20. Back

1.2K 257 199
                                    

Seokmin memandangi seluruh mantan anggota Rock Beat -kecuali Jisoo- satu persatu. Tidak hanya mereka berempat, Jun selaku mantan manajer pun turut berhadir di sana. Seokmin keheranan. Tanpa sepengetahuannya, nampak jelas anggota Rock Beat telah menyusun suatu rencana.

Setelah beberapa hari putus kontak dengan mereka semua, Seokmin begitu terkejut saat menerima notifikasi yang dikirimkan oleh Seungcheol. Meminta sang vokalis band itu agar mau datang ke studio latihan mereka, pukul tiga siang. Setelah perkuliahan yang diikuti Seokmin berakhir, ia segera mendatangi.

Sebenarnya tidak hanya Seokmin yang merasa dikejutkan. Jun pun tak kalah terkejutnya dari Seokmin. Laki-laki perantau asli China yang kini tengah mengenakan kemeja hitam pekat dengan celana jeans itu sempat ternganga melihat formasi lengkap Rock Beat dalam studio. Jun pikir, Seungcheol menghubunginya hanya karena ingin mengobrol berdua.

"Jadi?" Seokmin berusaha memecahkan kecanggungan. Sedari tadi tidak ada yang berani mengeluarkan sepatah kata pun. Padahal mereka sudah berkumpul sejak sepuluh menit yang lalu. Seokmin benci dengan suasana canggung seperti ini.

"Sambil menunggu kehadiran si pelaku utama, aku ingin bertanya dengan kalian berdua," ujar Seungcheol, memperbaiki posisi duduknya. Menghadap Seokmin dan juga Jun.

"Pelaku utama? Maksudmu Jisoo?" Seokmin menyela. Kaget, pasti. Nada bicaranya terbilang heboh. Membuat Jun tersenyum meremehkan.

"Kenapa kalian berdua menyetujuan permintaan gila itu? Kenapa kalian mau menyembunyikan identitas Jisoo?" Bukannya menjawab, Seungcheol malah terus mencerca Seokmin dan Jun dengan beberapa pertanyaan. "Selain karena Jisoo cantik, apa ada alasan lain?"

"Jisoo memang cantik, tapi bukan itu alasanku," ujar Jun.

"Jadi?" Mingyu sungguh penasaran. Ia tak menyangka kalau sang manajer yang harusnya mengatur band yang ia tanganinya dengan baik, malah turut berbuat hal memalukan seperti ini.

Karena Jun pun tidak tahu pasti dengan kejadiannya, Wonwoo coba menghubungi Mingyu. Bertanya bagaimana bisa identitas Jisoo terbongkar. Laki-laki Kim itu belum tahu bahwa dua gadis ini bersahabat. Mingyu sempat marah besar dibuatnya. Namun, perasaan cintanya lebih mendominasi. Mingyu tidak bisa mendiamkan Wonwoo terlalu lama.

Jun memutar ulang memorinya. Wonwoo tiba-tiba saja menghubunginya, minta bertemu. Entah kenapa tanpa ragu Jun menyetujuinya. Jun rindu Wonwoo. Sudah cukup lama mereka tak bertemu. "Tentu saja awalnya aku menentang. Itu ide konyol. Tapi aku tidak bisa menolak permintaan Wonwoo begitu saja. Dia menunjukkan beberapa video Jisoo saat memainkan gitar. Aku suka dengan caranya memetik gitar. Karena seluruh anggota Rock Beat laki-laki, Wonwoo memintaku agar menjaga Jisoo selama bergabung."

"Jadi kau menyukai Wonwoo?" Mingyu memekik terkejut.

Sejak tak sengaja bertemu di Fakultas Hukum, Mingyu berusaha setengah mati untuk mendekati Wonwoo. Tentu ia tak menyangka sama sekali bahwa Jun adalah salah satu saingannya untuk mendapatkan si gadis pujaan. Tapi, kalau benar Jun menyukai Wonwoo, kenapa ia mau memberikan kontak gadis Jeon itu pada Mingyu?

Entahlah, Mingyu tak peduli. Yang terpenting sekarang, ia merasa yakin bahwa sebentar lagi Wonwoo akan jatuh ke dalam pelukannya. Mereka berdua sudah semakin akrab. Bagi Mingyu memang seperti itu. Namun bagi Wonwoo, malah sebaliknya. Ia bahkan sudah beberapa kali memarahi Mingyu karena terus menghibunginya saat asik bermain game. Tetap saja Mingyu tak patah semangat mendekati. Wonwoo juga sempat menendang bokong Jun karena telah memberikan kontaknya pada Mingyu tanpa pemberitahuan sebelumnya.

Jun terkekeh. "Ya, dulu. Dulu kami sangat dekat. Sudah seperti kaus kaki kanan dan kiri. Tapi tenang saja, tidak perlu takut bersaing. Aku sudah kembali ke rumah. Rumah lamaku."

2nd Hong (✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang