HIM | lty x kjs

10.1

[[ ALERT 🚨 PART INI AKAN TERBAGI 2 DAN BANYAK TYPO HEHE! HOT FROM THE OVEN HEHE😂 MAAF BUAT YANG NANYA KAPAN UP AKU TERKENA WRITER BLOCK YANG CUKUP PANJAANGG 😭🙏🙏 MAAF! INSYA ALLAH BAKALAN KU UP TERUS HABIS INI!! HAPPY READING ♥]]

🐯🐯🐯

"DIMANA LEE TAEYONG?!! PANGGIL DIA ATAU AKU AKAN MELOMPAT KELUAR JENDELA!!!" Ancam Hee Joeng yang saat ini membelakangi jendela. Taeyong sudah pergi menyusul Jisoo saat Hee Joeng masih tak sadarkan diri dua hari yang lalu, tak lupa ia juga mengutus beberapa orang untuk mengawasi Hee Joeng karena Taeyong tau jika gadis itu sangat nekat.

"Nona Hee Joeng, tuan sekarang tidak di Seoul ia sedang ke Jepang untuk urusan pekerjaan" jelas Mr. Wang selaku orang kepercayaan Taeyong dan juga teman Hee Joeng.

"Kau bohong Jackson!! Aku tau dia pergi menemui wanita murahan itu!!"

"Kau tidak percaya kepadaku?" Mr. Wang mengambil surat didalam jas nya dan memperlihatkan ke gadis didepannya. "Masih tidak percaya? Itu surat tugas tuan Taeyong dari ayah nya, jadi tuan Taeyong sekarang berada di Jepang" tenang Mr. Wang perlahan mendekati Hee Joeng, ia memberi kode kepada perawat yang sedari tadi berjaga untuk siap menyuntikan obat penenang pada gadis itu.

🐯🐯🐯

Rumah sakit tempat dimana Jisoo bekerja sedang terjadi kekacauan karena ulah Irene lagi. Ia menampar Jisoo saat gadis itu melihat sang dokter tersenyum saat memeriksa kakaknya, aneh bukan? Cinta itu buta jika kata orang, mungkin saat ini cinta membutakan mata dan hati seorang Irene Choi.

"Kau tak apa?" Tanya Jaewon khawatir

"Hmm."

"Bukankah dia sudah keterlaluan?"

Jisoo memandang nanar rekan kerjanya lalu tersenyum setidaknya masih ada orang yang peduli dengannya. "Terima kasih" ucapnya.

"Heh? Untuk?"

"Kau sudah peduli padaku" jawaban Jisoo membuat Jaewon terperangah.

"Eunghh... Dokter.."

"Ya?"

"Kau tidak mau memeriksanya?"

"Ah! Tak usah, nanti setelah ku kompres merahnya akan hilang"

"Bukan, tapi kandunganmu!"

Jisoo membeku di tempat, matanya membulat tak percaya, bagaimana bisa? Hanya Suho yang mengetahuinya, dan dia bukan tipikal orang yang akan membeberkan rahasia.

"Maaf, aku tak sengaja mendengar pembicaraanmu dengan Suho kemarin... Maafkan aku dokter"

Jisoo mendekatkan langkahnya lalu menatap dalam rekan kerjanya itu. "Bisakah kau menyimpan rahasia ini?" Tanya Jisoo dengan mata penuh harap. Jaewon mengangguk, ia melihat sorot mata Jisoo yang teduh namun banyak menyimpan beban yang berat.

"Kau wanita yang kuat dokter, harus ku akui itu"

"Terima kasih"

Mereka berjalan beriringan, menikmati hembusan angin sore serta pemandangan desa dari taman di rumah sakit ini.

"Kau benar-benar tidak ingin meminta pertanggung jawaban dari ayah anakmu?"

"Hmm, aku takut dia tidak bisa menerima ini" sekilas Jisoo mengusap perutnya, meskipun perutnya mulai membuncit tapi tidak terlalu jelas karena Jisoo selalu memakai baju yg longgar dan juga tidak ada perubahan yg signifikan padanya.

"Kau bilang ayahnya , Lee Taeyong? Kenapa sangat familiar di telingaku..."

"Benarkah??"

"Hmmm ntahlah marga Lee bukan dia saja tapi dia benar-benar sangat familiar..."