"Tuan, Anda sebaiknya beristirahat." Ucap Deva.
"Aku terlalu bersemangat, sampai tidak lelah sedikitpun." Jawab Jinan.
"Duduklah, kau juga pasti lelah menngurus semua ini" Deva menuruti perintah Jinan. Ia duduk di samping Jinan sambil memperhatikan wajah tuan nya yang tampak senang.
"Apa yang kau lakukan?" Tanya Jinan ketika menyadari Deva mengambil fotonya menggunakan ponsel ditangannya.
"Saya hanya ingin mengabari Christi, dia pasti juga ikut senang melihat Anda tampak bahagia seperti saat ini" Jinan tersenyum.
"Aku sudah menghubunginya tadi, dan sepertinya dia sedang sibuk dengan urusan sekolahnya dan meminta maaf padaku karena tidak bisa ikut hadir dalam acara ini."
"Kau tau? Sudah sangat lama rasanya aku tidak merasakan bahagia seperti hari ini. Hidupku dulu dan sekarang, tidak jauh berbeda. Akan selalu ada orang yang melayani semua kebutuhan dan keinginanku. Namun, sekarang sedikit lebih menyenangkan. Karena aku bisa melangkah bebas tanpa harus ada belasan pelayan atau bahkan pengawal kerajaan yang mengikuti setiap langkahku. Aku bisa sedikit bernafas sekarang"Deva hanya diam mendengarkan cerita tuan nya. Sejak kecil, ia selalu suka ketika Jinan bercerita tentang masa lalunya ketika menjadi Raja.
"Dan yang lebih penting, aku bisa mendekatinya kapan saja, aku bisa menggenggam tangannya dan mengajaknya pergi kemanapun tanpa harus takut terlihat oleh orang lain. Aku tidak perlu khawatir ada orang yang akan membahayakan nyawanya jika berita tentang aku yang menyukainya terdengar di setiap penjuru negara. Senang rasanya bisa melakukan hal yang sejak dulu aku ingin lakukan." Jinan berdiri lalu melangkah ke kamarnya untuk bersiap-siap. Karena dua jam lagi, para tamu akan segera tiba.
~~~
*Ya, anggap seperti itu ya*
"Apa yang sedang Anda lakukan, Tuan?" Tanya Deva.
"Aku sedang menyiapkan hadiah untuk Cindy."
Jinan tidak bisa menyembunyikan wajah bahagianya. Dalam pikirannya, ia sudah bisa membayangkan ekspresi Cindy ketika menerima hadiah darinya."Tapi, tamu Anda sudah tiba" Jinan menghentikan kegiatannya dan segera berdiri.
"Tolong pegang ini, aku ingin mengecek kebelakang" Ucap Jinan.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love You, Stranger
FanfictionBertahan untuk tetap hidup, dan menerima semua rasa sakit yang mereka sebut dengan 'kehilangan dan kesepian'.