Dia kembali.

1K 93 1
                                    

Haii maaf yaa baru di next heheh soalnya otak aku udah mentok banget inii....


😚♥️Happy Reading Readersss♥️😚

"Mmm... (Namakamu) bingung deh kok Mama sama Fakhri tadi sama sama mau bilang Iq tapi kok nggak jadi terus?" Tanya (Namakamu) menatap mereka heran. Mereka saling melempar pandang, kebingungan akan menjawab apa.

"Ah nggak deh mungkin perasaan kamu aja, salah denger kali (Nam)..." Ujar Iqbaal dengan cepat membuat (Namakamu) semakin heran menatapnya.

"Iya sayang, Kata Fakhri bener tuhh udah ah kamu jangan mikirin yang aneh aneh duluu, istirahat yang banyak" Mendegar ucapan Mama, (Namakamu) hanya mengangguk pasrah dan tersenyum tipis, dan mengikuti badannya yanh digerakkan oleh mama untuk berbaring.

Selanjutnya mereka bercanda, tawa menghiasi ruang VVIP ini, tak terasa jam sudah menunjukkan pukul 09.00, dan membuat Iqbaal pamit untuk pergi, rasanya sangat berat meninggalkan semesta nya ini meski dalam waktu seminggu tapi baginya itu sangat lama, Tapi mau tidak mau dia harus melaksanakan kewajibannya untuk mengantar orang yang berliburan, urusan bisnis, pulang ke tempat asal, ataupun urusan keluarga.

"Mmm.. Tan, (Nam) Fakhri pamit sekarang ya takut terlambat, apalagi Jakarta identik sama macet" Pamit Iqbaal sambil memerkan gigi nya. Mama terkekeh dan (Namakamu) hanya mengangguk dan memasang wajah baby face nya. Iqbaal menyalimi tangan Mama

"Hati hati ya, jangan lupa berdoa dulu"

"Siyap tan"

"Inget jangan ngebut ngebut" perintah (Namakamu) tetap dengan wajah baby face nya membuat mama terkekeh melihat tingkah anak bungsu nya ini. ada ada saja.
Sama halnya dengan Mama, Iqbaal pun gemas akan perkataan (Namakamu) dengan segera Ia mengacak rambut (Namakamu) yang dibalut hijab itu sehingga membuat jilbab itu berantakan. Mendapatkan perilaku Iqbaal kepadanya, (Namakamu) mengerucutkan bibirnya kesal, sontak saja membuat Mama dan Iqbaal tertawa.

"Udah ya aku pamit, Assalamualaikum"

"Waalaikumussalam"

~~~~

*tapp tapp tapp*

Suara derap langkah itu sudah meninjakkan ke tempat tujuannya.
Ya. Iqbaal telah sampai di Bandara Soekarno Hatta, lebih tepatnya di lapangan dimana Pesawat ini berbaris dan siap untuk lepas landas. Terlihat sudah ada mekanik yang sedang mengecek kondisi pesawat yang akan Iqbaal bawa.

"Apa kabar pak?" Sapa Iqbaal ketika sudah dekat dengan mekanik itu.

"Eh Capt, Alhamdulillah baik, Captain Iqbaal sehat?"
Iqbaal terkekeh dan mengangguk sekaligus menghembuskan nafasnya dan membuat wajahnya seolah olah kesal. Melihat ekspresi captain nya itu, sang mekanik menyerngit heran seolah bertanya capt kenapa?

"Bapak ini kan udah Iqbaal bilang kalo cuma ada kita berdua, panggil nya Iqbaal aja" Melihat tingkah Capt nya itu, Mekanik tersebut terkekeh, memang Ia dan Iqbaal sudah terbilang cukup akrab karna mereka yang dari dulu suka menyapa dan mengobrol terlebih lagi tentang seorang gadis yang slalu berada dihatinya meski ia tak tahu dimana keberadaan gadis tersebut. Iqbaal menurutnya adalah sosok yang baik, tegas, berwibawa meskipun Ia suka melakukan hal yang terbilang konyol. Iqbaal juga cerita kepadanya tentang gimana gadis itu merubah semua perilaku Iqbaal menjadi lebih menghargai orang lain.

"Gimana Baal gadis itu? Udah ada info tentang dia atau udah ketemu?" Mendengar pertanyaan dari mekanik tersebut Iqbaal langsung menepuk jidatnya. Ia lupa. Dan dia menceritakan semuanya. Dari dia bertemu kembali dengan gadis nya sampai dia pamit untuk melakukan penerbangan. Dan kalian pasti tau gadis itu. Ya. (Namakamu) Adara William.

Because Love (IDR) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang