Rain(y) Rei | -16-

90 9 0
                                    

Hei kamu! Kamu itu matahariku! Jadi jangan pernah berhenti bersinar walau ada awan yang menutupi. Karena kalau kamu berhenti bersinar, hariku akan gelap seperti sedang gerhana matahari.

Rainylia Lilian Putri

Now playing : Remind me to forget -Kygo, Miguel.

Yo yo silahkan di play gaess lagunya yang ada di mulmed.

Dan jangan lupa buat teken ⭐ di pojok kiri bawah biar aku senyum..

Happy Reading 😁

Rain melirik-lirik Rei yang masih saha terlihat asik dengan tontonan nya. Di tambah secup es krim dengan rasa vanilla.

Dari tadi Rain menunggu Rei yang berkata ingin bercerita padanya. Ia juga tidak akan memaksa Rei jika tidak ingin bercerita. Memaksa itu tidak baik sama sekali.

Rain hanya penasaran dengan pria bule berambut pirang kecoklatan yang mirip dengan Rei.

"Ngapain sih dari tadi?" Rei mencubit pipi Rei. "Ceritanya nanti dulu. Ntar kalo cerita sambil makan bisa keselek."

Tangannya bergerak mengelus kepala Rain dan kembali sibuk dengan es krimnya.

Rain hanya tersenyum dan kembali memakan es krimnya seperti Rei. Rain tidak bisa banyak bicara dan tersenyum saja kerjaannya.

Suaranya serak dan tenggorokannya lumayan sakit berkat tadi siang.

Walau begitu, rasa senang masih saja betah bersemayam di hati Rain. Selain karena kemenangan Rei, ia diperbolehkan memakan es krim walau sakit tenggorokan.

Nanti Rain harus berterimakasih dengan puppy eyes nya. Karena ternyata selain menjadi manusia terdingin di dunia, Rei juga dinobatkan menjadi manusia terlemah dengan pesona puppy eyes.

"Aku usah selesai makan, mau cerita. Kamu makan aja jangan ngomong. Nanti tenggorokannya tambah sakit."

Yah, selain itu, Rei bisa juga menjadi manusia terperhatian di dunia.

Rain menyilangkan kakinya dan merubah posisi duduknya untuk menghadap Rei. Memberikan perhatian penuh pada kekasihnya.

"Jadi yang tadi dateng itu mantan Papaku. Dia orang Jerman."

Rain membelakkan mata dan memukul lengan Rei. Ia langsung menyambar handphonenya dan terlihat mengetik kan sesuatu dengan cepat.

Dan dengan cepat juga handphonenya langsung tersodor di hadapan wajah Rei.

Gak ada yang namanya mantan keluarga! Sebenci apapun kakak sama Papa kakak. Gak boleh gitu, gak sopan tau! Kita harus bersyukur dalam keadaan apapun!

Rei sudah tidak kaget lagi jika Rain bersikap seperti ini. Tidak guna heran lagi karena Rain kan emang seperti itu. Selalu.

"Mau di lanjutin gak nih?" tanya Rei sembari mengelus kepala Rain.

Maka dengan cepat Rain mengangguk semangat sampai es krim yang ia sendok hampir masuk ke dalam hidung.

Rain(y) Rei (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang