Chapter 27 - Secantik dirimu

2K 142 8
                                    

Dinginnya air hujan memang menyenangkan, namun berbeda dengan reaksi tubuh yang membeku kedinginan, hidung dan pipi Bella memerah seperti wanita itu terserang flu.

Chiarra dan Bella berenang ketika hujan datang, mereka menikmati hari ini dengan berjalan-jalan di mall dan kini menghabiskan senja dengan berenang sambil hujan-hujanan.

Kepenatan dan kegelisahan hilang terbawa hujan.

Keduanya seperti anak kecil, dan nyatanya ini sangat menyenangkan. Bahkan suara gelak tawa mereka terdengar sampai para pelayan menggeleng cemas.

Dan benar saja, Bella terjatuh pingsan saat ia baru saja berjalan untuk masuk ke dalam mansion. Wanita itu merasakan pusing hebat hingga semua pandangannya berputar-putar.

Chiarra yang ada di belakang Bella pun begitu panik dan meminta tolong pada pelayan. Namun tidak disangka Romeo berlari ke arah Bella dan langsung menggendong wanita itu.

"Maafkan aku Kak, aku yang mengajak Bella hujan-hujanan." ujar Chiarra yang meminta ampun kepada Romeo. "Maafkan aku." ucap Chiarra cemas.

Pria itu hanya menggeleng.

Romeo segera mencari pakaian hangat dan memakaikannya untuk Bella lalu menyelimuti wanita berhidung merah itu dengan selimut yang tebal.

Romeo salah berbalik mendiami Bella, ternyata sulit bagi Romeo untuk mendiami Bella, bahkan di kantor pun ia tidak konsentrasi karena hanya bayangan Bella yang memenuhinya.

Benar, dia egois! Bella marah dan diam karena dirinya pergi cukup lama.

Setelah Romeo membersihkan diri, dan mengganti baju dengan lebih santai ia pun merebahkan tubuhnya disamping Bella dengan mengelus surai rambut wanitanya yang masih memejam.

"Sekarang giliranmu yang membuatku cemas sayang.." ucap Romeo memberikan kehangatan untuk Bella. "Bangunlah.. Dan maafkan aku." kata Romeo lagi.

Sesaat Romeo mengecup dahi Bella, wanita itu langsung membuka mata dengan perlahan.

"Romeo.." ucapnya pertama kali dia terbangun.

"Aku disampingmu Bella." balas Romeo.

Bella menatap Romeo memberenggut sedih seperti anak kecil yang ingin menangis. "Kenapa kau mendiamiku?"

"Maafkan aku sayang.. Aku mengaku salah." ucap Romeo, Bella memeluk pria yang sangat ia rindukan dan menangis dalam pelukan.

Romeo tersenyum seraya membalas pelukan Bella yang menyamping membuatnya sedikit pegal tapi itu tidak masalah, karena Bella lebih dari segalanya.

"Aku memaafkanmu, dan aku tidak ingin mendiamimu lagi." kata Bella to the point, mendiami Romeo sama saja menyakiti hatinya.

Ucapan itu sontak membuat Romeo tergelitik akan tingkah Bella yang menggemaskan. Romeo memeluk erat Bella, dia sungguh merindukan wanita ini.

Bella mencoba untuk duduk dan bersender di kepala ranjang kamar Romeo dan menatap kebingungan.

"Siapa yang mengganti pakaianku?" tanya Bella mendelik.

"Aku.." jawab enteng Romeo.

"Kenapa harus kau?"

"Memangnya kenapa? Aku sudah melihat semuanya sayang.. dan apa kau lupa aku yang membuka bra mu waktu itu." ucap Romeo nakal dan sedikit terkekeh.

"Ish.. kau ini, jangan mesum!" Pipi Bella memerah seketika saat ucapan frontal Romeo.

Romeo lantas mengelus pipi wanitanya.

"Chiarra sudah membuatkanmu bubur, mau mencobanya?" tanya Romeo terkekeh karena meragukan masakan Chiarra. "Dia merasa bersalah karena mengajakmu main hujan-hujanan."

SQUILLATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang