Tak terasa Pernikahan (Namakamu) dan Iqbaal sudah menginjak kedua bulan. Sejauh ini mereka masih baik baik saja dan semoga akan selalu begitu. Kegiatan mereka sama, (Namakamu) yang menjadi dokter Psikiater yang datang jika hanya ada pasien, dan Iqbaal seorang captain yang mengambil sedikit jadwal penerbangan, karna Ia tak mau membuat istrinya itu menunggu lama akan kepulangannya.
"E e eh" Erang seseorang ketika dirinya ingin terjatuh dari tangga namun untung lah, Ia dengan cepat berpegangan sehingga tak jatuh. Ketika meninjakkan kaki ke ubin terakhir dan ingin menuju dapur,
"(NAMAKAMU)!!!" Teriak seseorang dari belakang.
"Sshh" (Namakamu) meringis ketika mendengar teriakan suara tersebut, Ia sangat mengenal ini suara siapa. Dengan perlahan Ia menghadap ke belakang dan menyengir kuda ketika tau ditatap suaminya dengan tajam.
Iqbaal mendekat kepada (Namakamu) tetap dengan tatapan yang sama.
"Aduhh ternyata suami aku udah bangun." Ucap (Namakamu) masih dengan cengiran kuda nya.
"Kamu kenapa sih ha. Susah banget dibilangin. Kan aku udah bilang kamu ngga perlu ngerjain kerjaan rumah. Kalo kamu tadi jatuh gimana?. Terus kalo aku belum pulang?. Siapa yang mau nolongin kamu?. Kamu mikir ngga sih?. Aku it-" Ucap Iqbaal cepat namun dengan cepat juga (Namakamu) mengelus pipi Iqbaal sehingga membuat Iqbaal memberhentikan ucapannya.
"Sstt udah ya ibaykuu, liat buktinya sekarang, aku ngga apa apa sayang"
"Aku takut... aku takut kamu jatuh tadi, aku takut nanti terjadi apa apa sayang..." Ucap Iqbaal yang kini menatap (Namakamu) dengan penuh khawatir dan sembari menarik (Namakamu) pelan ke pelukannya.
"Iya sayangg, maafin (Namakamu) ya.." Ucap (Namakamu) sembari mengelus bahu Iqbaal, dan mengalungkan tangannya di leher Iqbaal.
Wajah Iqbaal yang sedikit menunduk dan wajah (Namakamu) sedikit melihat ke atas karna (Namakamu) lebih pendek dari Iqbaal, hanya sebatas bahu. Kedua wajah itu semakin mendekat, mata mereka pun mulai terpejam5 cm...
4 cm...
3 cm...
2 cm...
1 cm...
*ting nong*
Mendengar suara itu sontak saja membuat mereka tersentak kaget, dengan buru buru (Namakamu) melepaskan lingkaran tangannya di leher Iqbaal dan menuju pintu utama, melihat siapa yang datang.
"Sial" umpat Iqbaal dalam hatinya. Dengan langkah nya Ia menyusul Istrinya itu menuju pintu utama.
*ceklek*
"Kakak!" Teriak (Namakamu) senang dan langsung memeluk pria yang di panggilnya kakak itu.
"Apa kabar dek?" Tanya Pria itu kepada (Namakamu). Iqbaal yang sedari tadi di belakang (Namakamu) hanya tersenyum tipis. Jika boleh jujur, Ia cemburu.
"Baikk kak, kakak apa kabar?" Balas (Namakamu) sembari melepaskan pelukannya itu.
"Kakak Alhamdulillah baik"
"Kak Amanda mana kak?"
"Onty!!" Panggil pria kecil itu kepada (Namakamu) yang baru datang bersama mama nya.
"Heyy sayang" Ucap (Namakamu) sembari jongkok dan langsung dipeluk oleh pria kecil itu.
"Micu onty.."
"Miss you too sayangnya Aunty..." (Namakamu) melepaskan pelukannya dengan Dani, lalu memeluk wanita yang bernotabe mama nya Dani.
"Kak Manda apa kabar?" Panggil (Namakamu).
KAMU SEDANG MEMBACA
Because Love (IDR) ✔
FanfictionMengisahkan tentang seorang Dokter Psikiater Cantik yang dipertemukan kembali dengan Seorang Captain tampan yang pernah berada di masa lalunya. Pria yang membuatnya meninggalkan segalanya. Ayo, di cek aja duluu. Btw, ini Karya Pertama aku. Kalo jele...