Chapter 35 - Si peneror

1.8K 124 16
                                    

Ezio berjalan dengan mengepalkan tangannya, wajahnya memerah menahan amarah yang sebentar lagi akan ia ledakan.

Dan, plak...

Semua pelayan nampak terkejut saat satu pelayan wanita di tampar oleh Ezio cukup keras hingga wanita itu tersungkur.

Mereka yang berada di sana tidak tahu apa yang terjadi, apa alasan Ezio menampar pelayan wanita itu?

Ezio langsung mendekatkan dirinya pada pelayan tersebut dan menyeretnya untuk ia bawa ke hall mansion.

Ezio benar-benar seperti kesetanan, walaupun wanita itu sudah meminta ampun dan menangis sejadi-jadinya, ia kesakitan pergelangan tangannya begitu erat Ezio pegang seraya menyeretnya.

Semua orang yang ada di mansion tidak bisa membantu pelayan yang menjadi sasaran kemarahan Ezio, mereka hanya mampu meringis, diam dan ketakutan.

Semua orang di sana nampak terkejut, melihat Ezio sangat kasar kepada si pelayan.

"Ezio! Apa yang kau lakukan dengan Staci, kamu tidak bisa melakukan hal sekasar itu pada wanita!" Bella merasa kesal dengan sikap Ezio yang sudah keterlaluan.

Ezio berdecih, "Apa kau masih akan membelanya setelah apa yang dia lakukan padamu?" Ezio benar-benar tidak menyangka.

"Apa maksudmu Zio, lepaskan Staci!"

Ezio melemparkan tubuh wanita itu hingga tersungkur ke lantai, Staci menangis sejadi-jadinya.

"Dia!" Ezio menunjuk wajah Staci yang menunduk.

"Dia yang membuat teror dirumah ini."

Semua orang nampak terkejut, Chiarra yang baru datang pun hanya mampu menutup mulutnya.

Termasuk Bella yang masih bingung apa yang di bicarakan Ezio.

"Dia yang telah mengirim bangkai-bangkai itu, dan merusak dapur! Aku sudah memeriksa cctv, dan dia yang melakukannya. Aku tidak suka seorang pembantu bermain-main di mansion ini!"

Bella menggeleng tidak percaya, apakah benar semua yang di lakukan itu oleh Staci?

"Staci.." Bella berkata lirih seakan meminta jawaban bahwa itu bukan dirinya yang melakukan.

"Maaf.. maafkan aku Bell," ucapnya dengan nada penyesalan.

Bella merasa lemas. Mengapa harus Staci.

"Kamu adalah teman dekatku selama di mansion, kenapa kamu melakukan ini?"

"Maafkan aku Bel, aku menyesal. Tolong.. maafkan." ucap Staci dengan tangis.

"Perkataan maafmu sudah tidak di terima, kau membuat Bella ketakutan sampai sakit." Chiarra menggerutu tidak habis pikir.

"Maaf.. seseorang menyuruhku Bel,"

"Bawa dia keluar dan seret dia kepenjara." Ezio begitu murka dengan perlakukan Staci, diam-diam dia adalah penyusup di mansion.

"Tolong tuan, aku mohon ampuni aku." Staci menangis dengan rintihan penyesalan, dia benar menyesal telah membuat keonaran.

Jika saja dia tidak tergiur uang dan keegoisannya yang merasa iri dengan Bella mungkin tidak akan seperti ini, Staci memang merasa iri dengan Bella.

Bella bahkan hanya seorang pelayan restoran tapi mengapa bisa dia mendapatkan Romeo, sedangkan dirinya juga menyukai Romeo secara diam-diam selama ini dia hanya menganggumi tuannya dari kejauhan.

Dan Bella datang, merusak harapan Staci yang selama ini di pendam.

"Entahlah kau dari sini!"

Luke pria kepercayaan Romeo hanya menuruti apa kemauan Ezio, Staci memang harus di berikan pelajaran karena telah membuat onar di mansion sehingga membuat semua cemas.

SQUILLATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang