5. Bbang Bbang

1.3K 271 188
                                    

Senyuman Seungcheol semakin meninggi melihat anggota baru band-nya dapat mengikuti instruksi dengan tepat. Ia tidak salah pilih orang. Dengan kehadiran laki-laki Hong ini, Seungcheol yakin grup band yang ia pimpin akan tampil maksimal di malam puncak acara nanti.

Hansol menepuk pundak Jisoo dengan bangga. Meletakkan bass kesayangannya menyenderi sound system, ia memeluk Jisoo sebagai ucapan selamat atas pencapaian yang tergolong cepat. Bagi Seungcheol, Mingyu, Hansol dan Seokmin, ketiga lagu yang akan mereka bawakan nanti sudah tidak sulit lagi untuk dipelajari. Sebelumnya mereka sudah pernah membawakan lagu-lagu tersebut. Sedangkan Jisoo? Bahkan laki-laki bertubuh mungil itu berhasil menguasai ketiga buah lagu itu hanya dalam hitungan hari!

"Kau telah bekerja keras, Josh!" Ujar Mingyu dengan bangganya. "Bagaimana kalau kita bermain futsal untuk hiburan? Lelah juga kalau berada di studio terus."

Jun tertawa meremehkan. "Ingat terakhir kali kita bermain futsal? Kakimu terkilir karena luput saat melakukan tendangan. Kau merindukan masa itu?"

"Ya! Itu karena bolanya yang terlalu menyukaiku, sialan!" Protes Mingyu. "Aku tahu kalau aku ini tampan, bahkan bola pun selalu mengejarku untuk meminta tanda tangan."

Tuk!

Seungcheol memukul kepala Mingyu menggunakan botol kosong yang isinya baru saja ia minum habis. Membuat laki-laki setinggi tiang ring basket itu mengaduh kesakitan, memajukan bibir.

"Apa semuanya sepakat kalau besok kita bermain futsal?" Tanya Seungcheol, untuk memastikan. "Kurasa tiga lawan tiga akan cukup menyenangkan."

"Joshua, kau bagaimana?" Pertanyaan Jun sontak membuat semua anggota memusatkan perhatian mereka kepada laki-laki itu. "Kau tidak memiliki jadwal kuliah, kan, besok sore?"

Ahh, bagaimana ini? Joshua alias Jisoo bahkan tidak tahu menahu sedikit pun apa peraturan dalam permainan futsal. Ia hanya pernah beberapa kali menonton anak laki-laki bertanding, perwakilan dari Fakultasnya. Hanya sebagai penonton, tidak pernah lebih!

"A-aku ... Entahlah," ujar Jisoo, kebingungan. "Tapi akan aku usahakan."

Kalau Jisoo menolak, ia khawatir akan menimbulkan kecurigaan. Namun jika ia menerima, apakah akan ketahuan bahwa ia seorang perempuan karena tidak bisa bermain futsal? Mengingat permainan ini adalah permainan awam bagi anak laki-laki, bukankah terkesan aneh jika seorang Joshua Hong tidak bisa bermain futsal?

"Bagaimana kalau kita jadwalkan bermain futsal besok di jadwal latihan kita? Dengan begitu Joshua pasti bisa ikut bermain, kan?" Usul Mingyu.

Hansol menjentikkan jarinya. Jisoo terkesiap, menggigit bagian dalam mulutnya karena merasa sedikit khawatir. "Ide yang bagus. Biar aku yang melakukan konfirmasi di lapangan futsal langganan kita."

Begitu seluruh anggota bubar dan mendatangi mobil mereka masing-masing, Jisoo sempat berbalik arah dan kembali masuk ke dalam studio. Gadis dengan properti laki-laki ini begitu panik, menyadari ponsel genggamnya telah tertinggal di dalam sana.

Untungnya begitu ia kembali, studio yang letaknya di dalam area Fakultas teknik belum terkunci dan mendapatkan ponselnya tergeletak begitu saja di atas sofa yang ia duduki sebelum berpamitan pulang. Tentu saja Jisoo begitu panik! Ia baru ingat kalau pada ponsel tersebut, Seungkwan baru saja mengganti wallpaper ponselnya menjadi foto mereka berempat saat liburan ke Pulau Jeju bulan lalu.

Benarkah belum ada satu orang pun yang sempat mengecek layar ponsel Jisoo saat tertinggal di sana?

---

"Mengerti?"

Bahkan Chan sudah membacakan beberapa peraturan futsal yang terdapat di internet beberapa kali, dengan sedikit penjelasan. Tetap saja Jisoo menggeleng dengan memajukan bibirnya. Tak mengerti sedikit pun dengan apa yang Chan katakan.

2nd Hong (✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang