Now playing : Figures - Jessie Reyez
Ini lagunya dalem banget dong ╥﹏╥
Happy Reading.
Btw, siapkan hati buat dag dig dug ser.
☔
Tidak apa-apa kalau kau tidak ingin di dekatku. Melihatmu dari jauh pun sudah cukup bagiku.
Rainylia Lilian Putri
☔
Sudah menjadi semacam kebiasaan bagi Rain untuk terus meremas kedua tangannya kuat-kuat atau menggigiti bibir kalau melihat hiruk-pikuk orang-orang seperti ini.
Ia merasa rasa percaya dirinya jatuh ke jurang. Rain tidak pernah nyaman dengan seluruh keramaian yang ada. Apalagi kalau ia harus tampil di hadapan keramaian itu.
Seperti sekarang ini. Rain tegang bukan main karena sebentar lagi ia akan tampil. Membawakan 2 lagu yang akan diiringi permainan gitar dan pianonya.
Rain ingin menampilkan yang terbaik di depan nanti. Untuk janjinya pada Rei juga untuk Mama dan semua yang hadir di sini.
Omong-omong soal Rei, sebelum acara graduation di mulai, Rain sudah sempat berpapasan dengannya.
Mereka berdua sama-sama berhenti dan saling menatap. Juga diam-diaman seperti orang yang tidak mengenal satu sama lain. Kemudian berjalan pergi begitu saja seperti melihat angin.
Rei masih sama seperti kemarin. Masih menatapnya dengan penuh benci dan sedih(?) Rain tidak tau pasti. Yang pasti siratan benci di matanya jelas sekali.
Dan ada satu hal yang membuat Rain bingung. Saat berpapasan tadi, Rei dengan tatapan tajam meneliti penampilannya.
Hal itu membuat Rain merasa ciut seketika. Apakah ia salah kostum? Atau make up nya terlalu menor?
Tapi Rain tidak merasa ada yang salah. Ia hanya memakai kebaya peach tanpa embel-embel apapun. Lalu wajahnya hanya dibedaki tipis dan di make up natural.
Satu hal yang sangat Rain benci di dunia ini adalah memakai make up yang terlalu tebal di wajahnya. Karena itu akan membuat wajahnya gatal sekali.
Jadi tidak ada yang salah kan? Rambutnya juga hanya dijepi jepitan berbentuk daun berwarna emas. Lalu kenapa Rei menatapnya hingga seperti itu?
"Dan kita akan menyaksikan penampilan dari, Rain!!!"
Untuk sesaat rasanya Rain terpaku di tempatnya. Perutnya terasa melilit, dadanya juga sesak. Berkali-kali hembusan nafasnya terdengar sebelum masuk ke dalam aula.
Semua orang yang ada di dalam sana langsung memperhatikan Rain. Membuat gadis itu semakin gugup hingga senyumnya jadi canggung.
Perlahan tapi pasti Rain berjalan naik ke panggung dengan anggun. Yang langsung disambut hangat oleh Zach dan Lana-yang pastinya hanya bersikap profesional- dengan menyodorkan mic.
"Jadi hari ini Rain mau nampilin apa?" tanya Zach akrab.
Senyum Rain mengembang menjadi lebih rileks. Ia tidak begitu canggung lagi setelah Zach mengeluarkan kalimat pertamanya.
"Sebelumnya, selamat pagi," sapa Rain.
"Hari ini aku mau mempersembahkan dua lagu. Terbaik Untukmu dan Cinta Untuk Mama."Mata Rain bergulir mencari-cari seseorang. Ia bisa lihat Kate duduk di barisan paling depan dan tersenyum padanya. Serta Ivanka yang duduk di samping Kate dan ikut tersenyum padanya sambil melambai kecil.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rain(y) Rei (COMPLETED)
Teen FictionRainylia Lilian Putri tidak pernah menyangka kalau hidupnya akan berubah setelah menabrak malaikat tak bersayapnya ditengah hujan. Dirgatta Reihansel Wijaya. Seorang kakak kelas yang dinginnya melebihi es kutub selatan, datar seperti triplek, dan...