"Huuahhh! Bukankah dia sangat tampan?" Pekik Seungkwan lagi. "Aku dengar dia juga baru saja memenangkan pertandingan basket di tingkat nasional!"
Wonwoo hanya bisa mengangguk-anggukkan kepala, mendengar betapa hebohnya Seungkwan yang terus berceloteh bagaimana hebatnya seorang Kim Yuhwan. Salah satu mahasiswa tingkat akhir yang berasal dari Fakultas kedokteran.
"Calon dokter dan pandai berolahraga. Bukankah dia begitu sempurna?" Seungkwan tak bisa berhenti mengoceh, meski sebenarnya Jisoo dan Wonwoo tak terlalu mendengarkan ucapannya.
"Semua pria sepertinya selalu kau sebut tampan." Jisoo akhirnya menyahut. "Kemarin si Hansol juga kau sebut begitu, kan?"
"Seperti baru kenal Seungkwan saja, Soo," Wonwoo ikut berkomentar, meski pun tidak melihat ke arah teman-temannya. Masih fokus dengan game yang ada di ponsel genggamnya. "Upil cicak dikasih nyawa, juga. Kalau dia laki-laki, pasti akan disebut tampan oleh Seungkwan."
"Ya!"
Plak!
Akhirnya Wonwoo melupakan game-nya yang hampir menemukan kata finish. Mengusap bagian pahanya yang terasa panas akibat pukulan Seungkwan. Gadis Boo itu tidak kira-kira jika memukul.
"Aku bicara fakta, tahu!" Protes Seungkwan. "Hansol memang tampan. Senior Yuhwan juga tampan. Memangnya aku salah, ya?"
Jisoo tak mau ambil pusing. Ia terus menyeruput jus melon kesukaannya, memperhatikan Seungkwan dan Wonwoo yang mengalami sedikit perdebatan sengit. Rasanya ia ingin mengeluarkan ponsel lalu merekam kejadian ini. Dikirimkan ke instaliter sepertinya tidak begitu buruk.
Namun, mengingat topik yang diperdebatkan oleh mereka adalah laki-laki, Jisoo jadi berpikir dua kali untuk melakukannya. Bisa-bisa mereka mendapat cemooh karena memperdebatkan dua laki-laki populer sekaligus di kampus mereka.
Sebelumnya, hal ini pernah terjadi. Ketiganya diserang oleh salah satu mahasiswi yang entah berasal dari Fakultas mana, akibat perdebatan Seungkwan dan Jisoo mengenai kekasihnya. Seungkwan dan Jisoo, kan, tidak tahu kalau laki-laki itu sudah memiliki kekasih! Lagipula, dalam video itu sangat jelas bahwa Jisoo hanya mengkritik kebiasaan Seungkwan yang senang men-stalking mahasiswa atau siswi yang sedang menjadi perbincangan hangat.
Kekasih gadis itu tengah menjadi bahan obrolan karena baru saja terpilih sebagai ikon majalah kampus, Seungkwan jadi penasaran dan mengecek instaliter-nya. Gadis berpipi super tembam ini memang tidak pernah mau ketinggalan gosip, sekecil apa pun.
Dddrrrr!
Jisoo segera meraih ponselnya yang tergeletak tak jauh dari gelas jus. Melirik nomor yang tertera pada layar, keningnya mengerut spontan. Nomor tersebut tanpa nama.
"Siapa, Soo?" Tanya Seungkwan.
"Entah. Tidak ada namanya."
Dengan penuh rasa penasaran, Jisoo menerima panggilan telepon itu. Menyambut suara asing dari sana, kerutan di keningnya semakin terlihat dengan jelas. Belum mengeluarkan sepatah kata pun.
"Jisoo?" Tegur Seungkwan, penasaran.
Jisoo hanya kembali menggeleng perlahan untuk menjawab pertanyaan yang ia tahu pasti kembali menanyakan siapa si pemanggil. Namun,
"Joshua Hong? Kamu diterima sebagai gitaris di Rock Beat. Sebagai konfirmasi datanglah hari ini di studio musik Fakultas teknik jam 4 sore."
Hampir saja Jisoo berteriak kencang dibuatnya. Untungnya ia masih memiliki kesadaran penuh. Jisoo langsung menutup mulut agar suara aslinya tak keluar begitu saja akibat terlalu senang telah mendapat kabar terbaik ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
2nd Hong (✓)
Fanfiction[Seoksoo GS Fanfiction] Tidak memenuhi syarat untuk mengikuti audisi sebuah band karena ia adalah seorang perempuan, membuat Jisoo nekat memalsukan identitas dan menyamar menjadi seorang laki-laki. Semua dirasanya aman. Tidak ada satu anggota Rock B...