3

5.3K 590 23
                                    

Gemercik suara hujan menjadi pengantar malam ini. Air yang turun membasahi jalanan kota, tak luput dengan orang-orang yang sedang berlari untuk berlindung. Gadis itu - Jisoo sempat menyesal karena menolak ajakan Lisa menginap. Pada akhirnya ia harus basah kuyup saat sampai di apartementnya.

"Hujan selalu deras saat aku tidak membawa payung" gerutunya saat membuka pintu.

"K-kau disini?"

"Kau tak suka?"

"Bukankah kau sedang di Amerika?"

"Urusanku selesai lebih cepat dari yang aku kira" ucap Taeyong dengan nada yang datar.

Bisa dibilang kalau Taeyong tidak dalam mood yang baik sedari tadi ia hanya menatap Jisoo dingin. Begitu juga dengan Jisoo hari ini mood Jisoo sedang tidak baik, pertama ia seharian penuh ia kewalahan menghadapi beberapa pasien, meskipun masih dalam tahap magang Jisoo sudah diperbolehkan merawat pasien. Hari ini juga perdana ia dalam masa menstruasi. Jisoo sedikit lega karena ia tak hamil.

"Aku akan mengganti bajuku" ucapnya Jisoo yang hendak berlalu namun ditahan oleh tangan Taeyong.

"Kau-"

"Maaf malam ini tidak bisa, aku sedang Haid" potong Jisoo lirih karena cengkraman Taeyong pada tangannya semakin kuat.

Bisa dilihat dari tatapan Taeyong yang penuh amarah dan berhasil membuat Jisoo semakin ciut. Hari ini sangat melelahkan untuknya, nyeri Haid dan beberapa pasien yang membuat dia kewalahan. Sekarang di tambah ia harus berhadapan dengan Taeyong.

"Bukankah sudahku pertingatkan kau agar tidak bermain dengan lelaki lain?"

"A-apa maksud mu?" Jisoo sangat kanget saat Taeyong menuduhnya seperti itu.

"BERHENTILAH BERSANDIWARA!!!" Taeyong menghempaskan tangan Jisoo sehingga gadis itu sedikit oleng.

"Sungguh aku tak mengerti, apa maksudmu?"

Taeyong melemparkan beberapa lembar kertas kearah Jisoo, gadis itu terpana seakan tak percaya itu adalah potretnya bersama dr. Eunwoo yang merupakan seorang Dokter Anak. Foto itu seperti diambil saat Jisoo dan Eunwoo sedang makan siang di Rumah Sakit tempat Jisoo magang, tak ada yang aneh mereka hanya duduk berhadapan dan saling tertawa. Justru Jisoo lah yang seharusnya marah kepada Taeyong, ini sudah melanggar privasinya.

"Kau menyuruh seseorang untuk menguntitku?" Nada bicara Jisoo sedikit meninggi karena menurut Jisoo ini merupakan hal yang tidak penting untuk diperdebatkan.

"Kau memiliki hubungan apa dengannya?"

"Saat ini aku sedang bertanya padamu Lee Taeyong!!"

"Ya benar aku menyuruh orang untuk mengikutimu! Aku bahkan menyuruh orang untuk mengawasi semua gerak gerikmu selama aku pergi kau puas???!!!" Jelas Taeyong dengan rahang yang mengeras.

Jisoo seakan tak percaya dengan apa yang baru saja didengarkan oleh telinganya. Jadi selama ini dia diawasi? Ini sudah keterlaluan, bahkan untuk keluar pun ia masih dibayangi oleh Taeyong.

"Untuk apa kau lakukan semua itu Taeyong?" Suara Jisoo mulai bergetar.

"Untuk berjaga-jaga agar kau tidak bermain api di belakangku!! DAN SEMUANYA TERBUKTI KAU TERTAWA BERSAMA LELAKI SIALAN ITU JISOO!!!!"

"Bahkan untuk tertawa pun aku tidak boleh" lirihnya pelan. Jisoo mengasihani dirinya sendiri, hidupnya bukan miliknya lagi.

Taeyong mencengkram bahu Jisoo dan mendorongnya kedinding. "Kau bahkan tak pernah tertawa untukku, tersenyum saja kau tidak pernah..." Taeyong menatap Jisoo lekat tepat dimatanya yang sudah dibanjiri air mata, yang sebentar lagi akan tumpah ruah keluar disudut mata Jisoo.

HIM | lty x kjsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang