14. Good Manager

1.2K 245 87
                                    

Seokmin tak tanggung-tanggung mengajak Jisoo jalan-jalan kali ini. Meski tak karuan pergi ke mana, mereka berhasil menghabiskan waktu lebih dari empat jam lamanya. Jalan mengelilingi mall, memilah pakaian, hingga makan siang bersama. Tidak lupa juga Seokmin mengajak Jisoo menonton film yang baru saja dirilis beberapa hari lalu.

Puas berkeliling di mall, Seokmin akhirnya mengajak Jisoo pulang. Pikir Jisoo memang pulang. Setidaknya Seokmin harus mengantar Jisoo kembali ke Fakultasnya dan mengambil mobil yang ditinggalkan di sana. Namun nyatanya, pulang yang Seokmin maksudkan adalah pulang ke apartemen.

Ke apartemen siapa? Apartemen Seokmin!

"Cepat turun!" Perintah Seokmin, begitu berhasil memarkirkan mobilnya di area parkir apartemen. "Tenang saja, aku tinggal di apartemen ini sendiri. Orangtuaku menetap di Anyang."

Bukannya menenangkan Jisoo, kalimat Seokmin tadi malah membuat gadis itu semakin ketakutan. Tinggal sendirian katanya? Gadis mana yang bisa tenang jika diajak oleh seorang laki-laki aneh seperti Seokmin ke apartemennya?

Tapi nyatanya, Seokmin bukanlah laki-laki bejat seperti yang Jisoo bayangkan sebelumnya. Yah, meskipun membawa seorang gadis ke tempat tinggal yang ia tempati seorang diri, juga bukanlah tindakan yang bisa dibenarnya. Setidaknya Seokmin masih tahu diri dan batasan. Laki-laki Lee itu mengajak Jisoo pulang ke apartemennya hanya untuk menunjukkan sesuatu. Apa itu?

"Mereka sudah putus?"

Seokmin menggidikkan bahunya. "Entahlah. Yang kutahu mereka sudah tak memiliki komunikasi yang lancar seperti saat masih bersama."

"Ck! Itu artinya mereka sudah putus, bodoh!" Omel Jisoo. "Jadi, apa maksudmu memberitahuku tentang ini?"

"Supaya kau tahu diri," ujar Seokmin, pasti.

Seokmin yang tadinya hanya duduk di atas ranjang dengan nyaman, mulai mengambil posisi berdiri. Menepuk pundak Jisoo amat pelan, dan mengecilkan volume suaranya. Seokmin mengambil alih album foto yang tadi diberikannya pada Jisoo. Menunjukkan foto Rock Beat sekitar 2 tahun lalu, bersama seorang gadis yang duduk di pangkuan Jun.

"Tau diri?" Spontan kening Jisoo mengerut, tak mengerti. Apakah itu artinya secara tidak langsung Seokmin telah mengatai Jisoo sebagai gadis yang tidak tahu diri? Tapi kenapa? "Apa maksudmu?"

"Kau mulai menyukai Jun, kan? Dia sudah mencintai orang lain, Jisoo-ya... Jangan terlalu banyak berharap."

Mata Jisoo melebar sempurna dibuatnya. Tidak hanya kedua mata, mulut Jisoo pun spontan menganga. Apa Seokmin bilang? Menyukai Jun?

"Ya! Dapat gosip dari mana kau?" Suara Jisoo mendadak menjadi lantang.

"Kau pikir aku admin bibir turah kampus?" Seokmin jadi turut emosi. "Hanya dengan melihat tingkahmu pada Jun pun, sudah begitu jelas kalau kau menyukainya. Tidak usah menyangkal! Dia masih mencintai mantan kekasihnya, siap-siaplah merasakan patah hati!"

Ahh, sepertinya Seokmin hari ini benar-benar menantang Jisoo untuk bertempur. Dengan seenak hati ia mengambil kesimpulan, sekarang sudah salah duga dan memaki Jisoo seperti ini. Jisoo benar-benar tidak habis pikir dengan segala tingkah laku pria berwajah kuda ini.

"Tolong buka telingamu lebar-lebar, Tuan Lee Seokmin," ujar Jisoo dengan setengah berteriak. "Aku tidak menyukai Wen Junhui! Kau puas? Sekali lagi kukatakan, aku tidak menyukai Wen Junhui!"

"Lalu, apa maksudmu saat-"

Dddrrrrr!

Ponsel Seokmin yang tergeletak di atas meja belajar bergetar, pertanda bahwa seseorang tengah berusaha menyambungkan telepon.

2nd Hong (✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang