Rain(y) Rei | -21-

91 4 0
                                    

Janji kepadaku, jangan pernah pergi. Karena aku sangat membutuhkanmu di sini.

Dirgatta Reihansel Wijaya

Rain mengaduk-aduk bubur nya dan menyuapkannya ke dalam mulut sesekali. Akhirnya ia bisa merasakan suasana yang sangat amat nyaman.

Makan di kantin dengan tenang. Membalas sapaan orang yang menyapanya. Duduk sendirian dan tidak di ganggu oleh makhluk yang bernama Lala.

Semenjak Lala di keluarkan dari sekolah, Rain Dapar merasakan kehidupan sekolah yang sagat tenang.
Karena tidak ada lagi yang mengganggunya.

Teman-teman Lala sebagian juga ada yang meminta maaf pada dirinya.

Walau ada rasa senang untuk kehidupannya dan juga orang-orang yang tidak lagi di ganggu oleh Lala, Rain juga merasa kasihan sebetulnya.

Pasti akan berat untuk Lala mencari sekolah baru. Apalagi bisa saja materi pelajarannya berbeda.

"Hoy! Bengong mulu!"

Rain terlonjak dan terbatuk secara bersamaan. Yang mengagetkan dirinya malah cengengesan dan dengan tidak berdosanya menyodorkan minum.

"Kak Andra!" pekik Rain kesal di sela batuknya yang belum reda.

"Hai!" sapa Andra riang dengan tampang tak berdosa.

Wajah Rain menjadi berlipat. Ia benar-benar kesal. "Suka banget sih ngagetin orang!" katanya sebal.

Andra masih dengan tampang tak berdosa nya bergerak duduk di hadapan Rain. Kemudian tangannya membuka kaleng minuman yang ia beli.

"Kalo kamu gak bengong, pasti gak bakal kaget," balasnya.

Rain mengerlingkan matanya malas. Berdebat dengan Andra tidak akan pernah ada ujungnya.

Manusia yang menjadi sahabat Rei ini sangat pintar dalam bersilat lidah, mencari alasan, serta memutar balik kata-kata orang.

Kadang, Rain sampai bingung. Kenapa Rei tahan sekali berada di dekat Andra super hyperactive ini.

"Rei kok gak masuk?" tanya Andra setelah mencomot satu gorengan Rain dan mendapatkan sebuah pelototan kesal dari gadis itu.

Selain memelototi Andra, Rain juga jadi sedikit bingung. Secara teknis, pertanyaan itu yang membuatnya bingung.

Benar juga ya. Aneh. Baru terpikirkan oleh dirinya sekarang.

Kenapa Andra masuk? Kan sudah selesai UN. Harusnya seluruh anak kelas 12 libur hingga acara graduation nanti di bulan Juni.

"Kakak yang ngapain masuk?" sentak Rain. "Kan udah libur."

Andra mengerjap beberapa kali dan menoleh ke kanan ke kiri. Kemudian menggaruk kepalanya yang tidak gatal sambil menyengir tidak jelas.

Dari reaksi ini saja, Rain sudah bisa menebak. Andra pasti lupa.

"Ngapain gue masuk yak?" gumam Andra. "Kebiasaan masuk sih, jadi kebablasan."

Rain(y) Rei (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang