Chapter 3 - Ciao!

5.3K 343 10
                                    

Gadis yang mempunyai rambut hitam tersenyum saat dia telah sampai tepat waktu pada tempat kerjanya. Beberapa teman kerjanya menyapa Bella dengan seraya mengagumi wanita cantik itu berjalan.

Lora datang dengan melipat ke dua tangannya. Bella yang melihatnya pun langsung tersenyum dan berkata.

"Buon giorno, Lora." Sapa Bella dengan gembira, karena suasana hati Bella sedang baik dan tidak terlambat untuk hari ini.

"Mm.. Tumben sekali kau tidak terlambat, sebaiknya kau segera bekerja." ucap Lora dengan nada ketus.

"Lora jangan terlalu keras pada Bella, dia baru saja datang dan dia tidak terlambat." ucap salah satu teman kerja Bella.

"Bukan urusanmu Tyo, cepat bekerja!" Lora mengeluarkan suara melengking yang amat membuat para pekerja meringis, dan mereka segera siap dengan posisi bagiannya masing-masing.

Tyo hanya dapat pasrah saat Lora bersikap keras, dia memang menyukai cara Lora untuk mendidik para pegawai, sampai dia di percayai oleh Bos. Namun, cara Lora sangat salah jika ia terus saja memarahi karyawan yang sama sekali tidak melakukan kesalahan.

Bella melemparkan senyum kepada Tyo, bahwa ia tidak apa-apa dan pria itu membalasnya.

Para pelanggan hari ini sangat membeludak hingga semua karyawan yang berjumlah 12 orang di restoran sangat kualahan, termasuk Bella yang sedari tadi belum makan siang bahkan semua karyawan belum juga mendapatkan jatah istirahat mereka.

Tangan Bella seraya sangat kebas dan kakinya sudah sering kali kesemutan, bagaimana tidak dia sedari tadi terus berdiri dan bokongnya belum menyentuh kursi sama sekali.

Tyo yang melihat Bella sudah sangat pucat pun menghampiri wanita itu.

"Sebaiknya kau istirahat terlebih dulu, biar kita bergantian untuk beristirahat." ucap Tyo yang khawatir melihat Bella yang tidak baik-baik saja.

Bella langsung menggeleng, "Tidak apa-apa aku masih kuat kok." balas Bella dengan wajah yang sudah di basahi keringat dingin.

"Mengapa kalian mengobrol, lihatlah semua karyawan bekerja dan kalian malah santai-santai." Lora tiba-tiba datang berkacak pinggang.

"Maaf Lora tapi kami tidak mengobrol." Bella mencoba menjelaskan namun Lora tidak mempercayainya.

"Alasan!" Lora berdecih tidak suka. "Tidak ada waktu untuk bersantai, cepat bekerja." Lora berteriak lagi membuat semua karyawan terkejut.

Tyo membatin tidak suka, "Menyebalkan."

------------------------------

Luke menatap Romeo dari pantulan kaca mobil, mereka baru saja pulang menemui rekan kerja Romeo yang berada di Roma.

Pria berusia 30 tahun itu terus saja berkutat dengan laptop di hadapannya. Tanpa melihat jam bahwa sudah memasuki jam makan siang.

"Tuan Romeo, di persimpangan ada restoran yang menyajikan makan siang, apa anda ingin mencobanya Tuan? Restoran itu sangat sederhana tapi saya yakin anda akan menyukainya." ucap Luke tersenyum dari pantulan kaca, membuat Romeo menoleh.

"Baiklah Luke, ayo kita makan siang di sana. Perutku lumayan lapar." katanya yang masih sibuk dengan laptopnya.

Mobil yang di supiri Luke berhenti di sebuah restoran sederhana, namun banyak para pengunjung, sehingga Luke susah untuk menemukan tempat parkir.

Mobil yang di supiri Luke berhenti di sebuah restoran sederhana, namun banyak para pengunjung, sehingga Luke susah untuk menemukan tempat parkir

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
SQUILLATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang