5

906 98 20
                                    

Setelah memastikan Cindy sampai di tempat tujuannya dengan selamat, Deva kembali.

"Maaf, membuat Anda menunggu lama." Ucap Deva.

Kini ia sedang berada di halaman belakang rumah, tempat favorit Jinan saat sedang membaca.

"Tidak apa-apa. Jadi? Apa yang ingin kau sampaikan?" Tanya Jinan.

"Ini mengenai Nona Cindy"

"Sepertinya ini akan panjang. Duduklah" Perintah Jinan. Deva segera duduk di kursi lain yang berada di samping Jinan.

"Sebelumnya, saya sempat dua kali bertemu dengan Nona Cindy."

"Dimana?" Tanya Jinan.

"Di kampusnya, jika saya tau, dia adalah pengantin Anda. Saya akan segera memberitahu Anda tentang hal itu." ucap Deva.

"Tidak apa-apa. Lagipula, aku sudah bertemu dengannya sekarang." Ucap Jinan. Ia tidak ingin Deva berfikir jika itu adalah kelalaiannya.

Jinan tau, bagaimana mereka ingin Jinan segera bertemu dengan pengantinnya. Dan bukan salah mereka, ketika mereka bertemu, namun tidak mengenalinya. Karena Jinan tidak pernah menunjukkan wajah Cindy pada siapapun.

"Nona Cindy mengambil jurusan komunikasi. Nona Cindy, bisa masuk disana karena mendapat beasiswa. Karena itu..."

"Kenapa?"

"Nona Cindy sering mendapat perlakuan tidak baik dari anak-anak kalangan atas disana."

"Perlakuan tidak baik bagaimana?"

"Nona Cindy sering di bully. Sewaktu kunjungan pertama saya kesana. Saya melihat Nona Cindy diseret menuju samping kampus yang cukup sepi. Disana wajahnya dicoret-coret menggunakan lipstik lalu disiram dengan minuman. Kedua, saya melihat di taman. Kejadian itu baru saja." Jelas Deva.

Jinan tertawa kecil, namun di mata Deva. Itu adalah bencan. Ekspresi dan taws itu. Deva pernah melihatnya sekali dan ia tidak akan melupakannya.

"Beraninya mereka menyiksa seorang Ratu" Ucap Jinan. Ia terkekeh lalu mengeluarkan ponselnya. Setelah menghubungi seseorang, dan mengatakan ingin bertemu. Jinan memasukkan ponselnya kembali.

"Cari bukti penyiksaan itu. Kita akan memberikan pelajaran pada orang-orang yang sudah merendahkannya." Perintah Jinan.

"Baik Tuan"

"Terimakasih"
Jinan bergegas untuk pergi menemui seseorang. Ia akan membuat sedikit keributan di kampus itu.

~~~

Begitu Jinan masuk, matanya sudah disambut dengan beberapa model dan jenis dari mobil-mobil mewah.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
I Love You, StrangerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang