Epilog

1.2K 90 2
                                    

"Aku seneng banget akhirnya bisa nikah dan ngabisin seluruh waktu aku sama kamu, kita bisa hidup sama sama sampai ajal yang memisahkan, dan semoga kita bisa cepet ngasih Bunda sama Mama keturunan yang lucu lucu" Pernyataan ini lolos dari Pria yang sekarang berstatus Suami (Namakamu). Ia menarik (Namakamu) agar lebih dekat dengannya dan mendekap (Namakamu) dalam pelukannya.

"Iyaa..." Respon (Namakamu) sambil tersenyum manis.

"Kamu seneng nggak nikah sama aku?"

"Kamu seneng nggak kalo di dalam perut kamu nanti bakal ngandung anak aku sama kamu, anak kita?"

"Kamu seneng nggak jadi orang pertama yang aku lihat saat bangun dan saat aku tertidur?"

"Kamu seneng nggak jadi istri dan jadi ibu dari anak anak aku kelak?"

"Kamu seneng nggak jadi mantunya Bunda Ayah?"

"Kamu seneng nggak aku jadi mantunya Mama Papa?"

"Kamu seneng ngga--" Pertanyaan bertubi tubi itu lolos keluar dari sang suami

"Sstt... iya sayang aku seneng, aku bahagia, sangat bahagia, dan sekarang aku minta sama kamu, Jangan tingga-" Ucapan (Namakamu) terpotong.

"Aku nggak bakal tinggalin kamu, aku akan buktiin sama kamu. Maafin aku ya sayang..." Ucap Sang Suami seraya meyakinkan.

"Aku cinta kamu, aku sayang kamu" Pernyataan itu lolos dari (Namakamu) sembari mendongak keatas melihat wajah suaminya itu.

"Iya sayang aku juga cinta kamu" Balas sang suami seraya memberi kecupan di dahi (Namakamu)

"Aku Rindu kamu, sangat rindu kamu..." Lirih (Namakamu) sambil memejamkan mata dengan posisi masih sama didekapan sang suami dan dahinya yang masih dikecup.

"Tapi sekarang aku udah ada disini kan? Nanti kamu nggak perlu lagi rindu aku, karna setiap detikku akan slalu bersamamu" Kecupan itu terlepas dan mencetak senyuman manis di bibirnya.

"Maksud kamu? Kamu mau dirumah terus sama aku? Iya? Jadi kamu ngga kerja?!" Respon (Namakamu) sambil menatap tajam suaminya itu.

"Aduh sayang maksud akutu aku ngga bakal hilang lagi dari hidup kamu" Balas cepat sang suami sambil meringis melihat tatapan tajam dari istrinya tersebut.

"Are you promise?" Dan nadanya kini menjadi lembut kembali.

"Im Promise Mrs. Dhiafakhri..." Balas sang Suami.

"Once again, Thankyou For your comeback Ibay... I love you Iqbaal sayang..."

"Sure, I love you too (Namakamu) sayang..."

Mrs.Dhiafakhri? Ibay? Iqbaal? Mari kita lihat apa yang terjadi sebelumnya...

Flashback On

Rizky Pov On

Satu minggu lagi gue sama (Namakamu) akan melangsungkan pernikahan. Gue bahagia. Sangat bahagia. Karna bisa menikah dengan Perempuan yang gue cintai. Tapi gue juga gak bisa menutupkan Fakta, Bahwa calon istri gue, (Namakamu) masih mencintai Mantannya itu, Mantan waktu Ia masih kelas 3 Smp. Sudah dibilang cukup lama kan? Mungkin gue egois, menikahi (Namakamu) tetapi hati nya masih milik orang lain, tetapi yang gue tau, Pria yang bernama Iqbaal itu kecelakaan pesawat yang dikendarainya dan sampe sekarang mayat nya belum ditemuin, dan nggak tau ada dimana. So? Kalo gue nikahin (Namakamu) dan gue bakal buktiin kalo gue bisa bahagiain dia, ngga papa kan?
Dan sekarang gue lagi di pasar yang menjual khas khas daerah Bandung dan yang jelas ada di salah satu daerah Bandung. Iya gue lagi ada kerjaan disini yang ngga bisa sama sekali diwakilkan dan terpaksa gue yang lagi jalani proses pingit, harus keluar kota.
Gue kesini untuk cari yang unik unik khas Bandung, untuk istri gue, (Namakamu). Calon istri maksudnya heheh.
Saat udah ketemu gue langsung beli tuh, eh pas mau balik badan terus jalan

Because Love (IDR) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang