9. Trap?

1.2K 261 110
                                    

"Sudah lama?"

Jisoo menggeleng pelan. Tanpa melepas sedotan jus apel yang masuk ke dalam mulut, ia tersenyum ke arah Jun. Laki-laki yang ditunggunya sejak lima menit yang lalu. "Tidak terlalu lama, kok! Minumanku juga baru datang."

Jun tertawa gemas melihat tingkah Jisoo. Mata kucing itu mengerjap lucu. Rasanya Jun hendak menculik saja. Dijadikan pajangan di ruang tengah apartemennya. Bokong Jun mendarat mulus, sambil terus menarik napas panjang. Coba netralkan deru napas yang tersengkal. Ia sempat berlari dari area parkir mobil, khawatir Jisoo menunggunya terlalu lama.

"Mau pesan minuman dulu?" Tawar Jisoo.

Menggeleng, "itu akan membutuhkan waktu. Boleh aku minta minumanmu saja?"

Jisoo sedikit ragu. Bahkan ia tidak pernah berbagi minuman dengan Chan, kecuali sedotan yang berbeda. Yang ia lihat, Jun meminum jus apel miliknya tanpa banyak berpikir. Melahap sedotan yang tadinya masuk ke dalam mulut Jisoo, kini masuk ke dalam mulut Jun. Mata Jisoo membulat sempurna begitu mengingat sesuatu.

Yang Jisoo tahu, laki-laki memang sering melakukan ini. Berbagi minuman meski berada dalam satu botol. Atau bahkan satu sedotan. Namun, tentu yang terjadi sekarang adalah kondisi yang berbeda. Biar bagaimanapun juga, di balik dandanan Joshua yang menurut Jisoo manly -meskipun tidak manly sama sekali-, tetap saja diri yang menempati tubuh itu adalah Jisoo. Hong Jisoo.

Jisoo adalah seorang perempuan tulen. Bukan hasil operasi di Thailand yang disebutkan oleh Hansol.

"Terima kasih," ujar Jun, begitu mengembalikan minuman Jisoo. "Kita pergi sekarang saja, ya. Selagi cuaca tidak begitu panas."

Setelah menanyakan kondisi jari Jisoo yang kemarin sempat terkelupas, Jun meminta bantuan agar mau menemaninya pergi ke salah satu Festival budaya. Laki-laki bermarga Wen itu sangat ingin pergi ke sana. Namun tidak tahu harus mengajak siapa. Yang ia tahu semua anggota Rock Beat tidak ada yang menyukai kebudayaan Jepang. Entah itu anime, atau musik pop Jepang yang biasa disebut dengan J-pop.

Kalau ia tidak salah ingat, Jisoo sempat bercerita kalau ia sangat menyukai salah satu band rock asal Jepang, One Ok Rock. Bahkan laki-laki bertubuh layaknya seorang wanita itu memekik kesenangan begitu tahu bahwa salah satu lagu yang akan mereka bawakan di malam puncak nanti adalah lagu dari band kesukaannya itu.

Bibir tebal Jun bergerak ribut. Ia melafalkan satu per satu nama cosplayers yang dikenal. Mulai dari Naruto, One Peace, hingga Pokemon. Sebenarnya Jisoo tidak begitu tertarik dengan anime atau semacamnya. Jisoo tidak mengerti dengan apa yang Jun celotehkan sedari tadi. Jisoo hanya menyukai musik-musik Jepang yang beraliran rock. Namun, melihat para cosplayers berlalu lalang seperti ini, membuatnya kagum juga. Jisoo belum pernah menghadiri acara Festival budaya Jepang sebelumnya.

"Itu Sasuke!" Pekik Jun. "Josh, ayo kita ke sana. Kita harus mengambil foto yang banyak!"

Tanpa permisi Jun menarik tangan Jisoo. Mengajak si laki-laki Hong itu untuk mendatangi salah satu tokoh anime favorite-nya. Tanpa segan ia menyapa si cosplayers tersebut, lalu mengambil foto selca bertiga.

Puas mendatangi banyak tokoh anime kegemarannya, Jun mengajak Jisoo untuk mendatangi salah satu stand yang menyediakan makanan khas Jepang. Tidak sampai di situ, Jun juga mengajak gitaris band yang ia asuh itu untuk memasuki rumah hantu. Tanpa ia duga, Jisoo tergolong anak laki-laki yang berani. Selama memasuki rumah hantu, Jisoo hanya sesekali berteriak. Bahkan saat terkejut, ia sempat menampar hantu yang mengejutkannya.

Jisoo baru menyadari bahwa ponselnya sedari tadi berdering. Dua panggilan masuk itu ia terima dari Seokmin. Tak sempat diangkat. Jisoo mendesah pelan. Pasti laki-laki kelewat mancung itu begitu marah padanya.

2nd Hong (✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang