Satu minggu setelah mereka semua kembali dari liburan singkat itu, Cindy mulai merasakan keanehan dari Jinan.
Jinan memang masih selalu ada saat ia memerlukan bantuannya. Tapi, Jinan sering sekali menghilang dan sangat sulit untuk ia temui.
Membuat Cindy berpikir, apa ia melakukan kesalahan?Malam ini, sama seperti malam sebelumnya. Jinan lagi-lagi pulang larut malam. Entah apa yang sedang ia kerjakan di luar sana.
Cindy merasa khawatir dan juga.... Kesepian."Kamu kemana, Ji.."
Cindy terlihat mondar-mandir dikamarnya."Makboss.."
Cindy menoleh saat mendengar suara Eve dari luar.
"Masuk aja Eve."
Pintu terbuka, Eve menghampiri Cindy dengan ekspresi yang tidak bisa ia tebak."Pakboss belum pulang?" Cindy menggeleng.
"Aku ada buat salah? Pakboss marah sama aku?"
"Gak mungkinlah, kok mikirnya gitu?"
"Ya kali aja gitu, abisnya..."
"Udah ah, gak usah mikir yang aneh-aneh. Kamu anak kesayangan kita, lebih baik sekarang kamu tidur. Besok harus sekolah."
"Boleh gak besok Makboss ikut Pakboss nganterin aku ke sekolah?"
"Kenapa?"
"Pengen aja."
"Ya udah nanti kalau Pakboss pulang Makboss bilangin ikut besok ngantar kamu." Eve tampak tersenyum lebar.
"Serius Makboss?!" Cindy mengangguk.
Dengan riang Eve kembali ke kamarnya. Sedangkan Cindy, ia justru kearah balkon kamar. Entah apa yang membawanya kesana tapi Cindy hanya ingin melakukannya.
"Jinan?" ucap Cindy.
Cindy tidak mengerti mengapa Jinan hanya berdiam berdiri disana.
"Hai, Ratu ku. Raja mu sudah kembali."
Ucap Jinan. Cindy tidak mengerti apa yang dikatakan oleh Jinan. Karena Jinan menggunakan Bahasa Korea."Mengapa kau belum tidur, Ratu? Tidurlah dengan nyenyak. Rajamu ini akan menjagamu selamanya"
Entah apa yang Jinan katakan, yang Cindy tau. Jinan sedang tersenyum padanya.
"Kemarilah" ucap Jinan sambil memberikan tanda pada Cindy untuk turun menemuinya.
Tanpa banyak bertanya, Cindy langsung menemui Jinan.
Jinan tertawa kecil melihat Cindy yang kini sudah berdiri dihadapannya dengan ekspresi wajah bingung yang menggemaskan, tak lupa dengan piyama berwarna pink miliknya.
"Mood aku lagi berantakan, bagaimana kalau kita jalan-jalan?" Ajak Jinan sambil mengulurkan tangannya pada Cindy.
Jinan tersenyum ketika Cindy menyambut tangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love You, Stranger
FanfictionBertahan untuk tetap hidup, dan menerima semua rasa sakit yang mereka sebut dengan 'kehilangan dan kesepian'.