Chapter 5 - Mansion

4.9K 326 9
                                    


Bella menarik napasnya berat, tangannya dingin seperti habis memegang es, padahal hari ini sangat cerah dan tidak ada tanda jika akan turun hujan atau pun turun salju. Mengapa suasana semakin menjadi dingin saat Bella telah berada di pintu gerbang super besar, yang biasanya Bella hanya melihat di film-film saja.

Berulang-ulang Bella menatap alamat yang tertulis di selembaran kertas kecil yang berada di tangannya. Benarkah ini alamat yang di berikan Tuan baik hati padanya kala itu?

Jika bukan, masa iya sih tuan baik hati tega membohonginya?

Bella telah mengambil keputusan. Ya, Bella bersedia bekerja menjadi pelayan Romeo. Alasannya, Bella membutuhkan banyak uang untuk menghidupi dirinya sendiri dan membayar hutang kepada Tuan baik hati.

Keputusan ini sudah bulat, Bella telah mengundurkan diri dari restoran yang sudah dua tahun menjadi tempat untuknya mencari nafkah. Satu minggu Bella harus mencari pengganti dirinya dan dia sudah mendapatkan pengganti, jelas semua orang mengeluhkan pengganti Bella.

Lora semakin melebarkan senyumnya, dia telah menunggu hari-hari ini saat Bella keluar dari tempat kekuasaannya.

Walau pun dengan berat hati Bella harus pergi dari restoran yang selama dua tahun ini menjadi tempat mencari uang, banyak kenangan yang tidak akan ia lupakan. Lora yang akan marah-marah padanya, dan semua pegawai yang akan membelanya dari kejamnya Lora.

Bella seketika memundurkan tubuhnya saat pria bertubuh besar mendekatinya. Bella tidak sanggup melihat wajahnya yang sangat membuat Bella ketakutan.

"Ada yang bisa saya bantu Nona?" ucap sang penjaga rumah besar itu kepada Bella.

Pria itu begitu tinggi dan mempunyai badan besar, wajahnya yang sangar membuat Bella ngeri.

Wanita itu mendongak, sebisa mungkin dia harus berkontak mata dengan terpaksa memberanikan diri, dan Bella akhirnya berkata.

"A.. Apa-kah alamat ini benar Tuan?" tanya Bella menyerahkan kertas persegi empat kecil dengan tangan gemetar.

"Benar Nona, ada keperluan apa anda kemari?" tanya penjaga itu, membuat Bella sedikit tersenyum kecil. Tubuhnya memang menyeramkan namun sepertinya penjaga ini sangat sopan. Dari nada bicaranya yang tidak menyentak.

"Saya, Bella Saquilla."

"Tunggulah sebentar di pos kami Nona, saya akan menghubungi Tuan terlebih dulu."

Bella tersenyum lebar dengan mengangguk. "Grazie.." 

Bella sudah salah menilai seseorang, apa yang pepatah kata kan 'don't judge book its by cover ' benar membuat Bella menyadari.

Pepatah itu memang benar.

Bella pikir, dia akan di bentak dan di usir karena penampilannya yang bisa di kata kan tidak pantas berada di sini untuk menemui sang tuan rumah, mungkin walau pun dia seorang pelayan.

Bayangkan saja ia hanya memakai switer biru lusuh dengan celana levis yang warnanya sedikit luntur tak lupa memakai tas kecil untuk menyimpan ponsel. Sangat sederhana sekali.

"Nona mari ikut saya, Tuan Romeo sudah menunggu anda di dalam."

Bella sedikit mengernyit saat dia menatap mobil kecil yang biasa orang kaya pakai untuk bermain golf kini ada di hadapannya sekarang.

"Apa harus menaiki mobil kecil ini?" tanya Bella dengan dahi yang mengkerut.

"Iya Nona, jika tidak kau akan kelelahan berjalan sampai mansion." jawab sang penjaga mansion.

SQUILLATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang