Sayang Fakhri

935 91 0
                                    

"Eh tapi gue pamit duluan ya"

"Cepet banget dev, ngobrol ngobrol dulu kali" Ucap Ojan sekedar basa basi meski di hati nya beda.bagus deh lo pulang, kita muak liat lo disini.

"Teneng aja gue bakal comeback kok" Jawab Devano dengan tersenyum miring dan pastinya tidak ada yang menyadari itu. dan gue bakal buat suprise untuk kalian.

"Oke dehh, hati hati ya dev, thankyou lhoo coklatnya" Devano mengangguk bertanda mengucapkan sama sama.

"Duluan ya guys" semuanya mengangguk, dan Devano pun hilang ditelan pintu:v

"Ald" panggil (Namakamu) pelan, sontak saja membuat mereka terutama Aldi menoleh ke arah (Namakamu) dan menaikkan alisnya seolah bertanya kenapa?

"Ngga, gue cuman mau nanya sih, emang Devano kenapa sampe sampe lo nge gas sama dia tadi" pertanyaan itu membuat mereka gelagapan, (Namakamu) belum boleh tau, apalagi dengan keadaan sekarang bisa bisa dia drop.

"E..em.. ngga kok (Nam) tadi Aldi cuma refleks kaget gitu jadi kayak ngegas, i..ya kan Ald?" Jawab Rafto cepat sedangkan Aldi hanya mengangguk pertanda setuju.

"Ohhh okee" semuanya bernafas lega ketika (Namakamu) percaya apa yang dibilang sama Rafto tadi.










~~~















Singapore

Pria ini berjalan bersama partner nya menyusuri kota Singapore, hari ini adalah hari terakhir mereka melakukan penerbangan dan besok mereka akan pulang ke Negara asal mereka. Pria ini sangat senang akan hal itu, setelah seminggu berlalu, Ia akan menemui Semesta nya, meskipun Semesta nya tidak mengingatnya, tak apa yang jelas mereka bisa dekat, Ya. Setelah sampai di Indonesia Iqbaal akan membuat (Namakamu) mengingat kembali tentang memori mereka dulu, meskipun membutuhkan waktu yang lama, Iqbaal tidak peduli.
Dan sekarang Ia menyusuri tempat perbelanjaan maupun tempat kuliner ia akan membelikan oleh oleh buat orang orang terdekatnya.

"Mas? Kita mau kemana dulu?" Tanya Partner Iqbaal dan yang pasti dia Co Pilot Nasim.

"Kalo saya sih mau ke pusat perbelanjaan dulu mau liat liat barang unik siapa tau cocok buat seseorang" Jawab Iqbaal santai.

"Buat pacar ya mas" Ujar Nasim terkekeh pelan.

"Ahh ngga bukan pacar"

"Lhoo? Ohh buat bunda nya mas?"

"Buat calon istri mas" Iqbaal tertawa mendengar apa yang dikatakan oleh diri nya sendiri, emang dia mau? Pasti lah.

"Kok ketawa mas?"

"Iya mas, soalnya kalo dia mau yaudah baru deh jadi istri"

"Pasti mau dong Mas, siapa yang berani nolak seorang Captain Iqbaal Dhiafakhri Ramadhan? Udah ganteng, baik, shaleh pula" Iqbaal terdiam, namun detik selanjutnya ia tersenyum tipis dan mengangguk kan kepala. Andai saya seperti ini dari dulu mas, pasti dia sudah menjadi ibu dari anak anak saya.

Mereka masuk ke salah satu toko aksesoris yang berada disana.

"Mas, jam nya unik ya" Iqbaal menoleh ke arah Nasim yang berbicara padanya, lalu menghampiri dan melihay jam yang Nasim bilang unik.

"Eh iya Mas ada 2 pasang pula, beda warna aja"

"Ambil yuk mas, biar saya yang traktir" lanjut Iqbaal

"Ah ngga mas, buat mas sama calon istri aja, saya belum punya seseorang yang spesial" Tolak Nasim terkekeh pelan karna takut menyinggung perasaan Captain nya ini.

Because Love (IDR) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang