Chapter 30 - Permintaan Maaf

1.7K 103 4
                                    


Bella melebarkan senyumnya saat ia telah sampai pada restoran dimana dirinya bekerja dulu, mobil yang ditumpangi Bella berhenti diseberang restoran.

"Sebaiknya anda kembali ke mansion, biar nanti aku pulang sendiri." ucap Bella yang bergegas untuk turun dari mobil.

"Tuan Romeo menyuruh saya untuk menunggu anda Nona.." sang supir berkata ragu.

"Tidak apa-apa, nanti aku yang mengabari Romeo. Bahwa aku yang menginginkan pulang sendiri."

"Nona-," supir itu masih takut untuk pulang.

"Pulanglah.."

Sang supir akhirnya mengangguk luluh menyetujui ucapan Bella, supir itu hanya bisa pasrah dia tidak dapat memaksa Bella tapi juga di sisi lain dia akan mendapat masalah besar dari tuannya jika tidak menuruti perintah.

"Nona, tetaplah berhati-hati."

"Pasti, terimakasih sudah mengantarku."

"Sudah menjadi kewajibanku Nona." sang supir akhirnya pergi untuk pulang ke mansion.

Bella membalikan tubuhnya dan tersenyum banyak arti, bentuk depan restoran tak banyak berubah masih sama seperti dirinya terakhir bekerja disana.

Namun tidak seramai biasanya, para pelanggan harus rela antri jika ingin mendapatkan makanan lezat dalam restoran itu.

Bella melangkah membuka pintu restoran itu, sontak membuat lonceng berbunyi.

Kringggg....

Seorang pria yang memakai kacamata hitam nampak memotret Bella dari kejauhan, dan dia berlari menghampiri seseorang yang berada di dalam mobil.

"Bagaimana?"

"Tampak terlihat jelas wajahnya." ucap sang pria kepada wanita yang menyerahkan segepok uang untuk pria berkaca mata hitam itu bertukar dengan foto Bella.

Wanita itu tersenyum sinis.

"Berikan aku informasi tentangnya. Dan, aku mau malam ini kau memberikan semua berkas tentang wanita itu padaku."

"Aku tak pernah mengecewakanmu."

------------------------------------

Dengan langkah yang begitu pelan, Chiarra berjalan menuruni anak tangga dengan tidak bersemangat. Mungkin ini efek semalaman dia kurang tidur karena menangis merindukan Ibunya.

Sebenarnya malam tadi dia ingin di temani Bella, namun wanita itu tak ada di kamarnya, Chiarra sudah tahu Bella pasti bersama dengan Romeo malam tadi.

Dan ayahnya tidak dapat di hubungi, membuat Chiarra semakin sedih. Lalu Ezio membuatnya kecewa. Semua seakan kompak membuat Chiarra kesepian.

Kalau bukan ada pemotretan hari ini Chiarra ingin sekali menghabiskan waktu di dalam kamar sendirian, namun nyatanya perjanjian kontrak kerja yang mengharuskannya bangun dengan terpaksa.

"Naiklah ke mobilku, lima menit lagi aku akan mengantarmu."

Suara itu sontak membuat Chiarra menoleh pada Ezio yang tengah melahap sarapannya.

Chiarra tersenyum lebar dan langsung berlari ke arah mobil Ezio berada.

Ezio benar mengantar Chiarra ke tempat pemotretan, saat ini mereka di dalam mobil dan Chiarra pun sudah memberikan alamatnya dengan secarik kertas.

Chiarra sibuk mengutak-atik ponselnya, Ezio diam-diam melirik ke arah Chiarra yang diam sepanjang perjalanan.

Apa Chiarra masih marah atas perkataannya semalam?

SQUILLATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang