24

2.5K 296 28
                                    

Haiii!! aku kembali muehehe :3

iya tau kok aku lama banget kena writer-block nya hueeehhh :'( maaf hehehe aku bakalan rutin update kok sekarang hehe... :3 semoga masih ada yang baca :'

Happy Reading, jangan lupa Vote dan Comments ya gaes aku rindu kalian ^^

*****

Malam semakin larut namun berkas-berkas yang harus ia tanda tangani semakin menumpuk, salahkan saja semua ini karena kelalaiannya yang begitu berlarut akan kejadian dikehidupannya akhir-akhir ini. Sudah 2 malam semenjak ia dan Jisoo memutuskan untuk berdamai dengan ego mereka, namun bukannya semakin erat Taeyong merasa Jisoo mulai menghindarinya ditambah dengan cara berpakaian Jisoo saat tidur. Lelaki bermarga Lee itu tau bahwa musim dingin sedang menerjang Korea namun apakah harus tidur dengan menggunakan sweater turtleneck? Melihat Jisoo tidur seperti itu bahkan paginya Taeyong langsung membeli penghangat ruangan yang baru.

Malam ini ketika ia pulang lelaki itu masih melihat Jisoo menggunakan sweater turtleneck, Taeyong heran apa memang sedingin itu? Atau ia sedang menutupi Kiss-mark? Hei! Bahkan Taeyong belum menyentuh Jisoo lebih dari ciuman di bibir. Ayolah! Lee Taeyong sudah berubah sekarang, ia ingin memenangkan hati perempuan itu bukan tubuhnya. Oh Tuhan! Meskipun cuaca diluar cukup mengigilkan tulang namun ia gerah melihat gadis itu terlelap dengan baju setebal itu ditambah penghangat ruangannya ini barang keluaran terbaru, ia yakin jika benda itu belum rusak.

Perlahan Taeyong naik keranjang berusaha untuk tidak membuat gerakan kasar agar tidak membangunkan Jisoo. Lelaki bermarga Lee itu mengecup pucuk kepada Jisoo perlahan dan juga menurunkan turtleneck yang hampir menutupi separuh wajahnya. Memandangi wajah Jisoo sebelum tidur merupakan hobi barunya sekarang. Gerakan itu terhenti saat ia melihat tanda merah yang melingkar dileher Jisoo, ia mengeram kasar berusaha untuk menahan emosinya. Jelas ia tahu betul siapa dalang dari semua ini.

Merasa ada yang mengganjal dilehernya membuat Jisoo perlahan membuka mata, ia tahu bahwa lelaki itu akan tahu namun ia takut untuk mengatakannya. "Taeyong" bisik Jisoo meskipun ia mencoba untuk bersikap tenang saat melihat raut wajah Taeyong yang menegang bahkan urat lehernya bisa saja putus. Jisoo menahan tangan Taeyong segera sesaat lelaki itu hendak turun dari ranjang.

"Don't" pinta Jisoo berusaha menahan pria itu. "Please... Taeyong..."

Mendengar itu Taeyong mengembuskan nafas kasar dan mencoba untuk melunakan bahunya "Beri aku satu alasan kuat untuk tidak menyeretnya keluar malam ini dari rumahku!!" Jisoo bahkan bergidik ngeri saat mengdengar nada rendah namun menyeramkan yang barusan ia dengar dari Lee Taeyong.

"Hee Jeong sudah cukup lama tersiksa..."

"Tapi dia bersikap kasar padamu Jisoo!" geram Taeyong tertahan ia menghela nafas dan menghitung satu sampai sepuluh untuk membuat dirinya tidak berteriak ditengah malam begini.

Jika kalian ingat akhir pertemuan Hee Jeong dengan Jisoo hari itu tidaklah berakhir dengan baik. Perempuan itu kehilangan kendali atas dirinya lalu mencekik Jisoo. Dokter muda itu dapat melihat mata yang menyesal meskipun saat ini pasokan oksigen mulai menipis, bersyukur saja jika saat itu mereka mendengar suara Yoona yang mencari Hee Jeong jika tidak mungkin Jisoo sudah berada entah dimana.

Akhirnya Taeyong menyerah, ia kembali mendekat lalu memeluk Jisoo sembari menyingkirkan rambut kebelakang. Perlahan ia menyentuh tanda bekas cekikan yang bertengger dileher Jisoo, ia meringis membayangkan kegarangan Hee Jeong saat mencekik Jisoo, lelaki itu tau betul siapa yang dihadapi Jisoo saat ini.

"Dia membutuhkan seseorang disampingnya, dan kau tau itu..." perkataan aneh Jisoo berhasil membuat Taeyong mengerutkan keningnya, what the heck is going on?

HIM | lty x kjsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang