15

3.4K 412 47
                                    

[ Aku memutuskan mengetik cerita ini di laptop hehe, jadi typo nya nggak separah dulu :') fresh from the oven gaes semoga suka maaf agak mulai membosankan hehe]


Pagi ini Jisoo kembali bekerja di kediaman Lee, tak lupa dengan Suho yang selalu mengoceh sepanjang perjalanan mengantarnya. Mobil mewah Suho berhenti didepan rumah mewah bak istana, sembari memperhatikan Jisoo yang tengah bersiap-siap menggendong Noah yang masih tidur.

"Kau yakin?"

"Uhh? Apa?"

"Maksudku kau yakin masih ingin meneruskan pekerjaan ini di... rumah ini... kau tau maksudku kan?"

"Aku sudah berjanji pada seniorku... percayalah aku bisa menjaga diriku, sebulan bukan waktu yang lama"

"Sebenarnya kita bisa kembali sekarang jika kau mau..."

Jisoo berjalan kearah pintu masuk dengan Noah yang masih digendongannya. Suho memberikan tas yang berisi peralatan Jisoo, terlihat sedikit raut khawatir Suho akan keberadaan Jisoo dirumah ini, namun ia yakin Jisoo merupakan wanita yang kuat.

"Telpon aku jika kau butuh sesuatu, mengerti" setelah mengecup puncak kepala Jisoo dan Noah, lelaki itu pergi meninggalkan mereka.

"Huuffftt!!! Kim Jisoo Fighting!!" serunya.

Sebelum memeriksa pasiennya, Jisoo mencoba meletakkan tasnya diatas meja karena ingin menidurkan Noah di sofa ini memang masih pukul 7 pagi kurang, masih jam tidur bocah itu. Jisoo memposisikan Noah dengan nyaman, dan tak lupa meletakan boneka kesayangannya disamping bocah itu. Biasanya setelah bangun Noah akan memeriksa apakah bonekanya masih disampingnya atau tidak, jika tidak bocah itu akan menangis sampai Jisoo ataupun Suho menemukan boneka yang seumuran dengannya tersebut.

"Kau sudah datang!"

"Ya Tuhan!... kau mengagetkanku!"

Lelaki itu, Lee Taeyong tengah mengancingkan lengan bajunya sembari menuruni tangga dan tersenyum melihat wanita didepannya ini hampir berteriak saat mendengarnya bersuara tadi. Sebenarnya Taeyong melihat kejadian didepan rumahnya tadi dari jendela kamarnya, ia cukup marah sehingga mengacaukan beberapa berkas yang hendak ia bawa pagi ini. Bahkan ia sudah berpakaian rapi tadi.

"Kau mencari siapa?"

"Uhh?... Ibumu dimana beliau?"

"Ibuku?" Taeyong melihat jam tangan mewahnya "Jam-jam seperti ini dia sedang ikut kelas yoga hingga aerobik, jadi kau langsung saja kekamar ayahku tanpa perlu menunggunya." Tutur Taeyong

Jisoo sedari tadi memperhatikan tingkah Taeyong entah ia sengaja atau tidak memakai dasi yang tidak rapi. Menurut Jisoo itu tidak lihat dilihat meskipun hanya miring. Entahlah Jisoo dibuat gemas dengan dasi itu rasanya ingin meluruskan serta mengencangkan simpulnya. Mungkin itu sebuah naluri alaminya, saat ini Jisoo sudah berada didepan Taeyong dengan tangan yang sudah berada didasinya. Telatennya jari jemari Jisoo dalam membuat simpul dasi dileher Taeyong tak sebanding dengan ritme jantung mereka berdua. Ada perasaan senang namun canggung saat bersamaan, ditambah Taeyong yang tak melepaskan pandangannya itu.

"K-kau selalu memasang dasi seperti ini? Meskipun tadi hanya miring tapi itu tidak-"

"Terima kasih" Ucapan Taeyong membuat Jisoo menengadah menghadapnya, bertatapan langsung dengan manik itu. Entahlah dada Jisoo seakan menghangat saat Taeyong mengucapkannya.

Klek! Pintu kamar utama terbuka. Membuat dua insan yang tengah berpandangan itu melihat sumber suara, meskipun tangan Jisoo belum turun sama sekali dari dasi Taeyong dan lelaki itu pun tak keberatan.

HIM | lty x kjsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang