Dirimu bagai senja, yang terlalu indah untuk ku lepaskan.
Dirgatta Reihansel Wijaya
☔
"Akhirnya doa gue terjawab! Uhuy!!!" Andra mengepalkan tinjunya ke udara. Menari-nari tidak jelas di hadapan Rain dan Rei yang sangat ingin menendangnya saat ini.
"Cie Rain cie!" Godaan dari Andra berhasil membuat Rain tersipu malu.
Ia sampai mengangkat selimutnya ke wajah. Menutupi wajahnya yang sudah semerah tomat sekarang ini.
"Berisik deh Ndra. Pulang sana," usir Rei. "Aduh," rintihnya kemudian.
"Udah dibilang gak boleh ngusir orang! Gasopan! Minta maaf sana!" Rain memperkuat cubitannya.
Daripada merasakan cubitan Rain- yang entah kenapa rasanya sakit- Rei memilih meruntuhkan gengsinya dan meminta maaf pada Andra. Yang ia yakin sekali kalau Andra sedari tadi menertawakannya.
Dasar sahabat kurang ajar!
"Maaf," cicitnya. Dibalas dengan anggukan kepala dari Adra yang masih tertawa namun ditahan.
"Eh? Besok udah JSBC kan? Kalian tanding kan?" tanya Rain.
"Iya. Hari ini kamu pulang kan?" Andra bertanya balik.
"Iya!" ujar Rain riang. Wajahnya berubah ceria.
"Dasar!" Rei menyentil kening Rain. "Sekarang ceria banget denger mau pulang. Kemaren aja uring-uringan gak jelas."
"Gimana gak uring-uringan kalo misalnya kerjaan tiap hari cuma bangun makan bangun makan," sergah Rain. "Bosen tau."
"Trus itu buku yang aku bawa dari rumah?" Rei menunjuk nakas yang dipenuhi tumpukan buku.
"Ya udah selesai lah. Baca buku gitu mah cepet atuh kak." Wajah Rain berubah masam. Rei ini sangat tidak pengertian.
"Kayaknya gue harus pergi. Gaenak jadi kambing conge," sela Andra ditengah pertengkaran kedua orang di depannya.
"Yaudah sana." Rei baru saja ingin menendang Andra tapi tidak jadi saat sebuah cubitan keras terasa di lengannya.
Tawa Andra menggelegar saat tiba-tiba Rain berteriak sebal. "Aku udah bilang gak boleh ngusir orang begitu! Gasopan!!!"
☔
Rain masih saja tidak bisa berhenti berdecak kagum walaupun ini kedua kalinya ia mengikuti serangkaian acara JSBC.
JSBC atau juga Jaya School Basketball Cup adalah acara pertandingan basket tahunan sekolah Rei (berhubung dia anak pemilik sekolah, jadi ikutan sibuk juga)
Padahal JSBC adalah acara pertandingan tapi malah lebih mengarah seperti festival.
Berbagai stand yang entah isinya apa saja terdapat disana. Ada juga serangkaian acara lain contohnya pembuka acara, dll. Sekolah juga padat merayap karena banyak siswa sekolah lain datang.
Dan satu hal lagi, semua murid merasa sangat-sangat-sangat senang karena saat JSBC pasti tidak ada pelajaran.
"Oh-oh, masih bisa muncul dia."
Suara itu menarik perhatian Rain. Perasaannya berubah menjadi tidak enak seperti waktu itu. Ragu-ragu menoleh kebelakang dan terkejut.
Nah kan...
KAMU SEDANG MEMBACA
Rain(y) Rei (COMPLETED)
أدب المراهقينRainylia Lilian Putri tidak pernah menyangka kalau hidupnya akan berubah setelah menabrak malaikat tak bersayapnya ditengah hujan. Dirgatta Reihansel Wijaya. Seorang kakak kelas yang dinginnya melebihi es kutub selatan, datar seperti triplek, dan...