Chapter 32 - Disengaja

1.8K 115 7
                                    


Kringgg...

"Selamat datang-.." Belum selesai yang pria itu ucapkan, namun dia terkejut seraya berjalan menghampiri Bella

"Bella, apa ini benar kau?" tanyanya yang belum percaya bahwa Bella ada di hadapannya.

Bella mengangguk. "Ya, ini aku Tyo."

Tyo langsung memeluk Bella dengan erat, sudah lama pria itu mencari keberadaan Bella dan akhirnya kini Bella muncul di hadapannya.

Pria itu begitu senang, ia menatap Bella dengan senyum yang mengembang. "Kau nampak terlihat berbeda." ucap Tyo menyipitkan matanya.

Jujur saja Bella terlihat lebih cantik dan terlihat seperti wanita kalangan atas. Walaupun hanya menggunakan dress bercorak bunga dengan warna pastel lalu riasan wajah seadanya mampu membuat Bella tampak anggun dan elegan.

"Duduklah Bel, biar aku membuatkan minuman kesukaanmu." ujar Tyo.

Bella mengangguk antusias, rasanya sudah lama tidak menikmati kopi di sini. "Terimakasih Tyo."

Bella bersyukur Tyo masih mengingatnya, hanya Tyo pria yang mau berteman dengannya.

Mata Bella mengarah ke seluruh ruangan restoran yang nampak tak banyak perubahan.

Ruangan ini menjadi saksi bisu pertemuan tidak sengaja dengan Romeo. Sangat memalukan, tetapi Bella tidak akan melupakan pertemuan singkat yang mengesankan.

Tyo kembali dengan nampan berisikan kopi hitam dengan rendah gula dan beberapa kudapan kesukaan Bella di restoran.

Bahkan Bella lah yang membuat kue-kue ini dulunya.

"Terimakasih.. kamu masih ingat kesukaanku?" tanya Bella memicingkan matanya dengan senyum di bibirnya.

Tyo mengangguk seraya tersenyum malu. "Always Bell aku tidak akan pernah melupakan itu."

Tyo menatap Bella dengan perasaan senang. "Aku mencarimu kemana-mana. Sampai rasanya putus asa, aku syok kau keluar dari pekerjaan tanpa berpamitan padaku." Tyo menarik napasnya kecewa.

"Maafkan aku, semuanya benar-benar di luar pikiranku Tyo." Bella merasa bersalah kepada Tyo karena menghilang begitu saja.

Sebenarnya Bella ingin berpamitan dengan Tyo, tapi pria itu tidak ada di restoran saat Bella berpamitan dengan yang lainnya.

"Tidak apa-apa, aku senang bisa melihatmu lagi. Jadi bisa kau ceritakan mengapa kau keluar dari sini?" tanya Tyo penasaran.

"Semua orang mengatakan hal yang tidak-tidak saat kamu pergi Bel, apa itu benar?"

"Aku bekerja di sana Tyo, hanya bedanya aku bekerja di rumah pria untuk melayaninya, membuatkan sarapan dan makan malam."

"Oh syukurlah Bell, aku memang tidak percaya saat semua orang mengatakan kau di beli oleh pria kaya."

Bella tertawa kecil, "Jika kau tidak bicara dengan aku langsung mungkin kau akan percaya."

Tyo menggarukan kepalanya yang tidak gatal. "Maaf pernah meragukan Bel."

"Tidak apa-apa, sekarang kan kamu tahu apa yang sebenarnya."

Tyo mengangguk.

"Kelihatannya, restoran sedang sepi?" tanya Bella penasaran.

Bella melihat sekeliling, di ruangan hanya ada dia dan dua pengunjung.

"Semenjak kau pergi restoran mulai sepi pengunjung, bahkan orang-orang langganan kita kecewa dengan kue racikan yang tidak biasanya."

SQUILLATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang