Chapter 13 - Ingin Bahagia

3.1K 233 8
                                    


Hari-hari Bella terusik semenjak Ezio berada di mansion kakaknya ini, seakan pria itu menyukai Bella menderita.

Pria itu akan melakukan hal yang membuat Bella marah dan mengumpat, Ezio menyukai Bella jika wanita itu menderita.

Bella harus mendapatkan penderitaannya. Jelas saja Bella telah melawannya dan semua orang tidak ada yang berani melawan  kecuali Bella saja dan itu membuat Ezio geram sekali.

Dan pagi ini Bella di buat kesal karena seisi kulkas berantakan entah kemana pun pria kekanakan itu melemparkannya, itu jelas sekali perbuatan Ezio!

Ezio benar-benar membuat Bella naik pita.m, setelah setiap pagi menjadi berantakan karena pria itu, dengan sabar Bella hanya diam tanpa ingin berkata kasar pada pria itu.

Akan ada saatnya Bella membalas pria menyebalkan itu tanpa harus mengeluarkan suara melengking miliknya.

"Buatkan aku nasi goreng." ucap Ezio yang langsung duduk di tempat dimana Romeo seharusnya berada.

Bella hanya diam, menahan amarah. Seharusnya itu adalah tempat duduk Romeo tapi mengapa Ezio mendudukinya?! padahal banyak bangku yang kosong.

Beberapa menit kemudian Romeo pun muncul dari arah tangga dengan wajah yang segar setelah mandi.

Rasa ingin meledakan diri akhirnya di urungkan Bella karena melihat Romeo yang sangat tampan itu. Hatinya yang memanas seakan dingin oleh ketampanan Romeo.

"Apa selain bodoh kau tuli?" Ezio mengerang kesal karena Bella tidak membalas ucapannya.

"Baik tuan Ezio.." ucap Bella penuh dengan penekanan.

Romeo yang melihatnya pun hanya geleng-geleng kepala, sikap Ezio benar-benar sangat kekanak-kanakan sekali, sikap itu yang membuat semua orang sangat enggan kepadanya.

Romeo merasakan bahwa Bella tidak nyaman dengan sikap Ezio yang seenaknya saja. Tapi bagaimana pun wanita itu berusaha nyaman untuknya.

Ezio yang keras kepala, seakan melekat di jiwanya. Romeo bukannya tidak bisa memarahi Ezio yang seperti itu, bagi Romeo akan ada waktunya Ezio untuk berubah dengan sendirinya.

"Selamat pagi Bella.." Romeo berucap dengan nada yang membuat Bella tersenyum riang.

"Selamat pagi juga Romeo." balas Bella dengan senyum indah di bibir tipisnya. Ah, pagi ini memang sangat menyejukan hanya dengan melihat senyum Bella.

Ezio yang mendengarnya pun hanya berdecih, Bella lagi-lagi sangat tidak sopan memanggil Romeo dengan sebutan nama.

Ezio tidak menyukainya! sungguh? entahlah..

Sarapan mereka pun telah tersedia di depan mata.

Bella memberikan Ezio nasi goreng spesial, tidak ada kecurigaan bagi pria itu sampai dia menyuapkan makananya dan memasukan sarapan tanpa santai. Hingga pria itu tersedak.

"Apa-apaan ini?!" ucap Ezio menggebrak meja makan, sampai Bella terlonjak kaget.

Romeo langsung memegang bahu Bella yang terpekik. "Kamu tidak apa-apa Bella?" tanya Romeo yang khawatir melihat Bella terkejut karena Ezio.

Bella menggelengkan kepalanya.

"Apa yang kau lakukan Ezio?" tanya Romeo.

"Mengapa nasi goreng ini sangat pedas sekali!" Ezio tidak hentinya meminum air putih di hadapannya dan menjulurkan lidahnya kepedasan.

Romeo mengunyah sarapan yang di buat Bella, rasanya enak dan tidak seperti di katakan Ezio yang katanya pedas.

"Ini enak." ucap Romeo dengan terus memakan sarapannya.

Bella menunduk malu seraya terkikik dalam hati melihat wajah Ezio yang merah karena kepedasan.

"Besok kau sudah mulai bekerja, Luke akan mengantarkan dan mengajarkan semuanya padamu Ezio, belajarlah tanpa membantah. Luke akan menjadi gurumu." ucap Romeo yang di lirik sekilas oleh Ezio.

Karena sedari tadi Ezio hanya menatap Bella.

-----------------------------------------

Hujan yang membasahi bumi mengingatkan padanya betapa selama hidup dirinya selalu sendiri. Bahkan Bella tidak bisa membayangkan kebahagiaan yang di rasakan semua orang.

Apa itu bahagia? Bella bahkan tidak tahu.

Dia takut, dia tidak sanggup menerima bahwa kebahagiaan itu hanya sementara ia dapatkan. Mengapa kebahagiaan tidak ada yang kekal?

Bella menoleh kepada seseorang yang menggenggam lengannya. Tangan besar dan hangat.

Si pemilik senyum indah yang setiap hari menjadi kebahagiaan untuk Bella.

Romeo...

Pria itu menggenggam tangan Bella yang dingin. Tidak seperti tangannya yang hangat.

"Mengapa berdiri disini, udara sedang dingin." ucap Romeo yang mengeratkan pegangannya, pria itu tahu Bella menyembunyikan pikiran di otak mungilnya.

"Aku menyukainya." balas Bella yang menarik napasnya lelah. Senyum sumbang yang ia tampilkan membuat Romeo yakin bahwa Bella sedang tidak baik-baik saja.

Romeo memegang bahu Bella hingga wanita itu berhadapan dengannya. Mata indah milik Bella menatap mata Romeo yang gelap menenggelamkannya.

Seperti biasa, hatinya akan berdebar saat Romeo ada di hadapannya.

Sebuah belayan di kepalanya membuat Bella seakan nyaman dengan hal semacam ini, Romeo pria ini benar-benar membuat Bella seakan berharap bahwa kebahagiaan ada untuknya.

"Aku menyukai dingin, karena dia menyatu dengan hidupku. Aku sendiri dan akan selalu sendiri seperti hujan yang akan sendiri tanpa hangatnya matahari." tanpa sadar Bella berkata seperti mengutarakan perasaannya.

"Hidup akan terus berjalan."

Bella mengangguk, "Aku hanya ingin seperti anak pada umumnya, mempunyai keluarga yang akan melindungiku jika aku sedang sendiri."

Wajah Bella sudah memerah menahan tangis, rasanya sepi sekali walaupun Bella terbiasa sendiri namun dia tidak bisa menahan ini terlalu lama, dia juga membutuhkan kasih sayang keluarga.

Romeo memeluk Bella, dan tangis wanita itu pun mulai pecah. Merindukan keluarga bukan hal yang aneh bagi Romeo. Setidaknya nasibnya begitu beruntung masih mempunyai orang tua yang lengkap dan menyayanginya.

Ada helaan napas, rasanya sakit melihat wanita yang ia sayangi menangis. Namun Romeo merasa lega karena Bella menangis di pelukannya.

"Menangislah jika itu membuatmu tenang Bella."

"Mengapa Tuhan begitu pilih kasih, aku hanya ingin mempunyai keluarga yang siap melindungiku." Bella terisak membuat Romeo semakin tersiksa.

"Jangan pernah merasa sendiri, aku akan selalu bersamamu, melindungimu karena aku.." (Menyayangimu).

Menangis adalah salah satu cara membuatmu merasa baik...

------------------------------------------

------------------------------------------

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bergantung eaaaaaa...

27/01/2019

SQUILLATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang