1

3.3K 133 31
                                    

Seorang pemuda berdiri mematung di depan sebuah batu nisan, tanpa ada ekspresi. Tidak ada wajah sedih, tidak ada airmata atau suara tangisan.

Setelah merasa cukup. Ia melangkah untuk meletakkan sebuah karangan bunga di atas makam bernama 'Christian'

"Aku akan selalu mengingatmu. Jika kau bertemu dengan semua keluargamu disana, pastikan kau menyampaikan salamku untuk mereka." Ucap pemuda itu, dan lagi. Ia mengatakannya tanpa menunjukkan ekspresi apapun.

"Tuan Jinan. Sudah mulai mendung, Sebaiknya kita kembali ke mobil" Ucap seorang gadis berkulit putih dan memiliki rambut berwarna coklat.

"Sudah kukatakan berulang kali. Jangan memanggilku tuan. Aku adalah satu-satunya keluarga yang kau miliki. Kau boleh memanggilku apa saja selain tuan"

Jinan berjalan lebih dulu, dan gadis bernama Christi itu berjalan satu langkah di belakangnya. Enatah dengan cara apa lagi Jinan mengatakan pada gadis itu, untuk berhenti bersikap seperti "Tuan – Pelayan"

~~~

"Ini minuman Anda" Christi memberikan secangkir coklat hangat pada Jinan yang sedang membaca di halaman belakang rumahnya.

"Terimakasih. Duduklah dulu, aku ingin bertanya sesuatu padamu." Jinan menutup bukunya lalu menyimpannya di meja kecil yang berada di depannya.

"Ada apa, tuan?"

Jinan selalu merasa gemas sendiri, jika Christi sudah memanggilnya 'Tuan'. Ia selalu bertanya-tanya, sebenarnya, apa yang sebenarnya keluarga gadis ini katakan. Hingga ia tetap saja keras pada pendiriannya memanggil Jinan 'Tuan'.

"Aku hanya ingin bertanya. Apa kau akan ikut denganku besok, atau akan menyelesaikan sekolahmu dulu disini?" Tanya Jinan.

"Kalau aku memilih untuk menyelesaikan sekolahku dulu dan setelah itu akan menyusul, apa boleh?" Tanya Christi.

"Tentu, aku akan menunggumu disana. Setelah aku sampai, aku akan mengirimkan alamat rumahnya" Christi tersenyum.

"Jika terjadi sesuatu disini, segera laporkan padaku"

"Tentu, Tuan. Dan Anda tidak perlu khawatir, Anda hanya perlu memikirkan bagaimana untuk bisa cepat bertemu dengannya. Semoga dia juga sedang menunggu Anda disana."

"Terimakasih"

Jinan juga berharap dalam hatinya, jika ia bisa segera bertemu dengan gadis yang dicintainya di masa lalu itu. Sejujurnya, ia juga sudah mulai lelah untuk berpindah-pindah tempat. Hanya untuk menemukan gadisnya itu. Entah sudah berapa negara yang ia kunjungi untuk mencari gadisnya, namun, hingga detik ini. Ia masih belum menemukan titik terang dari usahanya itu.

"Kalau begitu, Saya permisi dulu, Tuan. Saya ingin mengerjakan tugas sekolah" Jinan mengangguk.

"Belajar yang rajin."

Christi sedikit membungkuk untuk memberikan hormatnya pada Jinan sebelum ia pergi kembali ke kamarnya.

"Dasar anak keras kepala. Seharusnya kau tidak perlu menghormatiku sampai seperti itu. Karena aku bukanlah orang yang pantas mendapatkan hal itu." Batin Jinan.

Jinan memalingkan wajahnya menghadap pada kolam ikan yang berada disampingnya, setelah Christi telah hilang dari pandangannya.

Ia menyukai ketika mendengar suara gemercik air, udara yang segar dari tanaman-tanaman yang berada di halaman belakang rumahnya itu membuat perasaannya sedikit tenang.

"Apa kau juga menungguku sama seperti dulu?" ucap Jinan. Ia menatap langit sore hari itu dengan perasaan yang campur aduk. Hati, pikiran dan jiwanya masih belum tenang selama ia belum menemukan gadisnya. Mimpi buruk itu seakan menerornya dibangun dan tidurnya.

~~~

Keesokan paginya, Christi mengantar Jinan dari bandara Incheon – Seoul menuju bandara Soekarno-Hatta.

"Langsung beri tau aku, jika terjadi sesuatu."

"Anda sudah mengatakan hal itu berulang kali, Tuan."

"Baiklah, jaga dirimu. Berkunjunglah jika kau memiliki waktu senggang"

"Saya akan berkunjung" Jinan mengangguk. Ia menarik kopernya dan mulai masuk ke dalam bandara. Sebentar lagi, pesawat yang akan membawanya menuju negara yang baru akan segera berangkat. Semoga tempat itu menjadi tujuan terakhirnya.







😌 Yuhuu,  I'm Back 😎

Gimana?

Segitu dulu ya..
buat kalian penikmat Drakor, pasti gak asing sama cerita ini.
walau sebenernya gak sepenuhnya mirip sih, kan ini udah tercampur dengan imajinasi liar ku..

See Ya  🙋
Salam Team CiNan

I Love You, StrangerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang