Chapter 20 - Senyum mu

2.8K 203 17
                                    


"Romeo, menurutmu apa yang indah di dunia ini. Bulan atau matahari?" tanya Bella kepada pria yang tengah tidur menghadapnya.

"Bagiku keduanya mempunyai keindahan masing-masing." Romeo membuka kedua matanya.

"Seperti apa?" Bella merapatkan tubuhnya kepada Romeo mencari kehangatan.

"Matahari bersinar di siang hari untuk menerangkan pandanganku untuk menatap wajah cantikmu. Dan, bulan bersinar di malam hari untuk melihat betapa kau begitu mengagumkan di mataku Bella."

"Kamu begitu manis Romeo."

"Entahlah.. Rasanya lidahku merasakan aneh jika tidak memuja gadis manis di hadapanku ini."

Bella tertawa geli saat mendengar ocehan Romeo yang sangat membuatnya tergelitik. "Aku menyukaimu sangat menyukaimu." Bella membelai wajah tampan milik Romeo dari dekat.

"Bisakah kita melakukan malam-malam seperti ini selamanya?" Bella harap selamanya.

"Aku berjanji, aku akan selalu bersamamu di malam-malam lainnya." Romeo menggenggam lengan Bella yang ada di wajahnya.

"Tangan ini akan selalu memberikan kehangatan untukmu."

"Romeo, aku menyukaimu."

"Aku jatuh cinta padamu.." Bella memberanikan dirinya untuk mengecup pipi Romeo.

.
.
.
------------------------

Setelah Bella membaik dari sakitnya, seperti biasa wanita itu melakukan tugasnya sebagai seorang pelayan pribadi Romeo. Membuatkan makanan sehat, memilih baju yang akan di kenakan pria itu, memakaikan dasi. Semua terasa membahagiakan bagi wanita yang baru pertama kali mengenal cinta.

Sulit sebenarnya bagi Bella membujuk Romeo agar dia bisa melayaninya seperti sedia kala, walaupun ATM, kartu kredit dan beberapa baju dan perhiasan sudah tersedia untuk Bella.

Bella menolak, ia enggan untuk memakai semua fasilitas yang di berikan kekasihnya. Bella bukanlah wanita yang senang menghambur-hamburkan uang, ia mengerti sekali rasanya mencari uang dengan keringatnya sendiri.

SQUILLATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang