Rain(y) Rei | -29-

101 10 0
                                    

Now playing : Pilu -Sarah Saputri (OST. I Leave My Heart In Lebanon.

Melupakanmu adalah hal tersulit bagiku.

Dirgatta Reihansel Wijaya

Rain terus merutuki dirinya sendiri sepanjang jalan ini. Ia benar-benar menyesal karena berangkat lebih pagi dari biasanya.

Percayalah, ini masih lumayan gelap. Apalagi jalan menuju sekolahnya memiliki banyak pepohon rindang yang menjulang tinggi.

Rain sudah tidak bisa dan tidak ingin membayangkan apa yang akan ia temui nanti. Jalan yang biasanya ia pakai untuk pergi ke sekolah dan pulang ke rumahnya memang terkenal berbahaya. Katanya sering ada preman yang nongkrong di sini mencari mangsa. Mereka hanya ada saat pagi masih gelap dan hari mulai gelap.

Rain tidak tau apakah itu benar atau tidak karena ia belum pernah melihat atau bertemu mereka dan jangan sampai.

Makanya dari tadi Rain berdoa dalam hati agar ia dapat sampai di sekolahnya dengan selamat. Keadaan mulai menyeramkan soalnya. Sekitarnya masih sepi. Hanya satu dua motor atau mobil yang lewat jalan ini karena masih pagi sekali.

Biasanya Rain tidak pernah pergi sepagi ini. Maka dari itu ia tidak pernah takut untuk berjalan kaki ke sekolah.

Rain merapatkan jaket hitam kebesaran Rei yang masih ada padanya dan mulai berjalan cepat.

Rain masih belum mengembalikannya. Lagipula Rei pernah berkata pakai saja kalau mau. Juga hubungan mereka kan telah kandas. Jadi Rain tidak tau harus mengembalikannya bagaimana. Mengingat Rei yang sangat membencinya.

Yang lebih penting lagi, Rain mendengar adanya suara langkah kaki di belakangnya.

Oh god.

Berkali-kali Rain mengucapkan doa. Jangan sampai itu preman yang di ceritakan oleh orang-orang.

"Suit-suit. Neng geulis."

Matilah sudah.

Rain memejamkan matanya dan berjalan lebih cepat. Huaa, Ayah! Rain takut sekali saat ini. Apalagi langkah kaki di belakangnya itu terdengar mengimbangi langkah kakinya.

"Neng, sombong amat sih di panggilin."

Rain merasa nafasnya sudah mau putus saat mendengar satu suara lagi. Suara ini berbeda dari suara yang tadi.

"Main dulu sama kita lah neng."

Oh bagus sekali! Rain benar-benar merasa kalau dirinya akan mati hari ini. Sungguh.

Suara ini berbeda lagi dari 2 suara tadi. Yang mana bisa Rain simpulkan, preman yang mengikutinya ada 3 orang dan itu suara laki-laki semua!

"Woy neng!"

Rain hampir terjengkang kebelakang saat tangannya ditarik secara paksa. Kali ini ia bisa melihat dengan jelas wajah ketiga preman itu.

Satu kata. Menyeramkan. Ketiga preman itu sama-sama mempunyai codet di wajah mereka. Wajah mereka juga kelihatan sangat menyeramkan dan sama sekali tidak bersahabat.

Rain(y) Rei (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang