Now playing : All I Ask -Adele
Silahkan di play gengs. Dan juga,, wajib di play waktu bagian malam hari nanti.
Happy Reading.
☔
Kukira hanya tulang yang bisa patah. Ternyata, hati yang tak bertulang juga bisa. Tapi tak apa, menyembuhkannya tidak sesulit yang kukira sepertinya.
Rainylia Lilian Putri
☔
Tidak banyak yang bisa Rain katakan ketika matanya melihat Mama dan Ivander serta Rei yang terlihat begitu marah.
Otaknya langsung mendadak kosong tiba-tiba. Begitu juga bibirnya yang langsung kelu ketika melihat Rei memandangnya tajam.
Kenyataan ini membuat Rain merasa di hantam telak oleh sesuatu yang keras.
Semua pertanyaan aneh yang selalu melintas di benaknya sewaktu Rei bersikap aneh sudah terjawab sekarang.
Dengan adanya Ivander di samping Mama, potongan puzzle terakhir sudah di temukan dan teka-teki itu sudah terjawab.
Rei membencinya karena ternyata yang menjadi penghancur keluarga kecil pemuda itu adalah Kate. Yang tak lain dan tak bukan adalah Mamanya.
"Kak," panggil Rain lirih ketika Rei berjalan ke arahnya.
"Minggir."
Dan lagi-lagi, Rei mendorongnya seperti malam itu. Dengan tak berperasaan. Ditambah nada dingin yang sudah kelewat batas yang membuat Rain yakin akan satu hal.
Rei, sudah benar-benar tidak lagi mencintainya. Rasa cinta yang dulu pernah singgah dalam sekejap tergantikan oleh rasa benci yang teramat sangat karena Rain adalah anak dari wanita yang menghancurkan keluarga kecilnya.
"Rain." Kate mendekat. Langsung memeluk dan memgusap kepala Rain saat itu juga. "Mama jela--"
"Lepas," pinta Rain dingin.
Kate mengernyit bingung. Selama 17 tahun ia membesarkan Rain, tidak pernah sekalipun anaknya berbicara sedingin ini.
"Kamu ken--"
"Aku bilang lepas," ulang Rain sekali lagi.
Kate secara baik-baik menurut. Ia tidak boleh membuat Rain marah. Karena bisa saja anaknya menolak pernikahan yang 3 bulan lagi akan di adakan.
"Yaudah. Sini Mama kenalin kamu ke calon Mama."
Jujur saja, Kate sebenarnya gemetar. Setelah mengetahui kalau ternyata anak Ivander adalah Rei dan sekarang ia harus mengenalkan Rain pada Ivander.
"Ini calon Mama, namanya Ivander. Dia orang Jerman asli dan kita udah kenal sepuluh tahun yang lalu. Dan tiga bulan lagi, Ivander akan jadi Ayahmu," ujar Kate dengan nada senang.
"Kita bertemu lagi, Rainy," sapa Ivander dengan senyum hangat.
Sama seperti Kate tadi yang melihat Rei, Ivander juga cukup kaget dengan keberadaan Rain. Ia tidak pernah menyangka kalau yang akan menjadi anak tirinya adalah kekasih putra tersayangnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rain(y) Rei (COMPLETED)
Teen FictionRainylia Lilian Putri tidak pernah menyangka kalau hidupnya akan berubah setelah menabrak malaikat tak bersayapnya ditengah hujan. Dirgatta Reihansel Wijaya. Seorang kakak kelas yang dinginnya melebihi es kutub selatan, datar seperti triplek, dan...