Chapter 2 - SAQUILLA

6.2K 358 7
                                    

Seorang wanita yang memakai coat berwarna cokelat tua dengan stoking hitam, berlari sampai tergesa saat sesudah turun dari bus yang ia taiki. Hingga tak sengaja dia menabrak seseorang yang tengah berjalan.

Dia telah kehilangan waktu dua puluh menit untuk bekerja karena terlambat bangun. Betapa dia sangat menyesal karena tidak memasang alarm.

Ia mengigit bibir bawahnya sangat resah, wanita itu terus melantunkan doa-doa agar hari ini dia tidak akan kena tegur Bosnya yang kesekian kalinya.

Dalam satu bulan ini ia sudah terlambat tiga kali, itu karena dia harus bekerja di tempat lain saat malam tiba menjadi pelayan di sebuah pesta dari kalangan jet set yang akan di selenggarakan jika dia sedang mendapatkan job, wanita itu akan pulang pagi setelah pesta benar-benar selesai.

Bella menarik napasnya saat dia sudah sampai di depan pintu yang di gunakan para karyawan tempat dirinya bekerja. Saat dia membuka pintu tersebut suara melengking langsung menyambutnya.

"Bella.. oh ya Tuhan dari mana saja kau ini huh?" Lora bersedekap dan mengetuk-ngetukan kakinya jengkel, melihat Bella yang terlambat lagi.

"Maaf Lora. Apa Bos sudah datang?" ucap Bella dengan resah, dia sangat takut jika harus berhadapan dengan Bosnya yang sangat menyeramkan bagi Bella.

"Kau selamat, dia belum datang." dengus Lora. "Cepat kau ganti baju, kita kehilangan beberapa pelanggan karena kau tak kunjung datang." Lora berlenggang pergi untuk melanjutkan pekerjaannya sebagai kasir.

Bella mengangguk dan menarik napasnya lega, ia segera langsung mengganti pakaian kerjanya yang sudah melekat selama dua tahun bekerja.

"Minumlah susu hangat ini, aku tahu kau belum sempat minum." Lora menyodorkan secangkir susu hangat kepada Bella.

"Terimakasih Lora." ucap Bella pelan. Dengan senyum manis yang menjadi daya tarik semua orang. Lora hanya mampu menatap Bella dengan sinis.

"Segera habiskan, dan cepat bekerja!" ucap Lora yang mendengus kesal. Bella menggelengkan kepalanya tidak mengerti, walau pun Lora selalu memarahinya tetapi sebenarnya Lora sangat baik.

Tidak sehari pun dia bisa bernapas lega karena Lora selalu memarahinya karena kata Lora, Bella tidak pernah becus bekerja. Jika saja bukan Bella yang membuat menu andalan di restoran ini mungkin Lora sebagai orang kepercayaan Bosnya akan memecat Bella.

Namun sayang, Lora lagi-lagi gagal memecat wanita itu karena pelanggang menyukai masakan yang di buat Bella. Bahkan beberapa orang rela mengantri dan menunggu lama hanya karena ia ingin Bella yang membuatnya.

Lora memang tidak menyukai Bella karena wanita itu cantik, entahlah Lora merasa tersaingi oleh gadis manis itu. Padahal Lora telah mempunyai anak.

"Roti panggang dengan campuran daging." teriak seorang pelayan yang langsung di sahut Bella.

"Baik.." Dengan segera Bella membuatkan pesanan. Dia begitu ahli berkutat dengan pelaratan di dapur, tangan Bella seperti sebuah keajaiban dia mampu membuat makanan lezat walau pun hanya mengandalkan bahan yang ada.

Restoran di pinggir jalan dengan menu menyuguhkan breakfast dan lunch yang membuat semua orang mengantri hanya ingin mendapatkan roti gandum yang sangat lezat.

Tempat strategis dengan dekorasi klasik restoran, menjadi ciri khas mengapa para penggunjung menyukai tempat ini. Menu makanan yang begitu seperti di rumah sendiri dengan cita rasa yang begitu lezat membuat orang rela mengantri.

Wanita berambut hitam dengan pakaian putih seperti koki nampak sibuk dengan pekerjaan yang ia lakoni.

Bella Saquilla gadis cantik yang hidup sebatang kara, tinggal di flat kecil di tengah padatnya kota Milan. Hidup sendiri selama bertahun-tahun semenjak dirinya memilih untuk pergi dari panti asuhan yang beberapa tahun ia tempati. Dan menjadi tempat berlindung bagi Bella.

SQUILLATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang