"Ayolah... Izinkan aku bertemu dengan Jisoo. Sebentar saja." Seokmin terus memohon di hadapan Chan. Satu-satunya sahabat Jisoo yang ia kenal. Tidak ada pilihan lain. Mau-tidak mau Seokmin harus merengek di hadapan laki-laki yang juga bermarga Lee itu, agar mau mempertemukannya dengan Jisoo.
Semenjak menyatakan bahwa dirinya keluar dari Rock Beat, Jisoo juga meninggalkan grup chatting mereka. Tidak hanya sebatas itu, Jisoo juga memblokir seluruh kontak Seokmin dan anggota Rock Beat lainnya. Membuat laki-laki berhidung perosotan taman kota itu panik.
Bukan apa-apa. Jisoo juga sadar betul bahwa kejadian ini adalah 100 persen kesalahannya. Jisoo memblokir seluruh kontak anggota Rock Beat karena merasa bersalah. Berharap seluruh anggota dapat berkonsetrasi penuh dan bersiap tampil di malam puncak, tanpa harus merasa terganggu dengan kehadiran dirinya.
Beberapa hari kehilangan jejak Jisoo, membuat Seokmin nampak seperti anak kuda yang kehilangan induknya. Bahkan ia sudah beberapa kali mendatangi Fakultas Ekonomi, namun malah dihadang oleh kawan Jisoo lainnya. Seokmin tidak tahu nama mereka. Tak kalah cantik dari Jisoo, namun begitu galak. Bahkan melebihi galaknya anjing tetangga.
Chan tetap berpegang teguh pada pendiriannya. Ia tidak mau membantu Seokmin sedikitpun untuk mempertemukannya dengan Jisoo. Sepertinya, Seokmin harus berjuang lebih ekstra lagi.
"Kau mau apa? Mau aku traktir makan di hotel bintang lima? Oh! Atau ingin paket kencan super mewah dengan gebetanmu? Akan kuturuti apa pun yang kau minta."
Chan menatap Seokmin tajam. Ia sungguh kesal pada pemuda mancung ini, karena sudah membuat Jisoo menangis di tengah Fakultas Teknik. Tawaran Seokmin memberikannya ide lain. "Paket kencan super mewah?"
"Iya, aku akan menyiapkan semuanya untukmu. Kau ingin kencan di mana? Kau bebas memilih hotelnya. Akan kutanggung seluruh biaya yang dikeluarkan."
Bukankah tawaran ini begitu menarik? Chan menyeringai senang dibuatnya.
"Baiklah, siapkan hotel bintang lima untukku. Terserah di manapun, tapi harus terlihat romantis. Aku ingin berkencan dengan Jisoo."
Mata Seokmin membulat sempurna dibuatnya. Seperti kesetanan, dua tanduk tiba-tiba muncul di sisi kepalanya. Juga ada api membara di punggung. Entah api apa namanya, Seokmin begitu panas mendengar nama Jisoo disebut. "Ya! Kenapa begitu? Tidak, tidak. Aku tidak akan pernah mau! Kenapa harus dengan Jisoo? Kau menyukai sahabatmu sendiri? Kau gila?"
Spontan Chan tertawa lantang. Ternyata sesekali mengerjai bintang kampus yang tengah dimabuk cinta seperti ini menyenangkan juga. "Memangnya kenapa? Apa salahnya kalau aku ingin berkencan dengan Jisoo? Tidak ada yang melarang, kan? Banyak kejadian seperti ini. Sahabat jadi cinta."
Wajah Chan yang menantang membuat Seokmin semakin murka. Ia kesal. Sudah cukup Jun yang terus membuatnya marah karena selalu menculik Jisoo, kenapa Chan jadi ikut-ikutan seperti ini? "Kalau aku bilang tidak boleh, ya tidak boleh! Pokoknya jangan ganggu Jisoo. Dia milikku!"
Kepala Chan meneleng. "Milikmu? Sejak kapan Jisoo jadi milikmu? Kau bahkan sudah membuatnya menangis, kemarin. Sekarang malah bersikukuh kalau kaulah yang memiliki Jisoo sepenuhnya. Ahh, kurasa kaulah yang sudah menjadi gila. Sadarlah Lee Seokmin, sudah berapa kali kau membuat Jisoo marah dan kecewa? Kau masih berharap Jisoo menerimamu begitu saja? Cih! Tidak tahu diri sekali."
Rasanya Seokmin ingin marah. Tapi, yang diucapkan oleh Chan adalah benar adanya. Namun, sebab itulah ia berusaha keras menemui Jisoo. Seokmin hendak minta maaf dan memperbaiki semua kesalahannya.
Tidak, Seokmin belum terlalu yakin dengan ucapannya tadi. Seokmin masih tak mempercayai perasaannya sendiri. Lelaki dengan kemeja kotak-kotak itu masih fifty-fifty meragukan hatinya, apakah benar jatuh cinta seperti yang dituduhkan Jun dan Chan, atau malah hanya merasa penasaran. Seperti yang sudah-sudah.
KAMU SEDANG MEMBACA
2nd Hong (✓)
Fanfiction[Seoksoo GS Fanfiction] Tidak memenuhi syarat untuk mengikuti audisi sebuah band karena ia adalah seorang perempuan, membuat Jisoo nekat memalsukan identitas dan menyamar menjadi seorang laki-laki. Semua dirasanya aman. Tidak ada satu anggota Rock B...