Zwanzig

891 85 0
                                    

Budayakann vote sebelum membacaa, dan comment sesudah membacaa, terimakasih sayangkuuu🙏❤😚😍



"Permisa" Kipe dan (Namakamu) bahkan yang berada disekitar sana menoleh ke arah TV yang mengeluari suara tersebut.

"Pesawat Air Lion CT-70987 dari Soekarno Hatta menuju Changi Singapore mengalami kehilangan kendali sehingga pesawat tersebut terjatuh dan meledak di Perairan laut, bisa dilihat juga bahwa TIM SAR sedang berusaha mencari korban di tengah laut. Tercatat ada 60 penumpang ekonomi, 4 penumpang bisnis, 5 pramugari, 2 pramugara, 1 CO-Pilot dan 1 Captain. Demikianlah berita pagi ini, kami akan terus mengabari kalian tentang berita ini."

*deg*

Jantung (Namakamu) seakan berhenti. Lutut nya mulai melemas kembali, Sama hal nya dengan Kipe yang terkejut akan berita tersebut. Tidak mungkin ini terjadi.

"A' " Panggil (Namakamu) lemas lalu terjatuh didalam dekapan Kipe.

"Dek, dek heyy" tanpa menunggu apapun Kipe langsung mengendong (Namakamu) dengan berjalan cepat menuju keluar Bandara dan mencari mobilnya, setelah bertemu di letakkannya (Namakamu) di samping pengemudi lalu dengan cepat Ia duduk di jok pengemudi dan mengendarai mobilnya dengan cepat meninggalkan Bandara menuju Rumah Sakit tentunya.

....

"Enghh.."

"Dek kamu udah sadar?"

(Namakamu) mengerjapkan matanya, yang ia lihat, ia dikelilingi oleh orang tuanya, kakak dak kakak iparnya serta teman temannya.

"Ini rumah sakit? Aku kenapa? Sshh" (Namakamu) mencoba untuk duduk dan dengan spontan Salsha yang berada disampingnya, membantunya untuk duduk.

"Lo istirahat aja dulu (Nam).." Ucap Dianty yang diangguki semuanya.

"Iya sayangg kamu istirahat dulu aja, ntar kepalanya pusing lho" Ucap Mama Marissa menghampiri (Namakamu) dan mengusap hijab (Namakamu).

"Ngga papa ma, adek udah nggak pusing lagi kok , tenang aja ya.." Balas (Namakamu) dengan penuh lembut.

....

Semuanya sedang bercanda tawa, Mama Papa pamit untuk pulang, dan akan kembali nanti sore untuk menjemput dirinya pulang kerumah.

"Ehm..." (Namakamu) berdehem sontak saja mereka yang tadinya sedang bercanda tawa menghentikan aksi mereka dan menatap (Namakamu) seolah menanya, "ada apa?"

"Gue masa mimpi buruk sih" Ucap (Namakamu) dengan cepat, mereka menatap (Namakamu) heran, sekaligus takut.

"Masa mimpi Iqbaal ngendarai pesawat terus pesawatnya meledak di kayak apasih, di laut. Tapi kok kayak nyata ya?" Damn. Ketakutan mereka benar benar terjadi. (Namakamu) masih mengingat itu.

"Em... itu (Nam), lo halu kali, iya lo halu. lagian kan itu cuma mimpi dan mimpi itu bunga tidur jadi jangan terlalu diambil pusing" Ucap Dianty dengan cepat namun raut wajahnya yang terlihat gugup membuat (Namakamu) kurang mempercayainya.

"Iya (Nam) lagian Iqbaal gak kenapa napa, eh kok lo khawatirin Iqbaal? Ciyee lo udah mulai buka hati lagi ya buat Iqbaal" ya kalian tau lah siapa, iya Danu yang goda (Namakamu) dan (Namakamu) hanya mendengus pelan.

"Apasih tem.."

"Aduh malu malu babi lagi lo, anjingnya tuu urusin"  *dughh* sebuah bantal berhasil melayang mengenai Aldi. Ya siapa lagi kalo bukan ulah (Namakamu).

"Kampret kau" Ucap (Namakamu) dengan logat Palembangnya.

Semuanya lagi lagi tertawa melupakan sejenak pembahasan tentang Iqbaal tadi. Namun,

Because Love (IDR) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang