22

2.7K 321 43
                                    

Happy Reading ^^ maap q suka typo heheh


Dua hari semenjak Hee Joeng menginap dirumah Lee Donghae, membuat Jisoo resah. Jisoo merasa Hee Jeong itu sangat mendominasi dirinya akan Noah. Dia bersikap seolah-olah jika Noah itu anaknya sendiri, meskipun Jisoo bersyukur Noah mempunyai teman tapi jujur Jisoo tidak suka jika Noah terlalu dekat dengan Hee Jeong.

"Kenapa?" tanya Taeyong sedari tadi melihat Jisoo gelisah.

Saat ini memang mereka sedang dikamar Taeyong, karena kamar Jisoo dipakai Hee Jeong. Entahlah padahal kamar dirumah ini masih banyak tapi dia memaksa untuk dikamar itu.

"Temanmu itu- ah! Lupakan!"

"Hee Jeong? Kenapa? Apa dia mengganggumu?" tanya Taeyong khawatir.

Reaksi Taeyong sangat berlebihan, membuat Jisoo sedikit heran. Ada apa dengan semua ini.

"Kenapa kau berlebihan sekali?" kata Jisoo heran.

"Uhh? Benarkah? Firasatmu saja..." balas Taeyong kemudian menyusul Jisoo yang berdiri didepan jendela.

Jisoo merasakan back hug dari Taeyong, ia tak menolak. Jujur saja, siapa yang tidak luluh dengan semua perlakuan Taeyong selama ini? Jisoo juga wanita lemah, bahkan saat Taeyong menyebut namanya diawal pertemuan dia sudah goyah.

"Hmm..." Taeyong bergumam, ia membenamkan wajahnya dileher Jisoo.

"Lee Taeyong..." panggil Jisoo, namun yang dipanggil tak bergeming tapi ia memberikan tanda. Mengeratkan pelukannya.

Bagaimana jantung Jisoo? Mungkin saat ini sedang berpacu cepat dengan Cheetah. Jisoo tak ingin menjadi orang yang munafik, ia akui bahwa ia sangat menikmatinya. Tapi Jisoo harus menahan dan mengkontrol perasaannya. Hal yang selalu ditanam Jisoo, semakin dalam kau jatuh semakin sakit saat kau sadar.

"Apa orang yang kau maksud malam itu adalah Hee Jeong?" tanya Jisoo spontan.

Taeyong menegakkan kepalanya, sekarang menumpukan dagunya dipuncak kepala Jisoo.

"Kau diam... apa itu benar?"

"Hee Jeong bukanlah orang jahat, Jisoo. Dia hanya tidak terkontrol... terkadang... itulah yang aku takutkan..."

Jisoo diam namun perlahan tangannya mulai mengusap tangan Taeyong yang senang di pinggangnya.

"Wanita itu... yang kau cium di hotel 5 tahun yang lalu... benarkan?" usapan itu terhenti.

Taeyong membalikkan tubuh mungil Jisoo, menatapnya tak suka.

Yang benar saja? Kita sedang menikmati moment romantis dan kau ingin membahas ini sekarang? – bathin Taeyong

"Kenapa? Kau tak suka jika aku membahasnya?"

"Diamlah, atau kau akan kehabisan napas!" ancam Taeyong

"Apa maks- Oh No!!... aku bahkan sangat malu untuk menghadap ibumu karena malam itu! Kau menyebalkan!"

"Ssstt! Pelankan suaramu! Nanti Noah bangun..." Taeyong hendak menarik Jisoo namun gadis itu menahan tubuhnya.

"Ikut denganku!" bisik Taeyong

"Kemana?"

"Ruang kerjaku!"

"HaH?" Jisoo terheran.

"Ruang kerjaku kedap suara!"

"Apa maksudmu?"

Mereka masih setia dalam mode berbisik. Pasangan yang aneh. Taeyong menaikan alisnya sebelah, lalu memutar matanya jengah.

"Aku menahan diri selama 5 tahun, jadi sekarang saatnya!"

HIM | lty x kjsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang