Why Should?

2.5K 171 0
                                    

(NamaKamu) POV. On

Gue ngelangkahin kaki menuju Ruangan gue,cause si suster bilang ada pasien yang mau ketemu sama gue. Ya gue kaget dong, ini baru jam 06.30 tapi udah ada yang dateng aja. Sipp udah sampe depan ruangan  gue putar tu knop pintu terus ngucapin
"Assalamualaikum, permisi selamat pagi."
"Waalaikumussalam" duh kok suaranya gue kenal ya? pas gue liat mukanya,ternyata bener.dia. lelaki yang selama ini gue benci. lelaki yang membuat gue terpaksa ninggali semuanya. dan lelaki yang selama ini gue rindu.
Nggak lama itu gue ngerasa ada yang meluk gue, ternyata dia gengs;" , gue pengen bales meluk tapi,you know im gengsi. Gue langsung ngelepasin dan bilang seolah'olah gue gak kenal dia, terus gue suruh dia pergi deh, awalnya dia gak mau tapi dengan adanya gue maksa terus mau ngancem manggil satpam RS buat ngusir dia dari sini , dia langsung pergi dengan tatapan sayu, tatapan menyedihkan, tatapan penyesalan.Bodo amat w nggak peduli.

setelah gue mastiin dia bener bener pergi, pintu ruangan gue kunci. sumpah hati gue sakitt, nafas gue sesek, mata gue perih dan sialnya cairan sialan itu keluar dari mata gue.

Ohh mom dad kak i need you right now!

....

Author POV On.

*ceklek* suara pintu rumah mewah kediaman William terbuka.

"Lhoo sayang?kok kamu balik lagi?kamu sakit? muka kamu kenapa pucet gitu"Tanya Mama Marissa

"nggak ma aku nggak papa cuman kecapekan aja kok, aku juga tadi udah minta izin pihak RS untuk nggak masuk hari ini" Jawab (NamaKamu) dengan malasnya.

"Yaudah ayo kita ke kamar" Ajak Mama.

....

"Cerita sama Mama kamu kenapa?"

"I see him ma, I meet Him"

"Him?Maksud kamu siapa? Iqbaal?"

Mendengar nama itu keluar dari mulut mama nya Mata (Namakamu) mulai memanas lagii,air pun keluar karna tak berbendung lagi.

"Aduhh sayangg jangan nangis lagi dong, udah udah sekarang tenengin dulu diri kamu, habis itu kamu cerita sama mama ya" (Namakamu) pun mengangguk di dalam dekapan Mama.

(Namakamu) mulai tenang, mama mulai berbicara lagi "Nah sekarang coba pelan' ceritain ke mama"

(Namakamu) menceritakan semuanya apa yang telah terjadi tadi.

"I hate him maaa"

"huss sayang nggak boleh gitu ah, seharusnya kamu tadi dengerin dulu dia mau bilang apa, kamu juga nggak boleh egois."

"maa..."

"hey dengerin mama, kamu nggak boleh benci orang sayangg, itu nggak baik buat hati kamu. udahh sekarang kamu istirahat ya"

(Namakamu) mengangguk dan merebahkan dirinya di kasur. Mama pun menutupi diri (Namakamu) pakai selimut. sampe di leher lho yaa bukan sampe kepala.

....

Pria ini duduk di meja No 3 di salah satu cafe di Jakarta. Dengan desain yang sederhana namun elegan.

*kling* terdengar suara pintu cafe berbunyi bertanda ada yang masuk, seseorang ini menghampiri meja yang disana ada pria berwajah kusut, you know right? he is Iqbaal.

"hey captain, udah lama?"

"apasih captain captain" jawab Iqbaal sambil memutar bola matanya.

Seseorang itu hanya menyengir kuda sembari lalu duduk didepan Iqbaal.

"Lo kenapa sih? pagi pagi muka udah kusut." tanya Pria itu.

"Tadi gue ke RS nemuin tunangan lo Ald." Tunggu. Ald? ohh ya Alvaro Maldini. Seorang CEO Siregar Group's sekaligus temen sekaligus sahabat Iqbaal dari jaman seragam putih biru. Sekaligus Tunangan Salsha.

"Ya terus? kan emang udah sering lo konsultasi sama dia. Eh tapi bukannya dia ke Prancis?"

"Iyaa. Si suster nyaranin gue buat konsultasi sama Dokter lain, akhirnya gue coba tapi dokternya belum ada. terus Gue disuruh nunggu di Ruangannya"

"Terus lo ketemu dokter cantik deh"

Iqbaal pun mengangguk

*pletak* Sebuah jitakan mulus mendarat di Jidat Iqbaal ya siapa lagi kalo pelaku nya bukan Aldi.

"Apasih Ald main pletak pletak aja." dengus Iqbaal

"Yeee lagian lo, liat yang bening aja langsung melek. Inget tu si onoh katanya lo mau sama dia nggak mau sama yang lain" ledek Aldi

"Yang gue maksud itu dia"

"Dia? siapa sih?" Aldi menggaruk tengkul nya yang nggak gatel itu:v

"Iss lo mah ya dia. Cewek yang selama ini gue cari." Jawab Iqbaal dengan kesal.

"Tunggu Tunggu. Maksud lo (Namakamu)?" Tanya Aldi ragu

"Iya Ald..." Lirih Iqbaal

Aldi mengangkat tangannya sembari
menepuk pundak Iqbaal seakan memberi kekuatan.

"Terus Reaksi dia gimana? pas ketemu lo"

"Awalnya dia liat gue kayak shock gitu, tapi udah gitu muka nya flat. Dia ngusir gue seakan akan kita gak pernah kenal Ald. Gue Rapuhh. hati gue sakit liat dia ald. mata nya nyimpen kekecewaan yang besar untuk gue ald. Gue bingung harus gimana caranya biar dia Maafin gue"

"Udah lo jangan khawatir, masih ada banyak cara buat lo minta maaf ke dia, dan ya kalo ada bonus dia kembali lagi ke dalam pelukan lo."

"Ya tapi gimana caranya?"

"Sini sini gue punya Ide" Iqbaal pun mendekati kuping nya ke Aldi yang tengah membisikkan sesuatu.









~~~~~Bersambung~~~~~





Haloooo Beteweee aku senengg lhoo liat ada yang baca sama yang vote heheheh, jangan bosen yaa sama ceritanyaa, kalian juga bisa kasih saran sama aku lewat commentt disiniii. Ajak temen kalian buat Baca cerita akuuu votee jugaa terus comment biar aku semakin semangat buatt nyaa heheh I love youu:*

#SalamPinkyy:*

Because Love (IDR) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang