Alhamdulillah sekrang udah pindah ke Indo lagi " Jawab (Namakamu) sambil Senyum. Dan Dianty pun hanya senyum menanggapinya.

"Ohh gituu pantesan aja yaa heheh, Mba (Namakamu) masih nih sama Mas Iqbaal? Mba Dianty juga Masih kan sama Mas Fadlan?"

"Kalo Danty sama Fadlan Alhamdulillah udah Nikah 2 bulan yang lalu mba, kalo Iqbaal sama (Namakamu) baik baik aja kok mba heheh" kali Ini dianty yang menjawab pertanyaan. Ketika melihat raut wajah (Namakamu) yang datar.

"Yaudah kalo gitu kita pamit pulang ya mba" Pamit Danty kepada mba kasir tersebut.

"Eh (Nam) ke Cafe kita yang biasa yokk, gue udah laper bangettt nihh" Ajak Dianty dan (Namakamu) hanyak mengangguk saja. "Tapi lo yang nyetir ya gue capekk" Pinta danty sambil memasang muka baby face.

"Iya sayangkuu"

Mereka pun menaiki mobil dan menuju Salah Satu Cafe di Jakarta yang sudah menjadi tempat tongkrongan mereka dari jaman putih abu. Dan tak memakan waktu cukup lama, mereka pun sampai. Setelah Parkir mereka turun dan masuk ke dalam cafe.

"Kok sepi ya Dan? masa cuma ada kita?" Ucap (Namakamu) sembari duduk dan menatap setiap sudut cafe, yang tidak ada satupun pengunjung disini.

Dianty hanya mengangkat kedua bahu nya pertanda bahwa ia tidak tahu.

"Ehm (Nam) gue ketoilet bentar ya, kebelet nihh, kalo mau mesen, mesen duluan aja gue ntar mesen ndiri."

"Is lo mah udah sana sana, jan lama tapi, w jadi parno sendiri gini." Kata (Namakamu) sambil mengusap kedua bahunya seperti merinding.

"Alahh dirumah gedongan sendiri aja lo berani" Sinis Dianty. (Namakamu) hanya menyengir saja.

Dianty pergi menuju ke toilet dan (Namakamu) memanggil Waitters dan memesan makanannya sendiri. Kan Dianty bilang mau pesen sendiri.

"Danty mana sih, lama banget masa pup doang juga." Dengus (Namakamu) kesal.

Waitters datang membawa makanan (Namakamu) dan meletakannya di Meja.

"Makasih mas" Ucap (Namakamu) kepada Waitters itu. Dan Waitters itu hanya tersenyum.

*Lain!* #Linemaksudnya:v
Bunyi Iphone7 itu berbunyi. (Namakamu) membuka nya dan melihat ternyata ada Line dari Dianty.

LINE

Dianty.aa

(Namakamu) sayanggg, Maaf ya gue pulang duluan. Gak enak badan nih tiba-tiba. Etss lo harus janji dulu. Nggak boleh Pulang sebelum makanan lo abis, oke? gak ada penolakan:*. Seeyou next time bangke.

Tayi lo emang. Bener bener Ndiri kan gue_-

Kan Ada waitters nya:v (Read)

(Namakamu) Pov On.


*tupp*

Lampu mati secara tiba-tiba.

Gue coba untuk teneng gak teriak' lebay gitu.

Pas gue mau berdiri lampu juga nyala tiba-tiba. *lampu sorotan itu lhoo*
lampu itu nyorot ke arah stage. Gue ikutin arahnya di sana, diatas stage ada seorang cowok duduk dikursi megang gitar tapi kepalanya nunduk. Perasaan gue udah campur aduk.

Alunan musik mulai terdengar di telinga gue Dia negakkin kepalanya, muka nya kurang jelas apalagi dia pakek topi tetapi,
*on mulmed*

Feels like were on the edge
right now

pas dia nyanyi gue mulai tahu dia siapa. Ia dia. Cowok yang selama ini gue hindari. Cowok yang dulu udah buat gue sakit hati dan terpaksa ninggalin semuanya. Cowok yang sekarang ini paling gue rinduin. Dan yang paling gue benci.

I wish that I could say
I'm a proud
I'm sorry that I let you down
Let you down.

Pliss gue mau pergi dari sini.

All these voices in my head
get loud

Tapi kaki gue nggak bisa digerakkin.

I wish that I could shut them out
I'm sorry that I let you down
L-l-let you down

Mata itu. Natep gue dalem. mata yang dulu natep gue penuh cinta yang sekarang seperti mata yang penuh dengan penyesalan.

Yeahh, I guess I'm a disappointment
Doing everthing I can,
I dont wanna make you disappointed.

Gue benci situasi ini.

It's anoyying

Situasi yang dimana gue terjebak gak bisa apa apa.

I just wanna make you feel like everything
I ever did wasn't ever tryna make an issue for you

Suaranya yang terdenger lirih buat hati gue mulai terenyuh. ntah kapan gue udah mulai duduk.

But, I guess the more you
Trought about everything,
you were never even.

"I miss you" lirih guee. Air mata itu lolos keluar dari mata gue

Wrong in the first place,Right?

Alunan lagu nya udah selesai, gue cepet' ngehapus air mata gue, Gue berdiri ngambil tas di meja. Pas gue mau pergi, dia ngomong lewat mix dan buat gue berhenti jalan.

"Aku tau kamu kecewa sama aku, aku tau kamu benci sama aku, aku tau kamu sakit hati karna aku duain kamu dulu, aku tau kamu banyak nahan hati karna tingkah aku dulu. Dan ya penyesalan memang dateng di akhir. Saat kamu pergi aku mulai ngerasain kalo aku butuh kamu, aku sayang sama kamu, Asal kamu tau selama ini aku nyari kamu. Ohh yaa aku udah jadi pilot lhoo heheh cita'  aku dulu tercapai dan semuanya berkat kamu"

gue tersenyum tipis sambil natap dia

"Aku masih sayang sama kamu, aku masih cinta sama kamu. Aku minta maaf sayang..."

Gue liat dia nangis guys, dia langsung ngehapus air matanya. gue makin nggak tega.

"Kamu mau kan maafin aku?"

Guee...


hayolo kira kira (Namakamu) maafin gak yaaa?

hay hay bersambung dulu yaaa, pliss yang udah baca vote jugaa heheheh makasihh, komen juga bolehh kasih kritik sama saran:v

#SalamPinkyy:*



Because Love (IDR) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang