Chapter 4 - Hati yang kosong

5.3K 314 10
                                    

Romeo tersenyum kecil.

Saat ia membuka pintu kamar rumah sakit yang baru beberapa jam ia tinggali, seorang wanita yang membuatnya kembali tidak ada di sana lagi.

Romeo menarik napasnya sedikit gusar, walau pun ia masih bersikeras untuk tersenyum. Sesungguhnya dia sedang merasakan hatinya sedikit kosong.

Bukan karena wanita itu pergi tanpa membayar rumah sakit kepadanya, jelas itu hanya hal sepele dan tidak ada artinya bagi seorang Romeo dengan kekayaan dimana-mana, tetapi dia harus kehilangan pelayan cantik. Sungguh Romeo tidak ingin Bella pergi.

"Tuan Romeo, anda sudah di tunggu untuk hadir dalam acara amal tahunan." ucap Luke yang berjalan mendahului Romeo.

Dengan langkah tidak semangat, Romeo akhirnya pergi dan meninggalkan rumah sakit untuk melakukan pekerjaan yang sudah menungguNya.

Terasa sangat berat kaki ini untuk pergi meninggalkan ruangan yang menjadi saksi bahwa Romeo telah bertemu lagi dengan pelayan cantik.

Luke menatap Romeo yang menikmati pemandangan kota Milan dari kaca jendela mobil, raut wajah Romeo yang terlihat lesu tidak seperti biasanya membuat Luke menarik napasnya, sedikit berpikir.

Setidaknya Romeo akan memberikan senyum untuknya hari ini, namun seakan diam adalah yang di inginkan Romeo, Luke merasa bersalah.

Apa ada hubungannya dengan wanita yang tuannya tolong kemarin? Sebenarnya Luke tahu jika Bella ingin pergi karena dia memohon untuk pulang dan tidak ingin menambah beban biaya rumah sakit.

Sudah berkali-kali Luke mengatakan bahwa tuannya tidak akan meminta kembali uang perawatan rumah sakit Bella, namun tetap saja Bella tidak percaya.

Wanita itu hanya takut jika dia terjebak dan akan tertipu oleh seorang renternir, biaya uang rumah sakit akan di lipat gandakan.

Mungkin Bella mempunyai trauma dengan renternir hingga dia begitu merasa cemas.

"Tuan, saya mohon izinkan saya pulang." rengek Bella kepada Luke yang di berikan mandat untuk menjaga Bella. Karena Romeo harus menyelesaikan masalah pekerjaan.

"Tidak Nona. Tuan Romeo akan marah jika saya memulangkan anda dengan kondisi yang belum stabil."

"Bella hanya takut tidak bisa membayar rumah sakit." Bella lagi-lagi mengatakan jika dia takut tidak bisa membayar rumah sakit.

"Tenanglah Nona, dia tidak akan meminta uang yang telah dia keluarkan untuk anda."

"Aku tidak percaya, bisa saja kalian membayarkan rumah sakit lalu kalian akan meminta bayaran yang lebih besar. Seperti para debt collector." ucap Bella memicing curiga.

Luke sempat terkekeh kala itu mendengar ucapan Bella yang sangat ketakutan dan mencurigainya, lantas saja ucapan Bella mengundang tawa Luke.

Sampai kebingungan melihat Luke tertawa, Bella terus menatap curiga. Dan ke esokan paginya saat Luke tertidur di sofa, wanita itu melancarkan aksinya.

Bella, kabur dari rumah sakit.

"Tuan Romeo, apa anda baik-baik saja?" tanya Luke pada Bosnya.

Romeo tersenyum tipis, "Aku baik Luke."

"Tuan Xavier sudah ada di ruangan anda."

Romeo menjawab hanya dengan anggukan.

------------------------------------

Bella bekerja dengan perasaan cemas, setelah mendapatkan libur satu hari karena dirinya sakit, Bella memutuskan untuk kembali bekerja.

Namun, membawa perasaan resah.

SQUILLATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang